26.2 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Angka Covid-19 di Sumut Kembali Meningkat, Sehari, di Medan Tambah 73 Kasus

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak ditemukannya varian Omicron XBB di Kota Medan, kasus Covid-19 kembali meningkat. Bila sebelumnya angka penyebaran Covid-19 harian di Kota Medan sempat menyentuh satu digit, kali ini angka penyebaran itu meningkat menjadi dua digit.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Medan per Selasa (15/11) yang di update Pukul 18.30 WIB, angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan bertambah hingga 73 kasus dalam sehari. Satu diantaranya bahkan meninggal dunia.

“Benar, inilah kondisinya saat ini. Angka Covid-19 di Medan cenderung meningkat beberapa waktu belakangan ini. Kemarin, ada 73 kasus yang bertambah dalam sehari, dan ada satu orang yang meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri kepada Sumut Pos, Rabu (16/11/2022).

Dikatakan Pocut, meningkatnya angka Covid-19 di Kota Medan menjadi perhatian bagi pihaknya. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan terus melakukan Vaksinasi Covid-19 pada puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Medan. “Vaksinasi terus kita gencarkan. Stok vaksin kita tersedia, jenis Pfizer, masyarakat bisa vaksin ke puskesmas-puskesmas terdekat,” ujarnya.

Ditanya, apakah meningkatnya Covid-19 di Kota Medan memiliki kaitan dengan ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron XBB di Kota Medan, Pocut mengaku belum mengetahuinya. Ia hanya mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi. “Mungkin ada pengaruhnya, tapi belum bisa kita pastikan,” katanya.

Namun saat ditanya terkait data update tentang kasus Covid-19 varian Omicron XBB di Kota Medan, Pocut mengaku belum mengetahuinya. Hanya saja, Dinkes Medan mengatakan, kasus Covid-19 varian Omicron XBB memang telah ditemukan di Kota Medan. “Nanti kita lihat lagi data updatenya (tentang jumlah kasus Covid-19 varian Omicron XBB di Kota Medan,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H Rajudin Sagala SPdI, meminta Pemko Medan melalui Dinkes Kota Medan untuk membuka informasi seluas-luasnya terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kota Medan, termasuk terkait perkembangan jumlah kasus Covid-19 varian Omicron XBB di Kota Medan. “Masyarakat butuh tahu perkembangannya, jadi masyarakat bisa semakin meningkatkan protokol kesehatannya, termasuk semakin termotivasi untuk ikut menyukseskan vaksinasi,” kata Rajudin.

Dikatakan Rajudin, Dinkes Medan harus terus meningkatkan Vaksinasi Covid-19 di Kota Medan. Bila memungkinkan, posko-posko vaksinasi juga dapat kembali diaktifkan. “Jadi bukan hanya di puskesmas-puskesmas, tapi juga dapat dilakukan di mal-mal dan kantor-kantor seperti dulu,” tuturnya.

Pimpinan DPRD Medan asal Fraksi PKS itu juga meminta kepada masyarakat untuk kembali memperketat protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran Covid-19. Terkhusu, untuk ikut menyukseskan program Vaksinasi Covid-19, termasuk Vaksinasi Booster. “Jangan sampai angka Covid-19 kembali naik seperti dulu, sebab akan sangat berdampak pada perekonomian kita. Mari kita jaga bersama supaya pandemi ini bisa tetap terkendali,” pungkasnya.

 

Gubsu: Perketat Prokes

Menyikapi kembali meningkatkan kasus Covid-19 di Sumut, khususnya Kota Medan, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahyamadi mengimbau masyarakat untuk kembali memperketat protokol kesehatan (Prokes) dalam kehidupan sehari-hari. “Sekarang sudah menanjak lagi. Sudah 142 orang yang terkonfirmasi (Covid-19),” kata Edy Rahyamadi kepada wartawan di Medan, Rabu (16/11).

Atas terjadi peningkatan terkonfirmasi Covid-19 ini, Edy telah mengeluarkan surat instruksi nomor 188.54/19/INST/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Kondisi Covid-19 di Provinsi Sumut. Dalam surat instruksi tertanggal 8 November 2022 tersebut, 33 kabupaten/kota di Sumut berstatus PPKM level I. “Untuk itu, rakyat ku tetap gunakan ini masker. Masuk ke dalam keramaian, guna masker. Atur jarak dan selalu kita bersih,” kata mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) itu.

