26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Literasi Digital Fair 2021 Wujudkan Ruang Digital Aman dan Produktif

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pandemi Covid-19 mendorong masyarakat Indonesia migrasi, melakukan interaksi dan aktivitas di ranah digital. Di Indonesia, terdapat 200 juta orang menggunakan internet dan keseluruhannya berinteraksi di ruang digital.

“Namun, ranah digital ini bagaikan dua mata pisau, memiliki sisi positif dan sisi negatif. Sisi gelapnya, seperti penyebaran berita bohong hingga pemahaman radikal. Karenanya, melalui literasi digital kita ingin mewujudkan ruang digital yang aman, nyaman, yang bersih dan yang produktif,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate dalam sambutannya secara virtual pada kegiatan Literasi Digital Fair 2021, di Hotel Four Point Medan, Selasa (23/11) siang.

Menurut Johnny, saat ini Kemkominfo tengah menggalakkan 4 pilar literasi digital kepada pengguna internet di Indonesia, yakni etika digital, budaya digital, keterampilan digital, dan keamanan digital. “Kementerian Komunikasi dan Informatika menginisiasi program Literasi Digital Nasional. Indonesia cakap digital ini akan menyasar 50 juta masyarakat di 514 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi di Indonesia hingga tahun 2024,” jelas Johnny.

Ia mengatakan, saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kemenkominfo terus memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mampu menggunakan ruang digital yang positif, produktif dan unggul. “Untuk dapat memberikan pengetahuan dan produktif. Menjadikan masyarakat yang unggul dan memiliki daya saing,” tandasnya.

Pada hari pertama Literasi Digital Fair 2021, menghadirkan berbagai narasumber mewakili komunitas, akademisi, publik figur, dan para pemangku kepentingan majemuk lainnya di bidang literasi digital, seperti Eko A Simanjuntak (Digital Skill), Robert Sianturi mewakili Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan, dan Yola Dita (Key Opinion Leader).

Di hari kedua, menghadirkan narasumber, Rahmat HP Hasibuan (Digital Safety), Mardimpu Sihombing (Digital Safety), Ali Daud Hasibuan (Digital Culture), Mizwar SE, Rizki Mitra Hamdani (Content Creator), dan Rio Purba.

Robert Sianturi mewakili Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan, mengajak masyarakat Kota Medan untuk dapat menggunakan ruang digital yang positif dan produktif. “Jangan mudah dipercaya melalui judul, jangan menyebar informasi dan foto yang tidak valid, supaya kita terhindar dari membuat hoax,” ucap Robert.

Literasi Digital Fair 2021, yang berlangsung selama dua hari, 23-24 November 2021. Dihadiri ratusan tamu undangan dari pelajar, mahasiswa, PNS dan masyarakat umum. Lebih lanjut, Robert mengatakan, Pemko Medan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika akan menggali potensi pelajar, mahasiswa dan masyarakat memiliki keahlian dalam ruang digital. “Membuat program listeria digital dan menggali potensi digital bagi pelajar dan mahasiswa di Kota Medan,” ucap Robert. (*/rel/gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pandemi Covid-19 mendorong masyarakat Indonesia migrasi, melakukan interaksi dan aktivitas di ranah digital. Di Indonesia, terdapat 200 juta orang menggunakan internet dan keseluruhannya berinteraksi di ruang digital.

“Namun, ranah digital ini bagaikan dua mata pisau, memiliki sisi positif dan sisi negatif. Sisi gelapnya, seperti penyebaran berita bohong hingga pemahaman radikal. Karenanya, melalui literasi digital kita ingin mewujudkan ruang digital yang aman, nyaman, yang bersih dan yang produktif,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate dalam sambutannya secara virtual pada kegiatan Literasi Digital Fair 2021, di Hotel Four Point Medan, Selasa (23/11) siang.

Menurut Johnny, saat ini Kemkominfo tengah menggalakkan 4 pilar literasi digital kepada pengguna internet di Indonesia, yakni etika digital, budaya digital, keterampilan digital, dan keamanan digital. “Kementerian Komunikasi dan Informatika menginisiasi program Literasi Digital Nasional. Indonesia cakap digital ini akan menyasar 50 juta masyarakat di 514 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi di Indonesia hingga tahun 2024,” jelas Johnny.

Ia mengatakan, saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kemenkominfo terus memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mampu menggunakan ruang digital yang positif, produktif dan unggul. “Untuk dapat memberikan pengetahuan dan produktif. Menjadikan masyarakat yang unggul dan memiliki daya saing,” tandasnya.

Pada hari pertama Literasi Digital Fair 2021, menghadirkan berbagai narasumber mewakili komunitas, akademisi, publik figur, dan para pemangku kepentingan majemuk lainnya di bidang literasi digital, seperti Eko A Simanjuntak (Digital Skill), Robert Sianturi mewakili Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan, dan Yola Dita (Key Opinion Leader).

Di hari kedua, menghadirkan narasumber, Rahmat HP Hasibuan (Digital Safety), Mardimpu Sihombing (Digital Safety), Ali Daud Hasibuan (Digital Culture), Mizwar SE, Rizki Mitra Hamdani (Content Creator), dan Rio Purba.

Robert Sianturi mewakili Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan, mengajak masyarakat Kota Medan untuk dapat menggunakan ruang digital yang positif dan produktif. “Jangan mudah dipercaya melalui judul, jangan menyebar informasi dan foto yang tidak valid, supaya kita terhindar dari membuat hoax,” ucap Robert.

Literasi Digital Fair 2021, yang berlangsung selama dua hari, 23-24 November 2021. Dihadiri ratusan tamu undangan dari pelajar, mahasiswa, PNS dan masyarakat umum. Lebih lanjut, Robert mengatakan, Pemko Medan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika akan menggali potensi pelajar, mahasiswa dan masyarakat memiliki keahlian dalam ruang digital. “Membuat program listeria digital dan menggali potensi digital bagi pelajar dan mahasiswa di Kota Medan,” ucap Robert. (*/rel/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/