24 C
Medan
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

GIS Santuni Anak Yatim dan Lansia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gerakan Istiqomah Sedekah (GIS) merupakan wadah penerima dan penyalur sedekah dari masyarakat luas yang ingin menyisihkan sedikit rezekinya untuk disalurkan kepada mereka yang layak dan memang pantas menerimanya. Untuk kali ini, GIS melakukan kegiatan bukan di Kota Medan, melainkan di Desa Perkebunan Bukitlawang. Kecamatan Bahorok.

“Hari ini kita melaksanakan kegiatan kembali dalam skala cukup besar dari biasanya, hari ini sampai besok kita melakukan kegiatan sosial di sini, sembari memberikan atau menyalurkan amanah sedekah dari para donatur yang sudah menjalankan amalan berbagi rezeki,” ungkap Muhammad Exsan Al Aqraby, selaku Founder GIS, kemarin.

Kegiatan yang dilaksanakan serangkai dengan bersalawat bersama dengan menghadirkan Habib Haydar bin Muhammad Al Attas bekerja sama dengan berbagai pihak dalam pelaksanaanya. Satu di antaranya adalah Himpunan Pemanduwisata Indonesia (HPI).

“Baru kali ini ada kegaitan seperti ini, dan kami ikut membantu dalam mendata masyarakat yang akan diberi santunan,” ucap Irwan Sembiring, dari Himpunan Pemanduwisata Indonesia bahorok Leuser.

Exsan menyebutkan, ada 30 anak yatim piatu yang mendapat santunan, berupa makanan sehat dan uang saku, selain itu ada lansia yang mendapatkan juga santunan berupa paket sembako yang berisikan beras, minyak makan, gula, bubuk teh dan mi instan. sedekah pada kegiatan sedekah subuh GIS.

“Kita tidak menyangka kalau sambutan dari masyarakat Bahorok luar biasa dan sungguh membuat haru. Semoga apa yang diberikan memberi manfaat kepada semua masyarakat yang sudah menerimanya,” tambah exsan. Untuk menuju kegiatan tersebut GIS didukung oleh berbagai pihak, termasuk donatur yang memberikan sebagian rezekinya.

“Kami atas nama GIS juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan donatur yang memberikan sebagian rezekinya. Dan semoga segalanya menjadi amalan jariah. Amin.” kata exsan.

Terlihat antusias warga menyambut kegiatan yang dilakukan GIS. Wajah-wajah haru dan bahagia terlihat. “Senang sekali dapat bantuan ini, karena baru ini ada yang melakukan seperti ini. Memberikan bantuan-bantuan untuk kami yang udah tua-tua ini,” kata poniem, warga yang mendapatkan santunan.

GIS yang beralamat di Jalan Puri No. 64 Kota Matsum II Medan, sudah mulai ada dari Tahun 2017. Kini memiliki kegiatan yang berfokus pada sedekah.

Mulai dari sedekah nasi bungkus setiap Jumat setelah Salat Jumat, sedekah subuh setiap hari sambil salat berjamaah dan sedekah air bersih untuk masjid yang belom ada air bersih nya untuk berwudhu, serta loundry gratis untuk keperluan masjid.

“Untuk kegaitan bersedekah GIS tidak ada bekerja sama dengan panti manapun. Artinya, kita tidak memiliki ketetapan kepada satu atau dua panti saja, bisa jadi kita memberikan sedekah dengan cara mengumpulkan siapa saja yang kita anggap layak menerima. Dan untuk anak yatim, kita akan cari anak-anak ada di sekitar lingkungan ataupun anggota GIS sendiri,” ucap Exsan. Dan untuk seluruh kegiatan yang dilakukan, GIS tidak atau belum memiliki donator secara tetap, hanya dari kawan-kawan ataupun masyarakat yang ingin memberikan bantuannya agar terlaksananya kegitan yang memberikan manfaat kepada mereka yang membutuhkan. (mag-1/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gerakan Istiqomah Sedekah (GIS) merupakan wadah penerima dan penyalur sedekah dari masyarakat luas yang ingin menyisihkan sedikit rezekinya untuk disalurkan kepada mereka yang layak dan memang pantas menerimanya. Untuk kali ini, GIS melakukan kegiatan bukan di Kota Medan, melainkan di Desa Perkebunan Bukitlawang. Kecamatan Bahorok.

