SUMUTPOS.CO – PSMS Medan gagal naik ke puncak klasemen sementara Grup A Liga 2 musim 2021. Pasalnya, Ayam Kinantan harus bermain imbang 2-2 dengan Semen Padang pada laga ketiga di Stadion Jakabaring, Palembang, Kamis (14/10) malam WIB.
Laga ini berjalan sengit begitu pluit ditiup. Semen Padang yang berambisi untuk bangkit, langsung menerapkan permainan cepat. Namun, PSMS tidak mau kalah. Jual beli serangan langsung terjadi.
PSMS mendapat peluang pertama di menit ke-10. Namun umpan crossing Syaiful Ramadhan, gagal diselesaikan Ichsan Pratama.
Empat menit berselang, PSMS akhirnya membuka keunggulan. Tendangan bebas yang dilepaskan Rahmad Hidayat gagal dijangkau kiper Semen Padang, Achmad Iqbal. PSMS unggul 1-0.
Tertinggal satu gol, Semen Padang coba bangkit. Beberapa kali Rocky dkk melakukan penyerangan lewat sisi kiri dan kanan pertahanan PSMS. Namun kedisiplinan jangkar pertahanan PSMS yang dikomandani kapten Syaiful Ramadhan membuat para pemain Semen Padang kesulitan masuk ke area pertahanan PSMS.
Semen Padang akhirnya menyamakan kedudukan di menit ke-31. Berawal dari serangan balik, sundulan Rocky berhasil mengelabui penjaga gawang PSMS, Herlian Laksono. Skor imbang 1-1.
Skor imbang membuat tensi pertandingan semakin meningkat. Gesekan antar pemain kerap terjadi. Puncaknya, gelandang PSMS, I Gede Sukadana harus keluar lapangan karena menerima kartu merah akibat terprovokasi aksi lawan.
Di saat bersamaan, Rahmad Hidayat yang tampil mobile, juga harus keluar karena cedera. Dia digantikan Ghozali Siregar.
Bermain dengan 10 pemain, PSMS mencoba bertahan. Namun, jelang akhir babak pertama, Ghozali memiliki peluang untuk mencetak gol. Sayang, tendangannya membentur tiang gawang.
Pada babak kedua, PSMS tetap menerapkan permainan terbuka meski dengan 10 pemain. PSMS kembali unggul di menit ke-50. Kali ini melalui pemain belakang Joko Susilo.
Gol ini berawal dari tendangan bebas yang dieksekusi Ilham Fathoni. Bola lepas dari tangkapan kiper Semen Padang dan diseleksaikan Joko Susilo menjadi gol. PSMS kembali unggul 2-1.
Tertinggal gol, Semen Padang pun coba melakukan tekanan. Namun masih terbentur ketatnya pertahanan yang diperagakan PSMS.
Pelatih PSMS, Ansayari Lubis coba melakukan rotasi untuk keluar dari tekanan. Ichsan Pratama dan Wiganda ditarik keluar dan memasukan Fiwi Dwipan dan Hamdi Sula.
Jual beli serangan terus berlangsung. Kapten PSMS, Syaiful Ramadhan turut membantu serangan. Ghozali nyaris menggandakan keunggulan lewat tendangan bebas. Namun berhasil ditepis penjaga gawang Achmad Ikbal.
Semen Padang juga melakukan rotasi pada menit 65 dengan memasukan penyerangnya Aldino dan Sunarto. Namun belum ada serangan yang berarti bagi kedua tim.
Menit ke-75 pelatih PSMS kembali melakukan rotasi dengan memasukkan pemain bertahan Afiful Huda dan Eli Nasoka dan menarik keluar penyerang Fiwi Dwipan dan gelandang Yudi Aditia. PSMS coba memperkuat pertahanan pada sisa waktu yang ada.
Tak adanya tekanan berarti yang diperagakan Semen Padang yang unggul jumlah pemain, membuat pelatih Williansyah melakukan rotasi dengan memasukkan Kelvin Wofie.
Pada menit ke-86 Semen Padang berhasil menyamakan kedudukan lewat Vivi Asrizal. Gol ini sedikit kontroversi, karena Vivi dalam posisi offside. Pemain PSMS sempat protes. Namun wasit tetap mengesahkan gol itu. Gol itu pun menjadi penutup skor kedua tim menjadi 2-2.
Dengan hasil ini, PSMS tertahan di posisi kedua klasemen Grup A. Mereka mengoleksi 5 angka dari tiga pertandingan.
Pelatih PSMS, Ansyari Lubis mengakui pertandingan ini sangat sengit. Dia memberikan apresiasi kepada pemainnya yang telah berjuang sepanjang laga secara Spartan. “Sayang mengucapkan terima kasih kepada pemain. Mereka tetap berjuang meski kalah dalam jumlah pemain,” ujar Ansyari Lubis dalam konfrensi pers usai pertandingan.
Pria yang akrab dipanggil Uwak ini mengaku tidak bisa menilai gol kedua Semen Padang, karena dia berada jauh. Dia pun menyerahkan semuanya kepada PT LIB. “Gol itu sangat menyakitkan. Tapi itulah sepak bola. Sekarang kita fokus menatap laga selanjutnya,” pungkasnya.(dek)