30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

33 Ribu UMKM di Medan Ditargetkan Masuk Pasar Modern Tahun Ini

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku akan terus berupaya untuk membuat Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di Kota Medan bisa ‘naik kelas’. Salah satu upaya yang dilakukan di tahun 2022 ini, Pemko Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM telah menargetkan agar 33 ribu UMKM di Kota Medan bisa masuk pasar modern dalam memasarkan dan produk-produknya.

“Salah satu cara untuk bisa merealisasikannya, kita akan permudah persyaratan untuk pelaku UMKM agar bisa menjadi pelaku UMKM binaan kita (Dinas Koperasi dan UMKM?” ucap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan, Benny Iskandar Nasution.

Dikatakan Benny, salah satu upaya untuk mempermudah para pelaku UMKM di Medan agar bisa menjadi binaan pihaknya, adalah dengan memberikan keringanan persyaratan.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi pelaku UMKM. Dengan begitu, para pelaku UMKM bisa mendapatkan akses yang lebih luas dalam memasarkan produknya.”Jadi kita permudah dengan persyaratannya dan kita kesampingkan dulu NPWP nya. Karena rata-rata, pelaku UMKM modalnya masih kecil, sulit bagi mereka membuat NPWP,” ujarnya.

Menurut Benny, untuk program UMKM ‘Naik Kelas’, pihaknya juga telah membantu pembuatan website khusus pendaftaran pelaku UMKM yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan. Melalui website ini, para pelaku UMKM dipermudah dalam hal pendataan jumlah UMKM dan pembinaannya.

“Jadi syaratnya sudah mudah, hanya dengan NIK saja dan bisa daftar di kelurahan. Mereka juga nggak harus jauh-jauh untuk pengurusan izin. Hal ini lah yang membuat kita optimistis UMKM bisa masuk pasar modern,” katanya.

Dijelaskan Benny, hingga saat ini telah terjadi peningkatan yang cukup pesat terkait jumlah pelaku UMKM yang ada di Kota Medan dan menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM. Berdasarkan data yang ada pada mereka, pada tahun 2021 lalu, total jumlah pelaku UMKM yang menjadi binaannya berjumlah 27.763. Namun saat ini, jumlah itu telah bertambah hampir 6.000 UMKM.

Alhasil di awal tahun 2022 ini, jumlah pelaku UMKM yang masuk atau terdata sebagai binaan Dinas Koperasi dan UMKM berjumlah sekitar 33 ribu UMKM. “Bagi pelaku UMKM yang terdaftar, tentu kita lakukan pembinaan. Bisa masuk ke pasar modern, tahu tujuannya dan jangan cuma ikut-ikut aja,” jelasnya.

Selain meningkatkan jumlah UMKM yang masuk ke pasar modern, Benny juga mengatakan bahwa tahun ini, pihaknya juga memiliki program pengembangan koperasi pada seluruh rumah ibadah di Kota Medan. Hingga saat ini saja, sudah ada 378 koperasi yang beroperasi di berbagai rumah ibadah di Kota Medan.

“Program kita tahun (2022) ini, harus ada koperasi di seluruh rumah ibadah. Kita harapkan, hal ini menjadikan rumah ibadah bisa bangkit dan menghasilkan keuangan sendiri,” tuturnya.

Koperasi di rumah ibadah ini, kata Benny, akan berkolaborasi dengan beberapa perusahaan swasta dalam pemberian modalnya. Sementara itu, lanjut Benny, Pemko Medan juga tengah melangsungkan program pengembangan UMKM bagi istri juru parkir, nelayan, dan juga sopir becak motor (betor) di Kota Medan.

“Tahun ini juga harus dibuat koperasi untuk juru parkir dan dibuat UMKM untuk istrinya, juru parkir udah 70 orang, betor, dan nelayan juga ikut. Jadi ada banyal program untuk kemasyarakatan,” pungkasnya.

Anggota Komisi III DPRD Medan, T Edriansyah Rendy mengaku mendukung langkah dan program-program yang tengah dikembangkan Pemko Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM. Khususnya, mengenai target Pemko Medan yang ingin membuat UMKM naik kelas dengan memasukkan UMKM di Kota Medan ke dalam pasar modern. “Masalah yang paling krusial memang masalah pembinaan dalam pemasaran. Menurut saya, sangat tepat apabila Dinas Koperasi membantu dan membina para pelaku UMKM kita dalam hal pemasaran,” kata Rendy.

Dikatakan Rendy, saat ini pemasaran melalui sistem digital merupakan salah satu cara paling cerdas dalam memasarkan produk UMKM kepada para calon pelanggan. “Dan Alhamdulillah, cara itu sudah mulai dilakukan Pemko Medan. Harapan kita, pembinaan seperti ini bisa terus berlanjut dan konsisten dilakukan kepada para pelaku UMKM sehingga para pelaku UMKM bosa banyak belajar dan menerapkannya dalam mengembangkan usahanya,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku akan terus berupaya untuk membuat Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di Kota Medan bisa ‘naik kelas’. Salah satu upaya yang dilakukan di tahun 2022 ini, Pemko Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM telah menargetkan agar 33 ribu UMKM di Kota Medan bisa masuk pasar modern dalam memasarkan dan produk-produknya.

