28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Anjing dan Majikan Kompak Pakai Pink

Ketika Valentine Disiapkan untuk Hewan Peliharaan

Perayaan kasih sayang atau valentine day’s bukan hanya ditujukan terhadap manusia saja. Ya, momen itupun bisa dipakai untuk mengungkapkan rasa kasih sayang kepada hewan peliharaan. Setidaknya hal ini terlihat dalam acara Dog’s Gathering in Valentine Party yang digelar kemarin.

Farida N Ritonga, Medan

Bertempat di Jalan Asia Komplek Asia Mega Mas, Minggu (12/2), peserta yang mengikuti acara tersebut terlihat begitu antusias. Ya, meski matahari sangat terik, tak terlihat mimik capek atau suntuk dari peserta. Ada sekitar 50-an anjing peliharaan dari berbagai jenis yang mengikuti perlombaan itu. Menariknya, bak menyesuaikan tema, beberapa anjing pun dipakaikan kostum berwana pink persis dengan majikannya.

“Sesuai temanya Februari yang merupakan bulan kasih sayang. Biasanya perayaan kasih sayang hanya dari manusia dengan manusia. Tapi kali ini, kita tujukan untuk hewan peliharaan. Kenapa kita milihnya anjing, karena di Medan sendiri, antusias untuk melihara anjing sangat tinggi apalagi di kalangan remaja,” kata Ketua Panitia, Evi Chaniago yang juga pemilik My Pets Shop.

Begitulah, anjing-anjing yang ada di tempat itu memang sangat terawat. Beragam jenis anjing pun bisa memanjakan penggila anjing yang hadir. Sebut saja pudel, herder, maltese dengan bulunya yang panjang, pug dengan wajah yang keriput dan berukuran sedang, hingga chihuahua jenis anjing terkecil di dunia dengan muka pipih dan bulu tipis.

Bahkan ada juga jenis akita dengan bulu tebal dan besar yang biasanya dapat ditemukan di ‘Negeri Matahari Terbit’. Jenis shih tzu yang menggemaskan dengan badan dan moncong pendek serta bulu yang panjang hingga menutupi mata dan telinga juga tak luput dari pandangan. Tak salah jika pemiliknya terkadang mengikat bulu di bagian kepala shih tzu, karena bulu-bulu itu dinilai sangat mengganggu penglihatan anjing mereka.

Menurut Evi, kegiatan ini baru pertama kali diadakan. Namun tidak menutup kemungkinan akan diadakan kegiatan serupa di masa mendatang. Bahkan, jika kegiatan ini berjalan lancar dan antusias masyarakat juga tinggi, maka pihaknya berencana melakukan penampungan terhadap anjing liar. “Di My Pets Shop memang ada beberapa jenis hewan lain. Tapi kita lebih dominan ke anjingnya. Apalagi anjing ini hewan peliharaan yang setia kepada majikannya dan sudah menjadi lifestyle memeliharanya. Atas dasar mencintai hewanlah, kita mengadakan kegiatan ini,” urainya lagi.

Pada even kemarin, ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian juri seperti kecepatan, kecakapan, serta jinak atau tidaknya anjing terhadap majikan. Pemilik anjing juga boleh memilih, lomba apa yang akan mereka ikuti untuk anjingnya. Seperti lomba makan, fashion show, foto, marathon anjing hingga hias kandang oleh sipemilik. Pengunjung yang ingin menyaksikan kegiatan tersebut juga tidak kalah ramai hingga mencapai hingga 300-an orang.
Bagi pemenang yang beruntung,akan memperoleh hadiah unik seperti sejumlah uang, parsel yang didalamnya terdapat perlengkapan anjing, voucher belanja dan sebagainya. “Kita pilih juaranya hanya tiga orang saja. Kita harap penyayang anjing khususnya tidak melupakan hewan peliharaannya. Sayangi mereka karena anjing juga makhluk hidup,” ucap Evi.

Perlombaan sempat terhenti, saat salah seorang peserta, Toni Sulaiman membawa anjing jenis low Inggris miliknya yang berukuran besar dengan berat 57 kg. Pengunjung di acara tersebut pun berebut untuk berfoto bersama. “Nama anjing milik saya ini Angle, usianya sudah 4 tahun. Ini anjing jenis Low Inggris, biar ukurannya besar tapi jinak. Mengurusnya sih gampang-gampang susah. Kalau per harinya bisa sampai 7 kali makan. Ya bisa menghabiskan sampai 2 kg lebih daging lah,” ungkapnya.

Sayang, Angle sedikiti sulit kalau diajak mejeng. “Ya, paling susahnya saat diajak jalan, anjing saya ini nggak tahan panas, apalagi bulunya tebal. Minumnya harus disediakan kemana aja pergi,” ungkapnya.

Even inipun mendapat apresiasi positif dari anggota Komisi C DPRD Kota Medan, Hasyim SE, yang hadir menyambut baik diadakannya kegiatan tersebut. Kegiatan itu menurutnya sebagai pembentuk kreativitas dan memberi nilai tersendiri bagi pencinta anjing. “Kegiatan ini sangat bagus. Seperti yang kita lihat pemiliknya rata-rata anak muda. Dengan memiliki hewan peliharaan, aktivitas kita tersalurkan ke hal-hal yang positif,” ujar Hasyim. (*)

Ketika Valentine Disiapkan untuk Hewan Peliharaan

Perayaan kasih sayang atau valentine day’s bukan hanya ditujukan terhadap manusia saja. Ya, momen itupun bisa dipakai untuk mengungkapkan rasa kasih sayang kepada hewan peliharaan. Setidaknya hal ini terlihat dalam acara Dog’s Gathering in Valentine Party yang digelar kemarin.

