26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Masyarakat Payaroba Tak Puas dengan Pemko Binjai

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemko Binjai memohon maaf atas keterlambatan perbaikan Jalan Umar Baki yang semula dijanjikan pada April 2022. Pun akhirnya proses perbaikan diundur menjadi Juli 2022 mendatang. Hal itu diketahui saat rapat antara perwakilan masyarakat Jalan Labu, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat dan unsur Forkopimda. Rapat ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah, Senin (23/5).

Dalam rapat, masyarakat kembali menyinggung soal janji perbaikan yang dijanjikan pada April 2022 kemarin. Namun nyatanya hingga kini, janji perbaikan sekadar isapan jempol belaka.

“Prosesnya di bulan 7 awal untuk perbaikannya. Ya kami tunggulah, tetap kami tunggu,” kata masyarakat Kelurahan Payaroba, Yuni.

Meski sudah diundang Wali Kota Binjai, dia tetap masih saja belum puas dengan jawaban orang nomor satu di Pemko Binjai tersebut. “Belum, bahkan sangat, sangat tidak memuaskan,” ujar masyarakat lain yang didominasi kaum hawa saat mendampingi Yuni ketika diwawancarai wartawan.

Dia merasa resah tinggal di ruas Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat. Soalnya, abu acap kali beterbangan ketika truk yang diduga melebihi tonase melintas. Ditambah lagi kendaraan pribadi yang melintas juga diduga dengan kecepatan yang tidak normal. “Perbaikan jalan sampai sekarang belum ada keputusan pasti. Awalnya janji bulan 4, kami sampai turun demo yang ketiga kalinya,” ujar dia.

Marlan (62) warga lainnya juga merasa belum puas dengan sikap Pemko Binjai. Soalnya, dia menilai, perbaikan Jalan tersebut diduga sengaja diulur-ulur. Pun begitu, masyarakat agar tetap tenang kembali dijanjikan, supaya perangkat Pemko Binjai terkait yang ditugaskan melakukan pengawasan dapat bekerja.

“Termasuk mengawasi penyiraman dan mengawasi kecepatan mobil yang melintas agar bisa dikurangi kecepatannya. Itu yang kami harap agar bisa dibantu dari abu yang luar biasa itu. Pokoknya nanti kalau jadi perbaikan, kami mau meneruskan supaya ditindaklanjuti masalah tonase yang tidak sesuai dengan kelas jalannya,” pungkasnya.

Perbaikan Jalan Letnan Umar Baki dilakukan dengan beton rigid. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Binjai juga menggandeng kejaksaan negeri setempat dalam prosesnya.

Ditambah lagi, jalan rusak di Kelurahan Payaroba ini menyita perhatian masyarakat karena telah merenggut nyawa pelajar. Korban berinisial FN (12) tewas di tempat setelah dilindas truk akibat lubang di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, Jum’at (4/3) pagi.

Korban tewas dibonceng oleh kakaknya setelah menabrak lubang yang menganga dan terhempas ke kiri. Diketahui, seratusan masyarakat pernah turun ke jalan dan menanam pohon pisang pada lubang yang menganga di ruas jalan tersebut.

Ini dilakukan masyarakat sebagai bentuk protes dan kecewa lantaran Jalan Letnan Umar Baki yang terpantau rusak parah tak kunjung diperbaiki. Bahkan, kondisi jalan bak kubangan ketika hujan deras mengguyur sudah sejak sepuluh tahun terakhir.

Akibat aksi protes massa, terjadi kemacetan mengular panjang. Puluhan truk pun berhenti lajunya karena akses ditutup oleh massa.

Polsek Binjai Barat pun turun ke lokasi aksi massa untuk meredam emosi massa.

