JAKARTA – Indonesia berusaha menambah tiket lolos ke Olimpiade London 2012. Untuk itu, Satlak Prima memutuskan ada tujuh cabang olahraga (cabor) tambahan yang diharapkan mampu menembus even olahraga empat tahunan tersebut.
Apalagi, sebelumnya Indonesia menargetkan 50 atlet yang bisa berlaga di London pada Juli-Agustus mendatang. Tujuh cabor itu adalah layar, rowing, voli pantai, anggar, tinju, gulat, dan balap sepeda. Sebelumnya, ada lima cabor yang sudah ditetapkan. Yakni, bulu tangkis, renang, angkat besi, panahan, dan atletik.
Rumusan-rumusan dan strategi sudah disiapkan Satlak Prima untuk tujuh cabor tambahan itu. Selain masuk dalam cabang yang berjaya di SEA Games XXVI, tujuh cabor tersebut dinyatakan mampu bersaing dan lolos di kualifikasi.
“Prestasi dan catatan waktu atlet tujuh cabang itu dekat dengan limit olimpiade. Bisa juga margin torehan atlet selama latihan dan ikut kejuaraan kian dekat dengan limit. Sebab, memang tak terlalu jauh untuk mencapai itu,” jelas Paulus Pasurney, kepala bidang teknik dan kepelatihan Satlak Prima.
Menurut dia, bukan hasil akhir yang dicari dari tujuh cabor itu, melainkan pemenuhan target 50 atlet yang diminta Kemenpora dan Satlak Prima. Sampai saat ini, baru 19 nama yang dipastikan bertarung di London, 27 Juli – 12 Agustus mendatang.
“Bisa meloloskan atlet sebanyak-banyaknya dalam kualifikasi adalah target awal kami. Itu fokus utama kami,” jelas Paulus. Satlak Prima menetapkan, setiap cabang yang masuk peta persiapan olimpiade mendapat jatah tiga kali uji coba. Termasuk, kejuaraan yang jadi ajang kualifikasi. “Meski banyak yang pesimistis, Satlak Prima punya catatan-catatannya. Khusus gulat, semua anggota federasi internasional gulat wajib ikut serta dalam kualifikasi,” beber Paulus.
Sementara itu, Menpora Andi Mallarangeng menandatangani SK kepengurusan Satlak Prima (27/1). Sayang, tersiar kabar 15 staf Satlak Prima utama dan muda memilih mundur. Mereka memilih bergabung ke Prima pratama.
Ketidaknyamanan dikabarkan menjadi alasan hengkangnya staf di Satlak Prima utama dan muda. “Di Prima pratama, kinerjanya rapi. Santai, tapi programnya berjalan dengan baik,” terang Humas Satlak Prima Djoko Purnomo.
Menurut dia, saat ini proses pengunduran diri 15 staf itu menunggu persetujuan dari Kemenpora. Kabar pengunduran diri mereka otomatis menimbulkan tanda tanya besar. Bisa jadi ada yang kurang beres di tubuh Satlak Prima. (ali/c8/diq)