JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku mengantongi 26 nama yang selama ini disebut-sebut sebagai calon presiden (capres). Namun Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri cuek saja menanggapinya.
“Untuk bursa capres, kenapa harus sampai timbul reaksi? Katanya demokrasi, siapa saja boleh,” kata Megawati dalam jumpa pers usai memberikan arahan kepada anggota Fraksi PDIP di DPR RI, Selasa (14/2).
Menurutnya, siapapun berhak diusung menjadi capres asalkan memenuhi syarat sebagaimana diatur konstitusi dan aturan lainnya. “Mau 100 nama silahkan. Itu dinamika yang wajar,” sambungnya.
Presiden RI kelima itu justru mengingatkan perlunya aturan main yang benar-benar adil dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres. Karenanya, Megawati menginstruksikan kadernya di DPR untuk bisa membuat formulasi tentang UU Pemilu yang benar-benar mengedepankan asas jujur dan adil.
Sementara menyinggung wacana yang dilontarkan tentang calon pemimpin mendatang adalah tokoh yang lahir di era 1960-an, putri Proklamator itu tetap memasang syarat. “Saya bilang lihat dulu. Generasi muda yang akan menerima regenerasi, jangan terus berpikir harus dia. Tapi harus betul-betul melihat abad 21, harus tahu bagaimana cara mengelola Indonesia yang besar,” ucapnya.
Hanya saja Megawati tak menampik bahwa keputusan akhir ada di tangan pemilih. “Apakah pemilih terpesona dengan permainan uang” Kita tahu ada money politics di masa lalu. Saya sendiri inginkan itu dieliminir sehingga pemilu demokratis,” pungkasnya.(ara/jpnn)