MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan memiliki banyak produk unggulan dan potensial UKM dari berbagai sektor, antara lain tekstil, makanan, dan kerajinan tangan. Untuk itu, Pemko Medan berkomitmen terus melakukan pembenahan, baik pada aspek produksi, pengemasan, distribusi, dan pemasaran, bahkan memfasilitasi akses pada permodalan.
Demikian disebutkan Plt Asisten Ekonomi Pembangunan Mansursyah saat membacakan sambutan tertulis Wali Kota Medan Bobby Nasution pada penutupan Bazar Produk Unggulan UKM Medan yang digelar melalui Dinas Perdagangan Medan di pelataran Suzuya Mall Marelan, Sabtu (27/8) petang. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pemko Medan dalam memasarkan produk UKM unggulan, termasuk dari kawasan Medan bagian Utara,” sebut Bobby Nasution.
Bazar ini, lanjut Bobby Nasution, menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam membina pelaku UKM di Medan. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menggairahkan kembali perekonomian, memperkenalkan berbagai produk UKM, dan menumbuhkan kepercayaan diri para pelaku UKM dalam menghadapi persaingan di tingkat nasional maupun internasional.
Bobby Nasution berharap, bazar ini kian memperkenalkan berbagai macam produk unggulan yang dihasilkan kelompok UKM yang ada di Medan.”Besar harapan saya, produk UKM Medan bisa menembus dan bersaing ketat dalam pasar nasional dan internasional dan Pemko Medan akan terus melakukan pematangan dan pembinaan kepada seluruh kelompok UKM,” ungkap Bobby Nasution.
Sementara itu, Kadis Perdagangan Damikrot Harahap menyampaikan, Bazar Produk Unggulan UKM Medan ini berlangsung selama dua hari, mulai 26 sampai 27 Agustus. Perhelatan ini, lanjutnya, diikuti oleh 25 pelaku UKM dengan berbagai produk, antara lain tekstil, kuliner, dan kerajinan tangan.
“Dan kita boleh berbangga, produk UKM Medan tidak kalah bersaing dengan daerah-daerah lain, baik dari sisi kualitas, kuantitas, maupun legalitas atau perizinan-perizinan. Dan Pemko Medan melalui Dinas Perdagangan, tidak berhenti pada Bazar ini, melainkan tetap melakukan pendampingan agar pelaku UKM dapat terus mengembangkan usaha hingga bisa naik kelas,” sebutnya.
Di samping memberikan pendampingan, Damikrot mengatakan pihaknya juga membantuk pelaku UKM untuk memasarkan produknya. Ratusan pasar tradisional, ritel, dan modern yang ada di Medan merupakan wadah pemasaran yang cukup potensial. “Kita siap mendukung pelaku UKM untuk memasarkan produknya di pasar-pasar tersebut,” sebut Damikrot seraya menyatakan, dengan kolaborasi yang baik UKM di Medan dapat naik kelas.
Dalam Bazar ini juga dilakukan transaksi non tunai dengan menggunakan QRIS. Untuk memberikan motivasi, penutupan bazar ini juga diwarnai dengan pengumuman dan pemberian hadiah kepada stand yang terbanyak melakukan transaksi non tunai. Keluar sebagai Juara I adalah Stand Galeri Tenun, disusul Stand Risol Ayam K’Cheecy sebagai Juara II, dan Centra Pie sebagai Juara III.
Selain memberikan penghargaan kepada stand dengan transaksi non tunai terbanyak, Dinas Perdagangan juga memilih tiga stand terbaik. Ketiga stand terbaik itu adalah Centra Pie sebagai Juara I, Batik Mardiah Juara II, dan Rengginang Ma’ Ziah Juara III.
Stand-stand terbaik ini mendapatkan hadiah uang tunai dari Bank Sumut. Penyerahan hadiah ini dilakukan oleh Mansursyah didampingi Damikrot, Kepala Cabang Bank Sumut Krakatau Zaidan, serta pimpinan Suzuya Mal Marelan Agus Wongso.
Setelah prosesi penutupan, Damikrot mendatangi satu per satu pelaku UKM yang mengikuti bazar tersebut. Dalam dialog dengan pelaku UKM itu, Damikrot mengingatkan agar mereka tetap menjaga kualitas dan kualitas produk, serta tidak lupa berinovasi dalam pengemasan.
“Kita siap memberikan pendampingan, baik dalam pengemasan, menjaga kualitas dan kuantitas, maupun hal-hal yang berkaitan dengan perizinan. Saya yakin, dengan kolaborasi dan ketangguhan, UKM di Medan dapat naik kelas,” pungkas Damikrot. (rel)