Instruksi tersebut, merupakan langkah Pemprov Sumut, salah satunya mengantisipasi penyebaran subvarian baru Omicron Covid-19, yaitu XBB menunjukkan kemampuan transmisi, yang lebih tinggi. Bila dibandingkan dengan subvarian lain. “Varian XBB, sudah masuk dia di Sumut ini,” ungkapnya.

Di Sumut sendiri, Omicron Covid-19 subvarian XBB baru ditemukan dua kasus di Kota Medan. Kini, sedang menjalani perawatan oleh tim medis di rumah sakit di Kota Medan.

Sebelumnya, Sekda Provinsi Sumut Arief Sudarto Trinugroho mengungkapkan, status pandemi Covid-19 belum dicabut, karena kasus masih ada. Sehingga perlu dilakukan antisipasi pencegahan penyebaran dilakukan Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait. “Masyarakat paling menganggap tidak ada lagi, sudah jenuh. Kalau kita survei berbeda-beda. Menjalankan protokol kesehatan sudah mulai longgar,” kata Arief.

Namun begitu, Arief mengatakan, pihaknya tetap mengingatkan masyarakat bahwa pandemi belum berakhir. Untuk itu, harus tetap jaga dan menjalani jalankan protokol kesehatan lagi dengan baik dan disiplin. “Sudah saya lihat dan baca, untuk konser-konser banyak massa dibatasi dulu lah,” tutur Arief.

Arief mengatakan, Pemprov Sumut tetap melakukan evaluasi perkembangan Covid-19 secara terus-menerus, karena ini tidak menyangkut kesehatan saja, dampaknya ke ekonomi dan lainnya. “Pemerintah pusat, sangat fokus dengan pengendalian dampak inflasi, yang sangat dirasakan masyarakat. Tapi, tidak lepaskan pengendalian Covid-19, posko masih ada dan aktif secara 24 jam, petugas bergantian. Semoga virusnya dapat kita kendalikan dengan baik,” kata Arief.(map/gus/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak ditemukannya varian Omicron XBB di Kota Medan, kasus Covid-19 kembali meningkat. Bila sebelumnya angka penyebaran Covid-19 harian di Kota Medan sempat menyentuh satu digit, kali ini angka penyebaran itu meningkat menjadi dua digit.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Medan per Selasa (15/11) yang di update Pukul 18.30 WIB, angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan bertambah hingga 73 kasus dalam sehari. Satu diantaranya bahkan meninggal dunia.

“Benar, inilah kondisinya saat ini. Angka Covid-19 di Medan cenderung meningkat beberapa waktu belakangan ini. Kemarin, ada 73 kasus yang bertambah dalam sehari, dan ada satu orang yang meninggal dunia,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri kepada Sumut Pos, Rabu (16/11/2022).

Dikatakan Pocut, meningkatnya angka Covid-19 di Kota Medan menjadi perhatian bagi pihaknya. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan terus melakukan Vaksinasi Covid-19 pada puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Medan. “Vaksinasi terus kita gencarkan. Stok vaksin kita tersedia, jenis Pfizer, masyarakat bisa vaksin ke puskesmas-puskesmas terdekat,” ujarnya.

Ditanya, apakah meningkatnya Covid-19 di Kota Medan memiliki kaitan dengan ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron XBB di Kota Medan, Pocut mengaku belum mengetahuinya. Ia hanya mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi. “Mungkin ada pengaruhnya, tapi belum bisa kita pastikan,” katanya.

Namun saat ditanya terkait data update tentang kasus Covid-19 varian Omicron XBB di Kota Medan, Pocut mengaku belum mengetahuinya. Hanya saja, Dinkes Medan mengatakan, kasus Covid-19 varian Omicron XBB memang telah ditemukan di Kota Medan. “Nanti kita lihat lagi data updatenya (tentang jumlah kasus Covid-19 varian Omicron XBB di Kota Medan,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Medan, H Rajudin Sagala SPdI, meminta Pemko Medan melalui Dinkes Kota Medan untuk membuka informasi seluas-luasnya terkait perkembangan kasus Covid-19 di Kota Medan, termasuk terkait perkembangan jumlah kasus Covid-19 varian Omicron XBB di Kota Medan. “Masyarakat butuh tahu perkembangannya, jadi masyarakat bisa semakin meningkatkan protokol kesehatannya, termasuk semakin termotivasi untuk ikut menyukseskan vaksinasi,” kata Rajudin.