Akses penghubung Kecamatan Binjai Barat dengan Binjai Utara ini dibuka setelah Sekretaris Daerah Kota Binjai, H Irwansyah Nasution turun ke lokasi. Masyarakat dijanjikan akan segera diperbaiki ruas jalan yang rusak tersebut. Untuk sementara, Dinas PU dan Penataan Ruang Kota Binjai menambal lubang dengan pasir serta batu. (ted/ram)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemko Binjai memohon maaf atas keterlambatan perbaikan Jalan Umar Baki yang semula dijanjikan pada April 2022. Pun akhirnya proses perbaikan diundur menjadi Juli 2022 mendatang. Hal itu diketahui saat rapat antara perwakilan masyarakat Jalan Labu, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat dan unsur Forkopimda. Rapat ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah, Senin (23/5).

Dalam rapat, masyarakat kembali menyinggung soal janji perbaikan yang dijanjikan pada April 2022 kemarin. Namun nyatanya hingga kini, janji perbaikan sekadar isapan jempol belaka.

“Prosesnya di bulan 7 awal untuk perbaikannya. Ya kami tunggulah, tetap kami tunggu,” kata masyarakat Kelurahan Payaroba, Yuni.

Meski sudah diundang Wali Kota Binjai, dia tetap masih saja belum puas dengan jawaban orang nomor satu di Pemko Binjai tersebut. “Belum, bahkan sangat, sangat tidak memuaskan,” ujar masyarakat lain yang didominasi kaum hawa saat mendampingi Yuni ketika diwawancarai wartawan.

Dia merasa resah tinggal di ruas Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat. Soalnya, abu acap kali beterbangan ketika truk yang diduga melebihi tonase melintas. Ditambah lagi kendaraan pribadi yang melintas juga diduga dengan kecepatan yang tidak normal. “Perbaikan jalan sampai sekarang belum ada keputusan pasti. Awalnya janji bulan 4, kami sampai turun demo yang ketiga kalinya,” ujar dia.

Marlan (62) warga lainnya juga merasa belum puas dengan sikap Pemko Binjai. Soalnya, dia menilai, perbaikan Jalan tersebut diduga sengaja diulur-ulur. Pun begitu, masyarakat agar tetap tenang kembali dijanjikan, supaya perangkat Pemko Binjai terkait yang ditugaskan melakukan pengawasan dapat bekerja.

“Termasuk mengawasi penyiraman dan mengawasi kecepatan mobil yang melintas agar bisa dikurangi kecepatannya. Itu yang kami harap agar bisa dibantu dari abu yang luar biasa itu. Pokoknya nanti kalau jadi perbaikan, kami mau meneruskan supaya ditindaklanjuti masalah tonase yang tidak sesuai dengan kelas jalannya,” pungkasnya.

Perbaikan Jalan Letnan Umar Baki dilakukan dengan beton rigid. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Binjai juga menggandeng kejaksaan negeri setempat dalam prosesnya.

Ditambah lagi, jalan rusak di Kelurahan Payaroba ini menyita perhatian masyarakat karena telah merenggut nyawa pelajar. Korban berinisial FN (12) tewas di tempat setelah dilindas truk akibat lubang di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, Jum’at (4/3) pagi.

Korban tewas dibonceng oleh kakaknya setelah menabrak lubang yang menganga dan terhempas ke kiri. Diketahui, seratusan masyarakat pernah turun ke jalan dan menanam pohon pisang pada lubang yang menganga di ruas jalan tersebut.

Ini dilakukan masyarakat sebagai bentuk protes dan kecewa lantaran Jalan Letnan Umar Baki yang terpantau rusak parah tak kunjung diperbaiki. Bahkan, kondisi jalan bak kubangan ketika hujan deras mengguyur sudah sejak sepuluh tahun terakhir.

Akibat aksi protes massa, terjadi kemacetan mengular panjang. Puluhan truk pun berhenti lajunya karena akses ditutup oleh massa.

Polsek Binjai Barat pun turun ke lokasi aksi massa untuk meredam emosi massa.

Akses penghubung Kecamatan Binjai Barat dengan Binjai Utara ini dibuka setelah Sekretaris Daerah Kota Binjai, H Irwansyah Nasution turun ke lokasi. Masyarakat dijanjikan akan segera diperbaiki ruas jalan yang rusak tersebut. Untuk sementara, Dinas PU dan Penataan Ruang Kota Binjai menambal lubang dengan pasir serta batu. (ted/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/