MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara (FKG USU) melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan menggelar penyuluhan kesehatan melalui pelatihan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di SMP Islamiyah, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Selain itu, juga dilakukan pengenalan pemeriksaan radiografi kedokteran gigi serta pemasangan wastafel di sekolah tersebut.
“Kegiatan itu, kita lakukan pada Kamis, 21Juli 2022 lalu dan kegiatan evaluasi untuk pengujian kembali hasil penyuluhan, Sabtu (13/8),” kata Ketua Tim Pengabdian kepada masyarakat, drg Cek Dara Manja, SpRKG(K) dalam keterangan tertulis yang diterima Sumut Pos, Selasa (23/8).
Tim pengabdian ini, beranggota drg Dewi Kartika MDSc, drg Maria NH Sitanggang MDSc, dan drg Ika Astrina MDSc, dibantu beberapa mahasiswa Program Profesi Fakultas Kedokteran Gigi yaitu Fitria Desiana Siregar SKG, Sheilla Suhaila Matondang SKG, Nahya Fathanah Bentara SKG, Fitriya Ningrum SKG, Sonia Ayunita Saragih SKG, Dhea Raihani SKG, dan Intania Elfitria SKG.
“Kegiatan berjalan baik dengan antusias yang ditunjukkan para siswa dan guru. Tim pelaksana pengabdian melakukan pemasangan wastafel untuk mendukung peningkatan kesehatan sehingga warga sekolah dapat melakukan cuci tangan sebelum makan dan menyikat gigi setelah makan. Pemberian poster edukasi cara menyikat gigi, cara mencuci tangan dan pemeriksaan radiografi kedokteran gigi serta penyerahan tempat sampah juga dilakukan,” jelasnya.
Cek Dara menjelaskan, kegiatan ini muncul dari adanya dorongan untuk membantu para siswa dalam meningkatkan kesehatannya terutama kesehatan gigi dan mulut. “Masa usia remaja merupakan masa yang rentan untuk terjadinya karies pada gigi apabila tidak memiliki kebiasaan yang baik dan benar dalam menyikat gigi,” ungkapnya.
Cek Dara menjelaskan, kegiatan ini melatih bagaimana caranya menyikat gigi dengan benar, cara mencuci tangan dengan benar dan pengenalan pemeriksaan radiografi kedokteran gigi yang dibutuhkan sebagai pemeriksaan penunjang dalam perawatan gigi. “Harapannya dengan diberikan penyuluhan dan pelatihan ini, siswa dapat lebih optimal dalam menjaga kesehatan dirinya terutama kesehatan gigi dan mulut dalam aktivitas sehari-hari,” ujar Cek Dara.
Penyuluhan dan pelatihan ini dilakukan sebanyak dua kali kunjungan, dilakukan di dalam dan luar ruangan dengan peserta siswa sebanyak 100 orang dan guru sebanyak 22, yang dibagi ke dalam tiga gelombang. Metode dalam penyuluhan dan pelatihan ini pada kunjungan pertama, Kamis (21/7), menggunakan kombinasi ceramah, diskusi, dan latihan secara langsung menggunakan phantom gigi serta melakukan cuci tangan dan sikat gigi bersama pada wastafel yang telah dipasang.
Cek Dara mengatakan menyikat gigi sebaiknya dilakukan dua kali yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur pada malam hari, mencuci tangan dilakukan dengan 6 langkah WHO dengan waktu sedikitnya 60 detik. “Serta jangan takut untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi dan melakukan pemeriksaan radiografi apabila diperlukan,” jelas Cek Dara.
Pada kunjungan berikutnya Sabtu (13/8), dilakukan evaluasi dengan cara penyebaran kuesioner berisi pertanyaan mengenai cara sikat gigi, cara cuci tangan dan pemeriksaan radiografi kedokteran gigi, serta pengujian kembali cara sikat gigi dan mencuci tangan secara langsung dan diamati apakah sudah ada perubahan sikap siswa kearah yang lebih baik.
Pihak sekolah, sejak adanya wastafel di sekolah, siswa menjadi rajin mencuci tangannya sebelum dan selesai Beraktivitas. Sebelum sesi berakhir, para siswa diingatkan untuk menerapkan pelatihan yang telah diajarkan secara konsisten sehingga dapat meningkatkan kesehatan dirinya secara umum khususnya gigi dan mulut. (gus)