MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jamaah haji Kloter 2 Debarkasi Medan, berjumlah 391 asal Kota Binjai, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Serdangbedagai, Tebingtinggi, dan Karo, telah tiba di tanah air dengan selamat. Dengan tibanya Kloter 2 ini, tercatat 784 jamaah haji sudah dipulangkan. Sementara, dua jamaah asal Serdangbedagai tertunda kepulangannya.
Koordinator Protokol dan Humas Pembantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPPIH) Debarkasi Medan, M Yunus mengatakan, jamaah Kloter 2 tiba di Bandara Kualanamu sekira pukul 11,30 WIB. “Sedangkan tiba di asrama haji sekira pukul 13.43. Saat ini, seluruh jamaah masih menjalani pemeriksaan kesehatan,” kata Yunus kepada Sumut Pos, Minggu (24/7).
Yunus menyebutkan, jamaah kloter 2 yang tertunda kepulangannya atas nama Supardi Kalam Kawa bin Kalam Kawa Asal Dusun Beringi Pasir Tuntung, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. “Yang bersangkutan menunda kepulangannya ke tanah air, karena mendampingi istrinya yang sakit,” ungkapnya.
Kemudian, Sumarni Kosim Halomoan binti Kosim Ritongan, yang juga bersama dari Dusun Beringi Pasir Tuntung, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. “Yang bersangkutan ini sakit dan masih dirawat di Arab Saudi,” katanya.
Sementara dalam kloter 2 ini, satu orang jamaah atas nama Anisah Komis Purba binti Komis Purba (64) asal Kabupaten Serdangbedagai dinyatakan wafat pada 8 Juli 2022 di RS Arab Saudi.
Di Asrama Haji Medan, sambung Yunus, jamaah disambut Wali Kota Binjai, Wakil Bupati Labuhanbatu Selatan, dan Wakil Bupati Serdangbedagai di Aula Madinatul Hujjaj. Menurut Yunus, seluruh jamaah sebelum dikembalikan ke daerahnya masing-masing akan dilakukan swab terlebih dahulu. “Masih berjalan swabnya,” ucapnya.
Hingga pemulangan Kloter 2, lanjutnya, total jamaah haji Debarkasi Medan yang telah dipulangkan sebanyak 784 orang. Dengan rincian jamaah pria 300 orang dan wanita 484 orang. “Baru 20,64 persen yang kembali. Sedangkan sisanya 3.012 orang,” pungkasnya.
Sebelumnya, jamaah haji Kloter 1 berjumlah 393 asal Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Tengah dan Kota Medan, telah dipulangkan pada, Sabtu (23/7) kemarin. Jamaah Kloter 1 ini, langsung disambut Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Asrama Haji Medan. Dalam sambutannya, pihaknya akan melakukan perbaikan pada musim haji berikutnya.
“Namun kita lihat kita dengan kondisi seperti ini, saya berharap juga hajjah dan haji kita menjaga diri karena penyakit ini kan bisa muncul tidak sesaat. Itu harus jaga diri selalu periksa dan nanti petugas, kepala dinas kesehatan berkoordinasi tetap mengawasi,” ujarnya.
Sementara Kakanwil Kemenag Sumut, Abd Amri Siregar, menyebutkan, Sumut yang memiliki 10 kloter pada pelepasan jamaah dengan 3.798 orang, termasuk petugas. Dari jumlah ini, tiga diantaranya meninggal dunia. Sedangkan untuk jamaah haji yang meninggal, pihaknya juga sudah bertakjiah ke rumah duka. Kepada ahli waris jamaah yang meninggal, ini diberi asuransi Rp39.886.000 per orang dari asuransi takaful keluarga.
Bus Jamaah Indonesia Kecelakaan
Sementara, bus yang ditumpangi jamaah haji embarkasi JKG 24 kecelakaan tertabrak kendaraan lain saat menjalani progran ziarah ke Masjid Quba, Minggu (24/7) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun ada dua orang jamaah haji terkena pecahan kaca di wajahnya.
“Innalillahi jamaah kami JKG 24 mengalami kecelakaan. Bus yang jamaah haji tumpangi tertabrak truk, jamaah terkena pecahan kaca di wajahnya,” kata Tenaga Pendukung Kesehatan (TPK) Ishlah saat menyampaikan laporannya, Minggu (24/7).
Ishlah mengatakan, kejadian ini sudah dilaporkan ke tim kesehatan di sektor tiga. Saat ini tim kesehatan sudah tiba di lokasi dan langsung memberikan pertolongan pertama pada jamaah yang terluka. “Alhamdulillah ambulans sektor tiga sudah tiba di Quba,” katanya.
Ishlah mengatakan, dari dua jamaah haji yang terkena pecahan kaca itu laki-laki dan perempuan. Laki-laki tidak mengalami luka dan perempuan mengalami luka robek di bagian pelipis sebelah kanannya. “Yang terkena pecahan kaca dua orang, satunya terluka dan satu lagi tidak ada luka,” katanya.
Ishlah memastikan, saat ini kondisi dua jamaah tersebut stabil. Hal itu dibuktikan dari hasil tensi darahnya yang normal tidak perburukan. “Alhamdulillah tensi stabil” katanya.
Ishlah menuturkan, bus yang ditumpangi 40 jamaah haji ini berjalan pelan. Tiba-tiba truk datang dari arah belakang mmengenai spion dan spion itu mengenai kaca bus sebelah kanan yang mengenai jamaah. “Kejadian ini terjadi pada pukul 07.00 WAS,” katanya
Saat ini jamaah haji sudah dibawa anggota Emergency Medical Team (EMT) ke KKHI Madinah untuk mendapatkan perawatan intensif. Dua jamaah itu atas nama Jusmaiti Nirmala Binti Mulyadi dan Firdauz Djanilis. “Alhamdulillah pasien sudah tertangani dengan baik oleh tim EMT, terimakasih kepada tim EMT yang sudah fast respon,” kata dr. Rully selaku dokter kloter JKG 24.
Hingga siang waktu Arab Saudi, Tim kesehatan KKHI Madinah telah selesai melakukan penjahitan luka atau hecting kepada jamaah haji yang mengalami luka robek terkena pecahan kaca. Kini jamaah sudah kembali ke kloternya di JKG 24 sektor 3. “Untuk menutup lukanya kami melakukan 4 hecting luka pada jamaah haji,” kata Eko.
Eko mengatakan, proses hecting kurang lebih dilakukan selama 15 menit. Luka baru akan kering setelah tiga hari. “Untuk itu kami berikan obat anti nyeri dan obat untuk mempercepat kering terhadap luka,” katanya.
Eko menyarankan jamaah agar lukanya cepat kering, sementara jangan terkena air. Maka dar itu jamaah ketika mau melaksanakan shalat bersucinya dengan cara bertayamum saja. “Agar lukanya cepat kering sementara tayamum,” katanya.
Eko mamastikan, tidak ada pantangan makan bagi jamaah yang memiliki luka robek. Namun dia menyarankan agar jamaah banyak makanan yang mengandung protein untuk mempercepat penyembuhan luka. “Banyak makan yang mengandung protein bagus untuk mengembalikan jaringan yang luka,” katanya. (man/rep)