BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Binjai memiliki pemimpin baru, yang dilantik Wali Kota Binjai H Amir Hamzah, beberapa hari lalu. Orang nomor satu di Pemko Binjai ini, memberi peringatan kepada pucuk pimpinan baru yang diamanahkan kepada Amas Mansyur Siregar.
Adapun peringatan tersebut, yakni bakal melakukan evaluasi terhadap Amas jika dalam tempo 6 bulan tidak melakukan perubahan apapun. Terlebih, Kota Binjai dikenal dalam kancah nasional sebagai kota yang bersih.
Atas dasar hal itu, Amas pun bergerak cepat membuat sejumlah program untuk mewujudkan Kota Binjai bebas sampah. Satu di antaranya Satuan Tugas (Satgas) Kebersihan, untuk memungut sampah di inti kota.
Menurut Amas, Satgas Kebersihan dari DLH Kota Binjai ini, akan bekerja memungut sampah di inti kota, yang bertugas pada pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
“Rute Satgas Kebesihan dari Jalan Sudirman sampai depan BSM, dan Jalan Imam Bonjol,” ungkap Amas, Rabu (26/1).
Ada sejumlah inovasi lainnya yang bakal dilakukan Alek, sapaan karib Amas Mansyur Siregar. Satu di antaranya akan berencana menambah tempat sampah di seputaran Lapangan Merdeka Binjai.
Tujuannya, agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan. Langkah ini diambil berdasarkan keberhasilan daerah-daerah lain. Artinya, DLH Kota Binjai meniru daerah lain dalam hal kebersihan sampah di tempat terbuka atau fasilitas publik.
“Soal sampah ini, kami mau galakkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempat sampah. Karena bersih itu dari kesadaran, bukan karena ada petugas kebersihan,” tegasnya.
Strategi pengelolaannya, masih mengunakan metode semi sanitary landfill. Secara konvensional, para pemulung memilah sampah yang memiliki nilai ekonomis.
Berdasarkan data DLH Kota Binjai, sebanyak 90 ton sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir di Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur.
“Pengangkutannya dilakukan mulai jam 6 pagi sampai 10 malam oleh para petugas kebersihan,” pungkas Amas.(ted/saz)