Dikatakan Rajudin, Dinkes Medan harus terus meningkatkan Vaksinasi Covid-19 di Kota Medan. Bila memungkinkan, posko-posko vaksinasi juga dapat kembali diaktifkan. “Jadi bukan hanya di puskesmas-puskesmas, tapi juga dapat dilakukan di mal-mal dan kantor-kantor seperti dulu,” tuturnya.

Pimpinan DPRD Medan asal Fraksi PKS itu juga meminta kepada masyarakat untuk kembali memperketat protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran Covid-19. Terkhusu, untuk ikut menyukseskan program Vaksinasi Covid-19, termasuk Vaksinasi Booster. “Jangan sampai angka Covid-19 kembali naik seperti dulu, sebab akan sangat berdampak pada perekonomian kita. Mari kita jaga bersama supaya pandemi ini bisa tetap terkendali,” pungkasnya.

 

Gubsu: Perketat Prokes

Menyikapi kembali meningkatkan kasus Covid-19 di Sumut, khususnya Kota Medan, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahyamadi mengimbau masyarakat untuk kembali memperketat protokol kesehatan (Prokes) dalam kehidupan sehari-hari. “Sekarang sudah menanjak lagi. Sudah 142 orang yang terkonfirmasi (Covid-19),” kata Edy Rahyamadi kepada wartawan di Medan, Rabu (16/11).

Atas terjadi peningkatan terkonfirmasi Covid-19 ini, Edy telah mengeluarkan surat instruksi nomor 188.54/19/INST/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Kondisi Covid-19 di Provinsi Sumut. Dalam surat instruksi tertanggal 8 November 2022 tersebut, 33 kabupaten/kota di Sumut berstatus PPKM level I. “Untuk itu, rakyat ku tetap gunakan ini masker. Masuk ke dalam keramaian, guna masker. Atur jarak dan selalu kita bersih,” kata mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) itu.

Instruksi tersebut, merupakan langkah Pemprov Sumut, salah satunya mengantisipasi penyebaran subvarian baru Omicron Covid-19, yaitu XBB menunjukkan kemampuan transmisi, yang lebih tinggi. Bila dibandingkan dengan subvarian lain. “Varian XBB, sudah masuk dia di Sumut ini,” ungkapnya.

Di Sumut sendiri, Omicron Covid-19 subvarian XBB baru ditemukan dua kasus di Kota Medan. Kini, sedang menjalani perawatan oleh tim medis di rumah sakit di Kota Medan.

Sebelumnya, Sekda Provinsi Sumut Arief Sudarto Trinugroho mengungkapkan, status pandemi Covid-19 belum dicabut, karena kasus masih ada. Sehingga perlu dilakukan antisipasi pencegahan penyebaran dilakukan Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait. “Masyarakat paling menganggap tidak ada lagi, sudah jenuh. Kalau kita survei berbeda-beda. Menjalankan protokol kesehatan sudah mulai longgar,” kata Arief.

Namun begitu, Arief mengatakan, pihaknya tetap mengingatkan masyarakat bahwa pandemi belum berakhir. Untuk itu, harus tetap jaga dan menjalani jalankan protokol kesehatan lagi dengan baik dan disiplin. “Sudah saya lihat dan baca, untuk konser-konser banyak massa dibatasi dulu lah,” tutur Arief.

Arief mengatakan, Pemprov Sumut tetap melakukan evaluasi perkembangan Covid-19 secara terus-menerus, karena ini tidak menyangkut kesehatan saja, dampaknya ke ekonomi dan lainnya. “Pemerintah pusat, sangat fokus dengan pengendalian dampak inflasi, yang sangat dirasakan masyarakat. Tapi, tidak lepaskan pengendalian Covid-19, posko masih ada dan aktif secara 24 jam, petugas bergantian. Semoga virusnya dapat kita kendalikan dengan baik,” kata Arief.(map/gus/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/