“Hari ini kita melaksanakan kegiatan kembali dalam skala cukup besar dari biasanya, hari ini sampai besok kita melakukan kegiatan sosial di sini, sembari memberikan atau menyalurkan amanah sedekah dari para donatur yang sudah menjalankan amalan berbagi rezeki,” ungkap Muhammad Exsan Al Aqraby, selaku Founder GIS, kemarin.

Kegiatan yang dilaksanakan serangkai dengan bersalawat bersama dengan menghadirkan Habib Haydar bin Muhammad Al Attas bekerja sama dengan berbagai pihak dalam pelaksanaanya. Satu di antaranya adalah Himpunan Pemanduwisata Indonesia (HPI).

“Baru kali ini ada kegaitan seperti ini, dan kami ikut membantu dalam mendata masyarakat yang akan diberi santunan,” ucap Irwan Sembiring, dari Himpunan Pemanduwisata Indonesia bahorok Leuser.

Exsan menyebutkan, ada 30 anak yatim piatu yang mendapat santunan, berupa makanan sehat dan uang saku, selain itu ada lansia yang mendapatkan juga santunan berupa paket sembako yang berisikan beras, minyak makan, gula, bubuk teh dan mi instan. sedekah pada kegiatan sedekah subuh GIS.

“Kita tidak menyangka kalau sambutan dari masyarakat Bahorok luar biasa dan sungguh membuat haru. Semoga apa yang diberikan memberi manfaat kepada semua masyarakat yang sudah menerimanya,” tambah exsan. Untuk menuju kegiatan tersebut GIS didukung oleh berbagai pihak, termasuk donatur yang memberikan sebagian rezekinya.

“Kami atas nama GIS juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan donatur yang memberikan sebagian rezekinya. Dan semoga segalanya menjadi amalan jariah. Amin.” kata exsan.

Terlihat antusias warga menyambut kegiatan yang dilakukan GIS. Wajah-wajah haru dan bahagia terlihat. “Senang sekali dapat bantuan ini, karena baru ini ada yang melakukan seperti ini. Memberikan bantuan-bantuan untuk kami yang udah tua-tua ini,” kata poniem, warga yang mendapatkan santunan.

GIS yang beralamat di Jalan Puri No. 64 Kota Matsum II Medan, sudah mulai ada dari Tahun 2017. Kini memiliki kegiatan yang berfokus pada sedekah.

Mulai dari sedekah nasi bungkus setiap Jumat setelah Salat Jumat, sedekah subuh setiap hari sambil salat berjamaah dan sedekah air bersih untuk masjid yang belom ada air bersih nya untuk berwudhu, serta loundry gratis untuk keperluan masjid.

“Untuk kegaitan bersedekah GIS tidak ada bekerja sama dengan panti manapun. Artinya, kita tidak memiliki ketetapan kepada satu atau dua panti saja, bisa jadi kita memberikan sedekah dengan cara mengumpulkan siapa saja yang kita anggap layak menerima. Dan untuk anak yatim, kita akan cari anak-anak ada di sekitar lingkungan ataupun anggota GIS sendiri,” ucap Exsan. Dan untuk seluruh kegiatan yang dilakukan, GIS tidak atau belum memiliki donator secara tetap, hanya dari kawan-kawan ataupun masyarakat yang ingin memberikan bantuannya agar terlaksananya kegitan yang memberikan manfaat kepada mereka yang membutuhkan. (mag-1/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/