Perusahaan migas terbesar Rusia, Rosneft, mengumumkan penemuan cadangan minyak yang sangat besar mencapai 82 juta ton. Penemuan itu berlokasi di Laut Pechora. Berada di sisi barat laut Rusia dan bagian tenggara Laut Barents.
Temuan cadangan minyak ini diperoleh di tengah maraknya sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat dan sejumlah negara barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Temuan ini juga menjadi informasi penting di tengah melonjaknya harga minyak dunia seiring dengan menipisnya pasokan minyak internasional setelah. OPEC dalam laporan bulan Juni 2022 menurunkan surplus pasokan minyak mentah dunia sebesar 400 ribu bopd menjadi 1 juta bopd.
Negara-negara penghasil minyak dunia selain Rusia, gagal memenuhi permintaan yang terus melonjak.
Dalam laporan RT (media rusia yang sebelumnya bernama Russi Today) disebutkan, penemuan lapangan minyak baru tersebut diperoleh berkat upaya eksplorasi atau pencarian cadangan baru yang dilakukan di daerah Medynsko-Varandeysky.
“Selama pengujian, aliran minyak bebas diperoleh dengan laju aliran maksimum 220 meter kubik sehari,” bunyi pernyataan perusahaan yang dikutip dari RT, Senin (4/7).
“Minyak itu ringan, rendah sulfur, viskositas rendah,” bunyi pernyataan itu lagi.
Rosneft mencatat bahwa pekerjaan eksplorasi di perairan Laut Pechora membuktikan potensi minyak yang signifikan dari provinsi Timan-Pechora di rak dan menjadi dasar untuk melanjutkan studi dan pengembangan wilayah tersebut.
Rosneft sendiri dilaporkan menguasai total 28 lisensi lepas pantai di Kutub Utara, delapan di antaranya di Laut Pechora. (dtc/ram)