MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM USU) melalui dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Program Studi Sarjana Kimia dan Pasca Sarjana Kimia yang diketuai oleh Dr.Marpongahtun, M.Sc. dengan anggota: Dr. Andriayani, M.Si.; Agung Pratama, S.Si., M.Si.; dan Dr. Helmina br. Sembiring, M.Si. melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Tembung, Kecamatan Percut, Sei Tuan, Deliserdang, Sumut, Sabtu (23/7/2022)
Pengabian masyarakat melalui kegiatan pelatihan pembuatan Pelembut dan pewangi pakaian aroma terapi ramah lingkungan ini melibatkan mahasiswa Sarjana Kimia dan Pasca Sarjana Kimia diantaranya; Amru Daulay, Aniza Salviana Prayugo, Putri, Alda Mahira, dan Ruhama Rumaisha Lubis,Widayati, dan Nita Utami.
Ketua tim Dr. Marpongahtun, M.Sc. menjelaskan kegiatan dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas utama Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat, di samping dua tugas utama lainnya Pendidikan dan Penelitian.
“Salah satu inovasi yang ditawarkan oleh tim pengabdian kepada masyarakat adalah pemanfaatan ekstrak limbah kulit jeruk sebagai sumber bibit parfum (extract fragrance)
untuk pelembut dan pewangi pakaian,” katanya
Diketahui bahwa bibit parfum kulit jeruk memiliki efek aroma terapi anti nyamuk Aedes aegypti. Di samping itu, kandungan asam sitrat pada kulit jeruk memberikan efek aroma yang segar.
Lokasi pengabdian kepada masyarakat dilakukan di daerah padat penduduk dan terdapat ratusan pelaku usaha laundry.
Salah satu pengusaha laundry yang dikunjungi oleh tim abdimas adalah Laundry Klin en Klin yang dimiliki oleh Nurjamiyah, M.Cs. selaku Ketua Kelompok Usaha Laundry Desa Tembung dan dihadiri juga oleh beberapa pengusaha laundry lainnya.
Penggunaan pelembut (softener) dan pewangi pakaian merupakan faktor penting dalam usaha laundry, sekitar 10% dari pengeluaran usaha laundry berasal dari pelembut dan
pewangi pakaian. Tentu hal ini menjadi pengeluaran rutin yang tidak bisa dihindari oleh pengusaha laundry. Di sisi lain, masyarakat setempat kebanyakan belum mengetahui cara
membuat pelembut dan pewangi pakaian.
Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha laundry agar dapat membuat pelembut dan pewangi pakaian secara mandiri.
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, permasalahan pengeluaran yang tinggi dari pelembut dan pewangi pakaian dapat diminimalisir karena biaya pelembut dan pewangi
yang diproduksi secara mandiri jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga yang dijual di pasaran.
Selain itu, manfaat lain yang bisa didapat oleh masyarakat adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan dibukanya peluang usaha pembuatan pelembut dan pewangi pakaian.
Pengabdian kepada masyarakat ini sangat berguna bagi peserta pelatihan, terbukti dari kuesioner yang dibagikan menunjukkan 90% responden menyatakan bahwa pelatihan ini
memberikanpengetahuan dan memotivasi untuk membuat produk pelembut dan pewangi pakaian secara mandiri. Peserta juga berharap agar dilakukan pelatihan lanjutan tentang
pengemasan produk dan pemasarannya.(Rel/Tri)