MEDAN-Pasien yang menjalani rawat inap di RSUP H Adam Malik Medan didominasi penderita kurang gizi, baik ringan maupun berat.
“Untuk jumlah pastinya saya tidak tahu, karena itu ada di Dinas Kesehatan Medan ataupun Sumut,” ujar Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak (DIKA) Fakultas Kedokteran USU Prof dr H Munar Lubis SpA (K) saat dikonfirmasi, Kamis (19/1).
Munar mengaku masih banyak kasus kurang gizi baik berat maupun ringan yang tidak dirujuk ke RSUP H Adam Malik, seperti Kota Tanjung Balai yang sering ditemukan kasus gizi buruk.
“Sebenarnya masih banyak kasus gizi buruk di kota lain, hanya saja masih tertutupi atau tidak terpublikasi di media,”ucapnya.
Penyebab paling utama munculnya permasalahan gizi ini adalah latar belakang ekonomi akibat kemiskinan dan ketidaktahuan orangtua tentang gizi anak-anaknya.
“Sebenarnya makanan pokok itu ada dimana-mana, tapi terkadang pelaksana soal pemberiannya kepada anak-anak, ditambah lagi ekonomi kita yang masih lemah di daerah-daerah,” terangnya.
Mengatasi masalah ini, menurutnya bisa dilakukan dengan cara menggali potensi yang ada di masyarakat untuk sosialisasi mengenai asupan gizi yang baik.
Sehingga untuk hal itu, lanjutnya, perlu tinjauan langsung turun ke palangan untuk memberikan penyuluhan mengenai gizi kepada masyarakat yang masih minim pengetahuan tentang gizi tersebut.
“Ke depannya kita rencanakan akan langsung turun ke lapangan untuk memberikan penyuluhan mengenai gizi kepada masyarakat yang tidak mengetahuinya,”ungkap Munar.(uma)