25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Akselerasi Transformasi Industri 4.0 Sekaligus Menjadi Showcase Digitalisasi dalam Making Indonesia 4.0

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah telah menginisiasi kegiatan pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) sebagai implementasi salah satu prioritas nasional Making Indonesia 4.0. Pembangunan PIDI 4.0 merupakan bukti nyata upaya Indonesia dalam bertansformasi menuju Industri 4.0 dengan memperhatikan peningkatan nilai tambah dan kapasitas dalam global value chain.

Melihat peran strategis tersebut, diharapkan PIDI 4.0 dapat menjadi bagian untuk menunjukkan upaya nyata yang telah dilakukan sehingga mendukung tema besar Presidensi G20 Indonesia yang diimplementasikan secara inklusif, adaptif, dan implementatif.

“Saya sangat mengapresiasi pembangunan PIDI 4.0 yang merupakan solusi satu atap dalam percepatan transformasi industri 4.0 di Indonesia, sekaligus menjadi showcase Making Indonesia 4.0 untuk dunia terutama dalam hal digitalisasi,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya di acara Peluncuran PIDI 4.0, Kamis (2/12).

Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 secara resmi telah di mulai pada 1 Desember 2021. Menko Airlangga menyebutkan tema besar Presidensi G20 Indonesia yaitu “Recover Together, Recover Stronger”, dengan 3 pilar utama yang meliputi Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Digital, dan Transisi Energi menuju keberlanjutan.

“Tentu di pilar yang kedua ini agar tidak sebatas narasi, tetapi juga ada showcasing dalam bentuk yang lebih nyata, sesuai pidato Presiden Joko Widodo kemarin dimana arahannya agar pelaksanaan forum G20 tidak berfokus kepada seremoni-seremoni namun kepada hal yang lebih praktikal, dan lebih terutama lagi yaitu apa yang akan didapatkan oleh Indonesia dalam Presidensi G20 nanti,” jelas Menko Airlangga.

Selain soft launching PIDI 4.0, akan digelar juga Start-Up for Industry Award yang merupakan pemberian penghargaan kepada lima startup terbaik di Indonesia. Diharapkan dengan adanya Start-Up for Industry Award tersebut, dapat memotivasi pelaku start-up untuk memunculkan solusi-solusi terbaiknya dalam hal teknologi dan mengembangkan ekonomi inklusif.

PIDI 4.0 merupakan sebuah lembaga Pemerintah, khususnya bagian dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri untuk membantu industri di Indonesia dalam bertransformasi menuju industri 4.0.

Adapun PIDI 4.0 menawarkan 5 layanan utama dalam membantu industri bertransformasi ke industri 4.0 yaitu Showcase Center, Delivery Center, Capability Center, Ecosystem for Industry 4.0, dan Engineering and AI Center.

 “Saya ucapkan selamat kepada Menteri Perindustrian dan seluruh jajaran atas peluncuran PIDI 4.0. Semoga dengan hadirnya PIDI 4.0 dapat mendukung transformasi industri 4.0 di Indonesia,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam acara peluncuran PIDI 4.0 diantaranya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah  M. Rudy Salahuddin, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi, para eselon I dari K/L terkait, perwakilan para negara sahabat, dan perwakilan asosiasi pelaku industri. (ag/fsr/*)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah telah menginisiasi kegiatan pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) sebagai implementasi salah satu prioritas nasional Making Indonesia 4.0. Pembangunan PIDI 4.0 merupakan bukti nyata upaya Indonesia dalam bertansformasi menuju Industri 4.0 dengan memperhatikan peningkatan nilai tambah dan kapasitas dalam global value chain.

Melihat peran strategis tersebut, diharapkan PIDI 4.0 dapat menjadi bagian untuk menunjukkan upaya nyata yang telah dilakukan sehingga mendukung tema besar Presidensi G20 Indonesia yang diimplementasikan secara inklusif, adaptif, dan implementatif.

“Saya sangat mengapresiasi pembangunan PIDI 4.0 yang merupakan solusi satu atap dalam percepatan transformasi industri 4.0 di Indonesia, sekaligus menjadi showcase Making Indonesia 4.0 untuk dunia terutama dalam hal digitalisasi,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya di acara Peluncuran PIDI 4.0, Kamis (2/12).

Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 secara resmi telah di mulai pada 1 Desember 2021. Menko Airlangga menyebutkan tema besar Presidensi G20 Indonesia yaitu “Recover Together, Recover Stronger”, dengan 3 pilar utama yang meliputi Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Digital, dan Transisi Energi menuju keberlanjutan.

“Tentu di pilar yang kedua ini agar tidak sebatas narasi, tetapi juga ada showcasing dalam bentuk yang lebih nyata, sesuai pidato Presiden Joko Widodo kemarin dimana arahannya agar pelaksanaan forum G20 tidak berfokus kepada seremoni-seremoni namun kepada hal yang lebih praktikal, dan lebih terutama lagi yaitu apa yang akan didapatkan oleh Indonesia dalam Presidensi G20 nanti,” jelas Menko Airlangga.

Selain soft launching PIDI 4.0, akan digelar juga Start-Up for Industry Award yang merupakan pemberian penghargaan kepada lima startup terbaik di Indonesia. Diharapkan dengan adanya Start-Up for Industry Award tersebut, dapat memotivasi pelaku start-up untuk memunculkan solusi-solusi terbaiknya dalam hal teknologi dan mengembangkan ekonomi inklusif.

PIDI 4.0 merupakan sebuah lembaga Pemerintah, khususnya bagian dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri untuk membantu industri di Indonesia dalam bertransformasi menuju industri 4.0.

Adapun PIDI 4.0 menawarkan 5 layanan utama dalam membantu industri bertransformasi ke industri 4.0 yaitu Showcase Center, Delivery Center, Capability Center, Ecosystem for Industry 4.0, dan Engineering and AI Center.

 “Saya ucapkan selamat kepada Menteri Perindustrian dan seluruh jajaran atas peluncuran PIDI 4.0. Semoga dengan hadirnya PIDI 4.0 dapat mendukung transformasi industri 4.0 di Indonesia,” pungkas Menko Airlangga.

Turut hadir dalam acara peluncuran PIDI 4.0 diantaranya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah  M. Rudy Salahuddin, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi, para eselon I dari K/L terkait, perwakilan para negara sahabat, dan perwakilan asosiasi pelaku industri. (ag/fsr/*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/