26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mesin Pembuat Arang dan Asap Cair Bebas Polusi

SUMUTPOS.CO – BARU-BARU ini tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang terdiri dosen dari Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Akademi Teknik Indonesia Cut Meutia mengadakan pengabdian masyarakat di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Limapuluhpesisir.

Melalui dana dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, para dosen yang terdiri dari Prof Dr Ilmi MSc, Suherman ST MT dan Zainal SE MM (tim PkM) melatih anggota Koperasi Berkah Abadi Jaya dalam membuat arang dan asap cair dari tempurung kelapa yang banyak ditemui di Kabupaten Batubara.

Ketua Tim PkM Prof Dr Ilmi MSc kepada Sumut Pos, Senin (26/9) menyebutkan bahwa selama ini sebagian besar pembuat arang dari tempurung kelapa didaerah ini membakar tempurung kelapa untuk menghasilkan arang. Cara tradisional ini menyebabkan kualitas arang sangat rendah. Sebab setelah tempurung dibakar kemudian dipadamkan dengan siraman air.

Cara ini menyebabkan kandungan air didalam arang cukup besar sehingga harus dijemur dibawah sinar matahari. Harga arang di tingkat pengekspor tergantung kandungan air, kadar abu dan nilai kalor dari arang.

Mesin pembuat arang dan asap cair yang dikembangkan oleh tim PkM memiliki kelebihan. Diantaranya arang yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dengan kandungan air yang rendah dan kualitas ekspor. Selain itu mesin yang diserahterimakan kepada koperasi tidak menghasilkan asap.

Asap hasil pembakaran dialirkan melalui pipa pendingin sehingga terkondensasi dan menghasilkan asap cair yang memiliki beribu manfaat. Asap cair dari pembakaran tempurung kelapa ini bisa dimanfaatkan sebagai pestisida, pengawet ikan, pemberi rasa dan warna yang khas pada makanan serta bisa digunakan untuk obat luka setelah asap cair ini didestilasi ulang lagi.

Ketua Pengawas Koperasi Berkah Abadi Jaya Dr Ahmad Fauzi MSi berterima kasih kepada tim PkM yang telah membantu koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi. Dengan adanya bantuan ini para anggota koperasi yang sebagian besar adalah petani cabai bisa memanfaatkannya untuk membuat arang guna menambah pendapatan.

Ahmad Fauzi menambahkan bahwa asap cair yang diperoleh bisa digunakan untuk pestisida alami untuk menghilangkan hama pada tanaman cabai. (dmp)

SUMUTPOS.CO – BARU-BARU ini tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang terdiri dosen dari Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Akademi Teknik Indonesia Cut Meutia mengadakan pengabdian masyarakat di Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Limapuluhpesisir.

Melalui dana dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, para dosen yang terdiri dari Prof Dr Ilmi MSc, Suherman ST MT dan Zainal SE MM (tim PkM) melatih anggota Koperasi Berkah Abadi Jaya dalam membuat arang dan asap cair dari tempurung kelapa yang banyak ditemui di Kabupaten Batubara.

Ketua Tim PkM Prof Dr Ilmi MSc kepada Sumut Pos, Senin (26/9) menyebutkan bahwa selama ini sebagian besar pembuat arang dari tempurung kelapa didaerah ini membakar tempurung kelapa untuk menghasilkan arang. Cara tradisional ini menyebabkan kualitas arang sangat rendah. Sebab setelah tempurung dibakar kemudian dipadamkan dengan siraman air.

Cara ini menyebabkan kandungan air didalam arang cukup besar sehingga harus dijemur dibawah sinar matahari. Harga arang di tingkat pengekspor tergantung kandungan air, kadar abu dan nilai kalor dari arang.

Mesin pembuat arang dan asap cair yang dikembangkan oleh tim PkM memiliki kelebihan. Diantaranya arang yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dengan kandungan air yang rendah dan kualitas ekspor. Selain itu mesin yang diserahterimakan kepada koperasi tidak menghasilkan asap.

Asap hasil pembakaran dialirkan melalui pipa pendingin sehingga terkondensasi dan menghasilkan asap cair yang memiliki beribu manfaat. Asap cair dari pembakaran tempurung kelapa ini bisa dimanfaatkan sebagai pestisida, pengawet ikan, pemberi rasa dan warna yang khas pada makanan serta bisa digunakan untuk obat luka setelah asap cair ini didestilasi ulang lagi.

Ketua Pengawas Koperasi Berkah Abadi Jaya Dr Ahmad Fauzi MSi berterima kasih kepada tim PkM yang telah membantu koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi. Dengan adanya bantuan ini para anggota koperasi yang sebagian besar adalah petani cabai bisa memanfaatkannya untuk membuat arang guna menambah pendapatan.

Ahmad Fauzi menambahkan bahwa asap cair yang diperoleh bisa digunakan untuk pestisida alami untuk menghilangkan hama pada tanaman cabai. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/