TEBING TINGGI- Maraknya bus angkutan umum CV Netis trayek Tebing Tinggi-Medan via Dolok membuat puluhan supir CV Tambun trayek Tebing Tinggi-Dolok Masihul, Serdang Bedagai kehilangan penumpang. Akibatnya sebanyak 30 angkutan umum CV Tambun menggelar aksi mogok.
Puluhan supir enggan menjalankan angkutannya karena kecewa dengan kebijakan Dinas Perhubungan, Kota Tebing Tinggi terkait izin trayek CV Netis yang menunggung penumpang di Simpang Dolok, Kota Tebing Tinggi dan tidak jelas keberadaannya (ilegal).
Tak hanya meluapkan kekecewaan dengan cara enggan menjalankan angkutan, tapi supir CV Netis dan CV Tambun terlibat perang mulut dan mengundang kerumunan massa. Kemudian pihak CV Tambun mengadukan hal tersebut ke Dinas Perhubungan, Kota Tebing Tinggi terkait izin trayek angkutan penumpang, Senin (9/1).
Kordinator perwakilan CV Tambun, Charles Tambunan menyatakan sangat keberatan apabila CV Netis menunggu penumpang di Simpang Dolok, Kota Tebing Tinggi. Karena rute itu merupakan milik angkutan CV Tambun dan sudah ada izinnya, kemudian angkutannya selalui melalui terminal Bandar Kajum dan Bandar Sakti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi, Djayardi Rinal BE mengatakan menerima pengaduan supir dan perwakilan CV Tambun. Untuk sementara, Dishub pelajari izin trayek kedua angkutan tersebut. (mag-3)
Dia menyebutkan izin trayek CV Tambun dan CV Netis untuk mengangkut penumpang di Simpang Dolok, Kota Tebing Tinggi tidak resmi (ilegal). “Saya masih baru menjadi Kadishub Tebing Tinggi, sementara berkas izin trayek masih dipelajari. Secara tertulis kedua angkutan tersebut izin trayeknya hanya diperbolehkan menunggu penumpang di Terminal Bandar Kajum,” tegasnya. (mag-3)