MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tewasnya seorang pelajar dalam aksi tawuran di Kota Medan mengundang keprihatinan dari anggota DPRD Kota Medan Wong Cung Sen.
Menurut politisi PDI Perjuangan ini, peristiwa tewasnya pelajar karena menjadi korban pembacokan oleh siswa lain menujukkan rasa miris atas kondisi pendidikan di Kota Medan.
“Ini harus menjadi pembelajara bagi semua pihak. Para orang tua dan tenaga pendidik harus melakukan evaluasi terhadap pola asuh, ajar dan pembentukan karakter anak,” katanya kepada wartawan, dikutip Jumat (2/12/2022).
Sekretaris Komisi II DPRD Medan ini menambahkan, salah satu kelemahan yang sering terjadi dalam keluarga adalah hilangnya komunikasi antara orangtua dan anak. Hal ini disebabkan kesibukan orang tua yang mencari nafkah untuk menyekolahkan anaknya dan beranggapan bahwa tugas mendidik sudah menjadi tugas pihak sekolah.
“Setiap hari harus berkomunikasi mulai dari proses belajar, menanyakan masalah dan kendala, hingga menanyakan hubungan anak dengan teman-temannya. Itu bagian dari pengawasan,” ujarnya.
Sementara itu terkait perilaku anak yang kerap terlibat tawuran, Wong meminta agar aparat penegak hukum kembali mengintensifkan patroli. Aksi anak sekolah yang membawa senjata tajam menurutnya menjadi gambaran lemahnya pengawasan terhadap mereka.
“Sekarang ini kan sering kita lihat ada konvoi-konvoi anak sekolah membawa senjata tajam sambil mengacungkannya di jalanan. Sudah saatnya penegak hukum turun langsung ke sekolah dan melakukan razia senjata tajam, bila perlu diikuti dengan tes urin,” pungkasnya. (rel/map)