NIAS, SUMUTPOS.CO – Komando Distrik Militer (Kodim) 0213/Nias melaksanakan kegiatan pembinaan Komunikasi Sosial (Komsos) cegah tangkal radikalisme/separatisme tahun 2021 dengan mengusung tema : Meneguhkan Toleransi Mencegah radikalisme /separatisme, di Aula Makodim 0213/Nias, Kamis (16/9).
Dandim 0213/Nias Letkol Inf Martky Jaya Perangin Angin, pada pidatonya yang dibacakan oleh Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0213/Nias Mayor Inf Hezaro Gulo, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan tersebut guna menumbuhkan kesadaran tentang arti pentingnya pemahaman terhadap bahaya radikalisme/separatisme bagi segenap komponen Bangsa.
Selain itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat terwujudnya kerjasama antara TNI-AD dengan segenap komponen bangsa, khusunya semangat mempertahankan ideologi Pancasila melalui peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan bela Negara dan ke-Agamaan demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Pembinaan komsos cegah tangkal radikalisme/separatisme ini, perlu dijaga dan terus ditingkatkan di masa yang akan datang. Sehingga diharapkan mampu menumbuhkan kepedulian dan kepekaan kita terhadap bahaya yang akan ditimbulkan oleh terorisme separatisme,” ujarnya.
“Pertemuan ini kami harapkan dapat mencapai kesepahaman dan persepsi yang sama dalam menjaga keutuhan NKRI serta mempertahankan Pancasila sebagai ideologi Negara,” sambungnya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Kota Gunungsitoli Abdul Majid Chaniago SE MSi menyampaikan apresiasi sekaligus ucapan terimakasih kepada Kodim 0213/Nias, atas terselenggaranya kegiatan tersebut sebagai wujud komitmen seluruh komponen masyarakat dalam memerangi berkembangnya faham radikal di daerah.
Dirinya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
Ia mengungkapkan, dewasa ini gerakan radikalisme dan terorisme telah merebak diberbagai penjuru dunia termasuk di Indonesia, yang menimbulkan keprihatinan dan kekhawatiran mengingat gerakan tersebut dilakukan dengan cara-cara kekerasan dan kebrutalan untuk menunjukkan eksistensi mereka.
“Bagi kita bangsa Indonesia, gerakan tersebut tentu saja sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila. Sehingga diperlukan upaya serius dalam memerangi faham tersebut untuk dapat tertangani secara efektif,” pungkasnya.
Kepala Kesbangpol Kota Gunungsitoli berharap melalui kegiatan tersebut, seluruh elemen masyarakat dapat menyatukan langkah dan komitmen dalam memerangi gerakan radikalisme/separatisme yang dapat timbul didaerah khususnya kepulauan Nias. (adl/ram)