MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekolah di Kota Medan yang menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) karena adanya temuan kasus Covid-19, bertambah. Hingga kemarin, setidaknya ada enam sekolah yang menghentikan PTM.
KEPALA Dinas Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar, mengakui bertambahnya jumlah sekolah yang harus kembali melaksanakan pembelajaran daring. “Saat ini ada 6 sekolah,” kata Laksamana Putra Siregar saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (9/2).
Adapun keenam sekolah itu yakni Man 1, MAN 2 Model, MTS GUPPI, SD 060837, Sekolah Santo Thomas 1 dan Sekolah Asisi. Laksamana menyebut, temuan kasus Covid-19 itu mulai dari siswa hingga tenaga pendidik. “Yang terkonfirmasi ada siswa dan ada tenaga pendidik,” ujar Laksamana.
Dia menyebut, keenam sekolah itu menggelar sekolah jarak jauh hingga 14 hari kedepan. “Ya, 14 hari ke depan sesuai SKB 4 Menteri,” ucap Laksamana.
Ditanya berapa persisnya jumlah siswa dan guru yang terpapar, Laksamana menuturkan, pihaknya masih menunggu laporan lebih lanjut dari pihak sekolah. “Saat ini kita masih menunggu laporan dari pihak sekolah. Kami juga langsung berkoordinasi dengan satgas kecamatan untuk menindaklanjuti langkah awal kesehatan di sekolah,” katanya.
Laksamana juga menyatakan, saat ini sekolah-sekolah tersebut dianjurkan untuk melakukan tes swab antigen. “Kami juga meminta kepada satgas agar siswa atau guru yang berhubungan erat dengan pasien untuk segera dites swab antigen,” katanya.
Mengetahui bertambahnya siswa dan guru yang terpapar Covid-19, Laksamana meminta seluruh sekolah kembali memperketat prokes di sekolah. “Kita masih menunggu arahan dari Satgas ataupun Wali Kota Medan terkait pelaksanaan belajar tatap muka ini. Pastinya kita akan menaati semua aturan yang diberikan pemerintah,” katanya.
Laksamana mengatakan, belum ada arahan dari Wali Kota Medan untuk mengalihkan belajar secara daring kembali. “Karena belum ada arahan lebih lanjut maka kita tetap melakukan pembelajaran di sekolah dan hanya sekolah yang terpapar Covid-19 dialihkan ke pembelajaran daring,” ucapnya.
Sementara, Kadis Kesehatan Kota Medan dr Taufik Ririansyah mengakui, adanya sejumlah siswa dan guru di Kota Medan yang terpapar Covid-19. Taufik mengaku sudah meminta seluruh Satgas tingkat kecamatan agar terus memantau pelaksanaan prokes di sekolah. “Pastinya apabila ada yang terpapar di sekolah kita langsung lakukan tracing testing dan tretment di sekolah itu agar virus Covid-19 itu tidak menyebar,”ucapnya.
Untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka, menurut Taufik, pihaknya akan menunggu arahan lebih lanjut dari Wali Kota Medan ataupun Gubernur. “Pastinya sekolah yang terpapar Covid wajib ditutup sementara selama 14 hari. Dan apabila angka Covid untuk sekolah sudah mencapai 5 persen sesuai arahan gubernur itu akan segera ditutup. Tapi pastinya kita masih terus menunggu arahan dari Walikota dan Gubernur,” tukasnya.
3 Mahasiswa Polmed Terpapar Covid-19
Sementara, tiga mahasiswa Jurusan Akuntasi Politeknik Negeri Medan (Polmed) dilaporkan terkonfirmasi Covid-19. Dua di antaranya mahasiswa Program Studi Akuntansi dan satu mahasiswa lagi, Program Studi Perbankan. “Memang benar, tiga mahasiswa Jurusan Akuntansi Polmed terkonfirmasi Covid-19 setelah melakukan PCR mandiri dan saat ini juga dilakukan isolasi mandiri,” kata Humas Polmed, Sinta saat dikonfirmasi Sumut Pos, Rabu (9/2).
Dengan begitu, pihak Jurusan Akuntansi Polmed memberlakukan perkuliahan secara daring. Hal tersebut, tertuang dalam pengumuman dengan nomor :B/66/PL5.23/PK.01.00/2022.
“Sehubungan dengan ditemukannya tiga kasus Covid-19 di Jurusan Akuntansi selama Proses Belajar Mengajar (PBM) Semester B 2021/2022 yang dilaksanakan pada minggu 1 s/d 3, maka berdasarkan keputusan rapat fungsionaris Jurusan dengan Pimpinan Politeknik Negeri Medan, untuk sementara waktu proses PBM di Jurusan Akuntansi dilaksanakan secara daring dengan menggunakan aplikasi SIPADI mulai tanggal 9 s.d. 19 Februari 2022,” tulis dalam pengumuman itu.
“Kegiatan PBM kembali dilakukan daring dan luring pada tanggal 21 Februari 2022 sesuai aturan PBM di Program Studi masing-masing,” sebut dalam pengumuman tersebut.
Selama pelaksanaan semester B tahun akademik 2021/2022, Sinta mengatakan, pihak Polmed menggelar PKM terbatas. Namun, seorang dosen curiga dengan mahasiswa tidak masuk kuliah dan ditelpon oleh dosen. Diketahui demam dan hasil swab mandiri positif. “Namun saat ini, untuk jurusan akuntansi memang sudah diberlakukan kembali kuliah daring selama 10 hari ke depan untuk pencegahan virus tersebut,” kata Sinta.
Selain itu, Sinta menjelaskan, Polmed juga sudah melakukan Prokes yang ketat untuk pencegahan penyebaran virus tersebut. “Polmed melakukan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara Hybrid (50 persen daring dan 50 persen luring) sesuai dengan SK 4 Menteri,” pungkasnya.(dtc/trb/gus/adz)