30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kuasai Pertandingan

(3)pro duta v persikota(1)

LUBUK PAKAM- Menguasai pertandingan. Itulah kalimat yang pertama keluar dari mulut pelatih Pro Duta Roberto Bianchi. Pasalnya, anak-anak asuhannya berhasil membekuk Persikota Tangerang pada laga lanjutan Divisi Utama PSSI dengan skor telak-3-1.

Bertanding di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam, Jumat (27/1) sore, skuad berjuluk Kuda Pegasus itu menyuguhkan permainan sesuai skema pelatih asal Brazil itu. Ditambah striker andalannya Abel Hadi Lakkaad yang bermain full time, memberikan banyak kontribusi, baik sumbangan gol juga assist serta umpan-umpan matang.

Beto, sapaan akrab Bianchi, mengatakan, pemain bermain cukup bagus selama 2 X 45 menit. “Mereka menguasai pertandingan. Banyak kuasai bola dan mampu mengatur perpindahan bola dari daerah ke daerah per lininya dengan baik,” ungkapnya usai laga.
Namun, yang sangat disesalkan Beto adalah menurunnya konsentrasi pemain di 10 menit terakhir. “Mereka hilang konsentrasi dan fokus jalang laga berakhir. Itu menjadi evaluasi kita dan akan diperbaiki ke depannya,” ujarnya.

Menurutnya, pemain yang kehilangan konsentrasi saat-saat akhir pertandingan bukan hanya terjadi di Pro Duta. “Ini terjadi di seluruh klub Indonesia. Hal itu seperti memang sudah menjadi tradisi pemain. Apa lagi saat timnya sudah unggul jauh. Seharusnya konsentrasi dapat terjaga hingga peluit panjang dibunyikan,” kata Beto.

Tapi, Beto juga menganggap kemenangan kali ini bisa menjadi suatu kebanggaan bagi anak-anak asuhannya. Pasalnya, menurut pelatih yang juga berkewarganegaraan Spanyol itu, sebagian besar mereka (pemain) merupakan pemain yang baru saja mengecap liga professional. “Meski di Divisi Utama, kemenangan dan permainan yang mereka tujukkan sudah pantas mereka menjadi bangga,” tuturnya.

Sementara itu, pelatih Persikota Agus Suryanto menuturkan, Beto berhasil menerapkan strategi kepada pemain-pemainnya yang menyebabkan skuad berjuluk Bayi Ajaib bermain gugup sejak awal. “Tekanan di menit-menit awal sangat merusak permainan kami. Namun, anak-anak sudah menjalankan taktik dan strategi sesuai arahan. Konsentrasi dan banyak faktor lain yang menyebabkan kami harus mengakui kekalahan ini,” katanya.

Namun, nihilnya pemain asing di skuadnya bukan menjadi satu faktor utama minimnya serangan pada laga yang berlangsung keras tersebut. “Mereka hanya kurang motivasi dan tak adanya mood bertanding. Kalau di Persikota tak ada pemain asing, itu memang kebijakan dari klub dan manajemen. Karena kita berusaha memberdayakan pemain lokal untuk regenerasi,” tutur Agus.

Ia juga menerangkan, hal tersebut juga sengaja dilakukan untuk membantu PSSI menemukan pemain-pemain lokal untuk dijadikan pemain di Timnas. “Selain menyiapkan pasokan pemain di Timnas, kita juga berusaha menerapkan regenerasi . Karena sepak bola adalah bisnis yang dikelola perusahaan, nah, jika kita tak melakukan rotasi pemain muda, maka performa tim akan turun,” kata Agus lagi.(saz)

(3)pro duta v persikota(1)

LUBUK PAKAM- Menguasai pertandingan. Itulah kalimat yang pertama keluar dari mulut pelatih Pro Duta Roberto Bianchi. Pasalnya, anak-anak asuhannya berhasil membekuk Persikota Tangerang pada laga lanjutan Divisi Utama PSSI dengan skor telak-3-1.

Bertanding di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam, Jumat (27/1) sore, skuad berjuluk Kuda Pegasus itu menyuguhkan permainan sesuai skema pelatih asal Brazil itu. Ditambah striker andalannya Abel Hadi Lakkaad yang bermain full time, memberikan banyak kontribusi, baik sumbangan gol juga assist serta umpan-umpan matang.

Beto, sapaan akrab Bianchi, mengatakan, pemain bermain cukup bagus selama 2 X 45 menit. “Mereka menguasai pertandingan. Banyak kuasai bola dan mampu mengatur perpindahan bola dari daerah ke daerah per lininya dengan baik,” ungkapnya usai laga.
Namun, yang sangat disesalkan Beto adalah menurunnya konsentrasi pemain di 10 menit terakhir. “Mereka hilang konsentrasi dan fokus jalang laga berakhir. Itu menjadi evaluasi kita dan akan diperbaiki ke depannya,” ujarnya.

Menurutnya, pemain yang kehilangan konsentrasi saat-saat akhir pertandingan bukan hanya terjadi di Pro Duta. “Ini terjadi di seluruh klub Indonesia. Hal itu seperti memang sudah menjadi tradisi pemain. Apa lagi saat timnya sudah unggul jauh. Seharusnya konsentrasi dapat terjaga hingga peluit panjang dibunyikan,” kata Beto.

Tapi, Beto juga menganggap kemenangan kali ini bisa menjadi suatu kebanggaan bagi anak-anak asuhannya. Pasalnya, menurut pelatih yang juga berkewarganegaraan Spanyol itu, sebagian besar mereka (pemain) merupakan pemain yang baru saja mengecap liga professional. “Meski di Divisi Utama, kemenangan dan permainan yang mereka tujukkan sudah pantas mereka menjadi bangga,” tuturnya.

Sementara itu, pelatih Persikota Agus Suryanto menuturkan, Beto berhasil menerapkan strategi kepada pemain-pemainnya yang menyebabkan skuad berjuluk Bayi Ajaib bermain gugup sejak awal. “Tekanan di menit-menit awal sangat merusak permainan kami. Namun, anak-anak sudah menjalankan taktik dan strategi sesuai arahan. Konsentrasi dan banyak faktor lain yang menyebabkan kami harus mengakui kekalahan ini,” katanya.

Namun, nihilnya pemain asing di skuadnya bukan menjadi satu faktor utama minimnya serangan pada laga yang berlangsung keras tersebut. “Mereka hanya kurang motivasi dan tak adanya mood bertanding. Kalau di Persikota tak ada pemain asing, itu memang kebijakan dari klub dan manajemen. Karena kita berusaha memberdayakan pemain lokal untuk regenerasi,” tutur Agus.

Ia juga menerangkan, hal tersebut juga sengaja dilakukan untuk membantu PSSI menemukan pemain-pemain lokal untuk dijadikan pemain di Timnas. “Selain menyiapkan pasokan pemain di Timnas, kita juga berusaha menerapkan regenerasi . Karena sepak bola adalah bisnis yang dikelola perusahaan, nah, jika kita tak melakukan rotasi pemain muda, maka performa tim akan turun,” kata Agus lagi.(saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/