MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tapak Suci Pimda 018 Kota Medan gelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) yang dipusatkan di Lapangan Perguruan Muhammadiyah Tanjung Sari, Minggu (6/3/2022). Kejurda ini digelar dalam rangka menyiapkan bibit atlet, yang mana pada tahun 2024 Sumut dan Aceh adalah tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON).
Ketua Tapak Suci Pimda 018 Kota Medan, Andi Syahputra menyampaikan, Kejurda Tapak Suci yang digelar Pimda 018 Tapak Suci Kota Medan merupakan kejuaraan di era kepemimpinannya, pertama untuk juara usia dini, dan pada saat ini Kejurda Pra Remaja dan selanjutnya akan dilaksanakan open turnamen. “Kejurda ini kami gelar untuk mencari bibit atlet, yang nantinya dipersiapkan menjadi atlet PON pada tahun 2024, apalagi Sumut ini sebagai tuan rumah, kita harus menjadi juara dalam perhelatan ini,” katanya di acara Kejurda Tapak Suci yang bertema Meningkatkan Silaturahim, Lahirkan Atlet Tapak Suci Yang Berakhlak Mulia, Bertanggungjawab dan Berprestasi di Lapangan Perguruan Muhammadiyah Tanjung Sari.
Hadir dalam perhelatan Kejurda tersebut, Ketua Pimpinan Muhammadiyah Daerah Kota Medan, Drs H Burhanuddin, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tanjung Sari, Yusuf, Ketua IPSI Kota Medan AKBP (Purn) Enjang Bahri dan Sekretaris, Nilawati. Dalam arahannya, Ketua PDM Medan, Burhanuddin MAg menyampaikan,
Tapak Suci adalah organisasi otonom di Muhammadiyah, ada di sebanyak 32 cabang Muhammadiyah di Kota Medan. Berkaitan dengan Tapak Suci, dia mengaku mengingat judul skripsi Strata I tentang Tapak Suci pada tahun 1983. Di Tapak Suci, setiap gerakan ada kaitannya dengan penjagaan akhlak, sportifitas dan unsur olahraga.
“Dalam Surat Al Anfal 60, ada makna terkandung, pertama kekuatan iman, kekuatan fisik. Saat ini, banyak ustad-ustad yang terancam akan dilakukan tindakan persekusi dan ada juga yang terancam seperti Almarhum Ustad Syeh Ali Jaber. Saya pesan kepada kader Tapak Suci, kawallah ustad-ustad kita, ” pesannya.
Dia menyampaikan, para kader Tapak Suci yang sudah punya keterampilan bersilat, jagalah akhlak mulia dan tingkatkan iman. Semoga kelak, pimpinan yang akan datang di Muhammadiyah semakin lebih baik, serta harapannya bisa menjadi pemimpin bangsa yang akan datang.
Sementara itu, AKBP (Purn) H Enjang Bahri SH MA mengatakan, dalam pertandingan ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi yang kalah, introspeksi dulu apa yang kurang, apakah kurang latihan? Dan yang menang, jangan bangga, tingkatkan terus latihannya. “Ciri khas dari Perguruan Muhammadiyah adalah Tapak Suci, sehingga Tapak Suci ini menjadi perguruan silat terbesar. Ini aset pesilat yang harus sering digelar kejuaraannya. Kami akan terus memantau untuk mencari bibit atlet,” ucapnya.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Fahrur Rozi Sinaga menyampaikan, jumlah peserta yang hadir sebanyak 148 orang terdiri dari 19 cabang atau unit latihan di Kota Medan. Dia menyebutkan, atlet yang bertanding ini akan dibina Pimda 018 Tapak Suci Kota Medan, dan menjadi para pesilat ini akan dimasukkan menjadi bank atlet Pimda Tapak Suci Kota Medan.
Dalam Kejurda kali ini, SMP Muhammadiyah 01 Medan tampil sebagai Juara Umum 1 dengan raihan 7 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Juara umum 2 Cabang Tanjungsari Medan dengan 4 emas, 4 perak, dan 5 perunggu. Dan juara umum 3 diraih SMP Muhammadiyah 7 Medan dengan 3 emas, 2 perak, dan 3 perunggu.
Sedangkan pesilat terbaik putra diraih TM Rinaldi dari Cabang Tanjungsari Medan, dan pesilat terbaik putri diraih Meyliza yang juga dari Cabang Tanjungsari Medan. (adz)