MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jamaah haji Kloter 4 Debarkasi Medan berjumlah 392 asal Kota Medan tiba dengan selamat. Dari jumlah tersebut, satu jamaah atas nama Indra Sakti Lubis bin H Alinafiah Lubis (60) warga Jalan Pipa Air Bersih Lingkungan IV Medan Johor, wafat pada 9 Juli 2022.
Koordinator Protokol dan Humas Pembantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPPIH) M Yunus mengatakan, jamaah Kloter 4 tiba di Bandara Kualanamu sekira pukul 13.30 Wib. “Kemudian tiba di Asrama Haji Medan pukul 14.30 Wib. Setelah tiba, seluruh jamaah langsung dilakukan swab dengan hasil negatif,” katanya, kepada Sumut Pos, Selasa (26/7)n
Sementara, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara (Kemenag Sumut) H Abdul Amri Siregar melaporkan, saat ini 1.565 jamaah haji dan petugas haji telah tiba di Sumatera Utara. Ketua PPIH Debarkasi Medan ini mengatakan, sejauh ini kesehatan para jamaah masih terkendali. Sampai Kloter 4, seluruh jamaah dilakukan tes antigen dan hasilnya negatif.
“Alhamdulillah seperti yang disampaikan pihak kesehatan bahwa kondisi kesehatan pasien masih terkendali. Walau ada yang masih dirawat di rumah sakit di Saudi, mudah-mudahan cepat sembuh dan pulang Kembali ke tanah air. Sejak kloter 1 seluruh jamaah tes antigen, kita bersyukur karena hasilnya negatif,” ungkapnya.
Ia mengatakan sejauh ini jamaah haji yang meninggal dunia sebanyak 3 orang. Kakanwil memastikan jamaah tersebut sudah diurus dengan baik oleh PPIH dan panitia juga telah berkunjung ke rumah keluarga bertakziyah dan siap mengurus segala administrasi jamaah.
“Sampai saat ini jumlah jamaah kita yang telah berpulang di Saudi sebanyak 3 orang. Kloter 4 hari ini satu orang atas nama saudara Indra Sakti Lubis. Beberapa waktu yang lalu panitia langsung menyampaikan kepada keluarga dan melakukan takziyah sebagai rasa duka yang mendalam. Panitia juga akan mengurus dan menyelesaikan segala administrasi almarhum. Semoga jamaah yang berpulang diberi Allah tempat terbaik di sisiNya. Dan kita juga berdoa semoga jamaah kita yang menunggu waktu Kembali ke tanah air seluruhnya sehat walafiat,” jelas Amri.
Sementara itu, Wali Kota Medan diwakili Asisten satu Pemko Medan Muhammad Sofyan dalam sambutannya mengatakan, bersyukur karena jamaah asal Medan tiba dalam keadaan sehat walafiat. “Pesan Pak Walikota bahwa beliau berbahagia dengan kepulangan jamaah haji asal Medan dengan kondisi sehat walafiat. Hari ini bertemu keluarga kembali, pesan Pak Walikota untuk menyampaikan salam kepada keluarga sekalian,” ucapnya.
Ia mengatakan, semoga seluruh jamaah haji mendapatkan gelar haji yang mabrur mabruroh. Ia juga mengatakan bahwa ibadah haji adalah ibadah yang spesial karena tidak semua umat muslim di Indonesia yang mendapat kesempatan untuk pergi ke tanah suci.
Gangguan Teknis Pesawat, Dua Kloter Terdampak
Jamaah haji dari kloter 1 embarkasi Banjarmasin sempat mengalami keterlambatan penerbangan hingga 30 jam karena persoalan teknis maskapai Garuda Indonesia pada Minggu (24/7). Meski begitu, panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) memastikan dampak pada penerbangan pemulangan jemaah haji untuk kloter-kloter berikutnya tidak berkepanjangan.
Pengendali Teknis Layanan Haji dalam Negeri PPIH Arab Saudi Saiful Mujab mengatakan, ada dua kloter yang terdampak keterlambatan penerbangan kloter 1 embarkasi Banjarmasin. Yakni, kloter 2 dan 3 dari embarkasi yang sama. “Dua kloter ini tidak bisa dihindarkan bahwa akan terjadi delay kurang lebih 24 jam,” ucapnya.
Hasil koordinasi dengan pihak Garuda disepakati bahwa jamaah akan diterbangkan dengan pesawat yang berbeda. Sebagai kompensasi keterlambatan, jemaah mendapatkan hak seperti penginapan dan konsumsi yang ditanggung Garuda.
Pesawat Garuda nomor GA8201 jenis A330-300 itu tertunda penerbangannya dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Sebab, ditemukan komponen pesawat yang harus diperbaiki. Selain itu, dilakukan asesmen kebutuhan penggantian suku cadang komponen penunjang pada mesin pesawat.
Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R Susardi menyampaikan permohonan maaf atas kondisi ini. Sehingga jadwal kepulangan jamaah dari Arab sempat tertunda. “Melalui kesempatan ini kami turut menyampaikan permohonan maaf sebesar-sebarnya kepada seluruh penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi,” kata Ade dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7).
Ade menuturkan, kondisi tersebut menjadi catatan penting bagi Garuda Indonesia untuk terus mengoptimalkan upaya peningkatan kualitas layanan penerbangan haji. Seiring adanya penyesuaian jadwal, pihak Garuda Indonesia menyediakan sejumlah kebijakan service recovery kepada penumpang. Kebijakan itu antara lain pemberian fasilitas akomodasi hingga penginapan bagi seluruh penumpang atau jamaah haji yang terdampak.
Ade mengatakan, penundaan ini dilakukan karena mengedepankan aspek keselamatan dan kemaanan penerbangan jamaah haji di semua lini. “Maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA8201 jenis A330-300 tertunda penerbangannya akibat ditemukan adanya kompenen pesawat yang harus diperbaiki. Bersamaan itu, dilakukan assessment kebutuhan penggantian suku cadang komponen penunjang pada mesin pesawat,” pungkas Ade.
Sementara itu, data Kementerian Agama menyebutkan, lebih dari separo jemaah haji sudah dipulangkan ke tanah air. Hingga kemarin (25/7), sebanyak 27.280 jemaah kembali ke Indonesia. Jumlah tersebut setara dengan 60 persen total jemaah haji gelombang pertama.
Ketua PPIH Arab Saudi Arsad Hidayat mengungkapkan, proses pemulangan jemaah haji berjalan sejak 15 Juli lalu. Total jemaah haji gelombang pertama sebanyak 45.096 orang dan tergabung dalam 114 kloter.
Sampai saat ini proses pemulangan berjalan lancar. Rencananya, pemulangan jamaah haji gelombang pertama berjalan sampai 30 Juli. Setelah itu, dilanjutkan pemulangan jemaah gelombang kedua melalui Bandara Madinah. Jumlahnya mencapai 47.572 orang dari 126 kloter. Pemulangan dijadwalkan mulai 29 Juli sampai 14 Agustus. (man/jpc)