MEDAN, SUMUTPOS.CO – Romadhoni Hasibuan (53), petugas kebersihan Pemko Medan yang menjadi korban begal dan dirawat di RSUD Pirngadi Medan dijenguk artis Baim Wong, Rabu (5/1). Tujuan kedatangan artis ibukota ini untuk memberikan semangat kepada korban begal tersebut.
Baim Wong juga menanyakan kronologi kejadian perampokan jalanan yang dialami korban dan kondisi kesehatannya. Kedatangan Baim Wong disambut Direktur Utama RSUD Pirngadi Medan dr Syamsul Arifin, Wadir Keuangan Reza Kasubbag Hukum dan Humas Edison Perangin-angin dan jajaran.
Kasubbag Hukum dan Humas RSUD Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin mengatakan, Baim Wong datang menjenguk hanya sebentar saja. “Datang menjenguk tapi enggak lama. Terus, tanya di mana dibegal, kapan, cuma itu aja. Paling hanya 5 menit aja, setelah itu langsung pulang,” kata Edison.
Menurut dia, ketika berbincang dengan korban (Romadhoni), Baim Wong sempat berbicara akan berada di Medan selama tiga hari. “Di Medan 3 hari, begitu dibilangnya ke pasien,” pungkasnyan
Sementara itu, Romadhoni mengucapkan terima kasih atas kedatangan Baim Wong yang menyempatkan waktu untuk menjenguk. “Terima kasih saya ucapkan kepada Baim Wong,” tuturnya.
Sedangkan sehari sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution menjenguk Rahma Hasibuan. Dalam kesempatan itu, Bobby meminta pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku begal yang tega menganiaya wanita paruh baya tersebut. “Kita sangat menyayangkan musibah ini. Saya minta pihak terkait agar menangkap pelaku,” ucap Bobby, Senin (3/1) saat menjenguk Rahma Hasibuan di RS Pirngadi Medan.
Atas peristiwa itu, Bobby pun berharap agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi di Kota Medan. Bobby berharap, peristiwa pembegalan yang terjadi di kawasan Kompleks DPRD Kota Medan itu sebagai peristiwa terakhir. “Saya berharap peristiwa serupa tak terjadi lagi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bobby juga sempat menawarkan uang muka untuk membeli sepeda motor yang baru kepada korban. Namun, Rahma justru menolaknya secara.
Atas hal itu, Bobby mengaku menghargai keputusan Rahma dan memutuskan untuk memberikan bantuan berupa uang tunai untuk membeli motor baru setelah Rahma pulih. Tak hanya itu, Bobby pun mengaku turut mendoakan agar korban dapat segera sembuh seperti biasanya. “Kita inginkan seluruh rumah sakit di Medan melayani dengan baik. Terutama di RSUD dr Pirngadi ya. Semoga Bu Rahmadhoni lekas sembuh dan bisa kembali bekerja seperti sedia kala,” katanya.
Sementara itu, Rahma mengaku kaget saat dijenguk Bobby Nasution. Dia pun mengucapkan terima kasih atas perhatian Bobby yang sudah menjenguk dan mendoakan kesembuhannya. “Terima kasih Pak Wali Kota atas kepedulian dan bantuannya. Ini sangat berharga untuk saya,” jawab Rahma.
Sementara itu, kepada Sumut Pos, Anggota Komisi I DPRD Medan, Robi Barus turut mendesak pihak Kepolisian dalam hal ini Polrestabes Medan untuk segera menangkap para pelaku begal yang tega merampas sepeda motor dan memukul korban hingga tersungkur dan harus dirawat di RS.
“Tak ada kata lain selain tangkap. Saya mendesak Polrestabes Medan untuk segera menangkap para pelaku begal ini, tindak kriminal seperti ini sudah sangat kelewatan, sudah sangat sering terjadi di Kota Medan dan sudah sangat meresahkan warga Medan,” desak Robi.
Dikatakan Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan itu, peristiwa begal yang terjadi berulang-ulang kali di Kota Medan, wajib menjadi perhatian bagi Polrestabes Kota Medan. Pasalnya, menjaga keamanan dan ketertiban merupakan tugas pokok kepolisian.
Untuk itu, Robi mendesak Polrestabes Medan beserta jajarannya untuk melakukan patroli, khususnya di kawasan-kawasan yang dinilai rentan aksi kriminalitas. “Sekali lagi, poin nya adalah meningkatkan fungsi pencegahan. Sedangkan untuk tindakan kriminal yang sudah terjadi, kita minta polisi untuk bergerak cepat dalam mengambil tindakan tegas dengan segera menangkap dan memproses para pelaku,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) membentuk tim gabungan bersama Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan dan Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Timur untuk memburu pelaku yang telah membegal seorang wanita paruh baya, yakni petugas kebersihan Kota Medan.
“Hingga hari ini tim sedang bekerja. Saya sudah bentuk tim gabungan seluruh subdit tanpa terkecuali,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Rabu (5/1).
Dia menjelaskan, saat ini seluruh tim masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku begal sadis tersebut. Pihaknya juga tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas dan terukur terhadap para pelaku.
“Kami tidak main-main. Kami akan berikan tindakan tegas dan terukur terhadap para pelaku begal yang meresahkan masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, pihaknya tidak melihat pemetaan terhadap perkara yang sudah terjadi. Dari analisa awal, para pelaku beraksi saat korban lengah. “Jadi waktu dan tempat itu tidak mereka tentukan. Mereka beraksi secara acak. Kami sudah dalami itu,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Tatan, pihaknya juga akan melakukan penguatan terhadap wilayah Polrestabes Medan, Belawan, Deliserdang dan beberapa daerah penyangga lainnya. “Polres yang lain tetap kami backup. Tapi kami fokuskan ke tiga polres tersebut,” sebutnya.
Diketahui, wanita yang berprofesi sebagai petugas kebersihan tersebut dirampok begal di Jalan Pinus Raya, Pulo Brayan Bengkel Baru, Medan Timur, Minggu (2/1) pagi. Akibatnya, korban harus merelakan sepeda motor Honda Beat dilarikan pelaku begal tersebut. Korban juga mengalami luka-luka di wajah dan sekujur tubuhnya karena terjatuh dari sepeda motor lantaran dianiaya pelaku.
Awalnya korban berangkat kerja dari rumahnya di Pasar VIII Tembung sekitar pukul 05.15 WIB. Kemudian, melintas di Jalan Pinus Raya sekira pukul 06.00 WIB. Tak berapa lama, bahu korban dipukul dari belakang oleh pelaku begal hingga tersungkur ke aspal. Korban sempat berusaha bangkit, namun dikarenakan pukulan yang begitu keras sehingga langsung pingsan.
Korban ditolong warga sekitar dan pengendara ojek online yang kebetulan lewat. Selanjutnya, dibawa kepala lingkungan ke RS Imelda karena terdekat di lokasi kejadian. Akan tetapi, sesampainya di rumah sakit itu ditolak karena tidak berlakunya BPJS Ketenagakerjaan yang dimilikinya. Karena itu, korban dirujuk ke RSUD Pirngadi Medan. (ris/dwi/ila)