Farida N Ritonga, Medan

Bertempat di Jalan Asia Komplek Asia Mega Mas, Minggu (12/2), peserta yang mengikuti acara tersebut terlihat begitu antusias. Ya, meski matahari sangat terik, tak terlihat mimik capek atau suntuk dari peserta. Ada sekitar 50-an anjing peliharaan dari berbagai jenis yang mengikuti perlombaan itu. Menariknya, bak menyesuaikan tema, beberapa anjing pun dipakaikan kostum berwana pink persis dengan majikannya.

“Sesuai temanya Februari yang merupakan bulan kasih sayang. Biasanya perayaan kasih sayang hanya dari manusia dengan manusia. Tapi kali ini, kita tujukan untuk hewan peliharaan. Kenapa kita milihnya anjing, karena di Medan sendiri, antusias untuk melihara anjing sangat tinggi apalagi di kalangan remaja,” kata Ketua Panitia, Evi Chaniago yang juga pemilik My Pets Shop.

Begitulah, anjing-anjing yang ada di tempat itu memang sangat terawat. Beragam jenis anjing pun bisa memanjakan penggila anjing yang hadir. Sebut saja pudel, herder, maltese dengan bulunya yang panjang, pug dengan wajah yang keriput dan berukuran sedang, hingga chihuahua jenis anjing terkecil di dunia dengan muka pipih dan bulu tipis.

Bahkan ada juga jenis akita dengan bulu tebal dan besar yang biasanya dapat ditemukan di ‘Negeri Matahari Terbit’. Jenis shih tzu yang menggemaskan dengan badan dan moncong pendek serta bulu yang panjang hingga menutupi mata dan telinga juga tak luput dari pandangan. Tak salah jika pemiliknya terkadang mengikat bulu di bagian kepala shih tzu, karena bulu-bulu itu dinilai sangat mengganggu penglihatan anjing mereka.

Menurut Evi, kegiatan ini baru pertama kali diadakan. Namun tidak menutup kemungkinan akan diadakan kegiatan serupa di masa mendatang. Bahkan, jika kegiatan ini berjalan lancar dan antusias masyarakat juga tinggi, maka pihaknya berencana melakukan penampungan terhadap anjing liar. “Di My Pets Shop memang ada beberapa jenis hewan lain. Tapi kita lebih dominan ke anjingnya. Apalagi anjing ini hewan peliharaan yang setia kepada majikannya dan sudah menjadi lifestyle memeliharanya. Atas dasar mencintai hewanlah, kita mengadakan kegiatan ini,” urainya lagi.

Pada even kemarin, ada beberapa kriteria yang menjadi penilaian juri seperti kecepatan, kecakapan, serta jinak atau tidaknya anjing terhadap majikan. Pemilik anjing juga boleh memilih, lomba apa yang akan mereka ikuti untuk anjingnya. Seperti lomba makan, fashion show, foto, marathon anjing hingga hias kandang oleh sipemilik. Pengunjung yang ingin menyaksikan kegiatan tersebut juga tidak kalah ramai hingga mencapai hingga 300-an orang.
Bagi pemenang yang beruntung,akan memperoleh hadiah unik seperti sejumlah uang, parsel yang didalamnya terdapat perlengkapan anjing, voucher belanja dan sebagainya. “Kita pilih juaranya hanya tiga orang saja. Kita harap penyayang anjing khususnya tidak melupakan hewan peliharaannya. Sayangi mereka karena anjing juga makhluk hidup,” ucap Evi.

Perlombaan sempat terhenti, saat salah seorang peserta, Toni Sulaiman membawa anjing jenis low Inggris miliknya yang berukuran besar dengan berat 57 kg. Pengunjung di acara tersebut pun berebut untuk berfoto bersama. “Nama anjing milik saya ini Angle, usianya sudah 4 tahun. Ini anjing jenis Low Inggris, biar ukurannya besar tapi jinak. Mengurusnya sih gampang-gampang susah. Kalau per harinya bisa sampai 7 kali makan. Ya bisa menghabiskan sampai 2 kg lebih daging lah,” ungkapnya.

Sayang, Angle sedikiti sulit kalau diajak mejeng. “Ya, paling susahnya saat diajak jalan, anjing saya ini nggak tahan panas, apalagi bulunya tebal. Minumnya harus disediakan kemana aja pergi,” ungkapnya.

Even inipun mendapat apresiasi positif dari anggota Komisi C DPRD Kota Medan, Hasyim SE, yang hadir menyambut baik diadakannya kegiatan tersebut. Kegiatan itu menurutnya sebagai pembentuk kreativitas dan memberi nilai tersendiri bagi pencinta anjing. “Kegiatan ini sangat bagus. Seperti yang kita lihat pemiliknya rata-rata anak muda. Dengan memiliki hewan peliharaan, aktivitas kita tersalurkan ke hal-hal yang positif,” ujar Hasyim. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/