“Salah satu cara untuk bisa merealisasikannya, kita akan permudah persyaratan untuk pelaku UMKM agar bisa menjadi pelaku UMKM binaan kita (Dinas Koperasi dan UMKM?” ucap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan, Benny Iskandar Nasution.

Dikatakan Benny, salah satu upaya untuk mempermudah para pelaku UMKM di Medan agar bisa menjadi binaan pihaknya, adalah dengan memberikan keringanan persyaratan.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi pelaku UMKM. Dengan begitu, para pelaku UMKM bisa mendapatkan akses yang lebih luas dalam memasarkan produknya.”Jadi kita permudah dengan persyaratannya dan kita kesampingkan dulu NPWP nya. Karena rata-rata, pelaku UMKM modalnya masih kecil, sulit bagi mereka membuat NPWP,” ujarnya.

Menurut Benny, untuk program UMKM ‘Naik Kelas’, pihaknya juga telah membantu pembuatan website khusus pendaftaran pelaku UMKM yang menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan. Melalui website ini, para pelaku UMKM dipermudah dalam hal pendataan jumlah UMKM dan pembinaannya.

“Jadi syaratnya sudah mudah, hanya dengan NIK saja dan bisa daftar di kelurahan. Mereka juga nggak harus jauh-jauh untuk pengurusan izin. Hal ini lah yang membuat kita optimistis UMKM bisa masuk pasar modern,” katanya.

Dijelaskan Benny, hingga saat ini telah terjadi peningkatan yang cukup pesat terkait jumlah pelaku UMKM yang ada di Kota Medan dan menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM. Berdasarkan data yang ada pada mereka, pada tahun 2021 lalu, total jumlah pelaku UMKM yang menjadi binaannya berjumlah 27.763. Namun saat ini, jumlah itu telah bertambah hampir 6.000 UMKM.

Alhasil di awal tahun 2022 ini, jumlah pelaku UMKM yang masuk atau terdata sebagai binaan Dinas Koperasi dan UMKM berjumlah sekitar 33 ribu UMKM. “Bagi pelaku UMKM yang terdaftar, tentu kita lakukan pembinaan. Bisa masuk ke pasar modern, tahu tujuannya dan jangan cuma ikut-ikut aja,” jelasnya.

Selain meningkatkan jumlah UMKM yang masuk ke pasar modern, Benny juga mengatakan bahwa tahun ini, pihaknya juga memiliki program pengembangan koperasi pada seluruh rumah ibadah di Kota Medan. Hingga saat ini saja, sudah ada 378 koperasi yang beroperasi di berbagai rumah ibadah di Kota Medan.

“Program kita tahun (2022) ini, harus ada koperasi di seluruh rumah ibadah. Kita harapkan, hal ini menjadikan rumah ibadah bisa bangkit dan menghasilkan keuangan sendiri,” tuturnya.

Koperasi di rumah ibadah ini, kata Benny, akan berkolaborasi dengan beberapa perusahaan swasta dalam pemberian modalnya. Sementara itu, lanjut Benny, Pemko Medan juga tengah melangsungkan program pengembangan UMKM bagi istri juru parkir, nelayan, dan juga sopir becak motor (betor) di Kota Medan.

“Tahun ini juga harus dibuat koperasi untuk juru parkir dan dibuat UMKM untuk istrinya, juru parkir udah 70 orang, betor, dan nelayan juga ikut. Jadi ada banyal program untuk kemasyarakatan,” pungkasnya.

Anggota Komisi III DPRD Medan, T Edriansyah Rendy mengaku mendukung langkah dan program-program yang tengah dikembangkan Pemko Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM. Khususnya, mengenai target Pemko Medan yang ingin membuat UMKM naik kelas dengan memasukkan UMKM di Kota Medan ke dalam pasar modern. “Masalah yang paling krusial memang masalah pembinaan dalam pemasaran. Menurut saya, sangat tepat apabila Dinas Koperasi membantu dan membina para pelaku UMKM kita dalam hal pemasaran,” kata Rendy.

Dikatakan Rendy, saat ini pemasaran melalui sistem digital merupakan salah satu cara paling cerdas dalam memasarkan produk UMKM kepada para calon pelanggan. “Dan Alhamdulillah, cara itu sudah mulai dilakukan Pemko Medan. Harapan kita, pembinaan seperti ini bisa terus berlanjut dan konsisten dilakukan kepada para pelaku UMKM sehingga para pelaku UMKM bosa banyak belajar dan menerapkannya dalam mengembangkan usahanya,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/