Big Reds Medan Rayakan Kemenangan Liverpool di Carling Cup 2012
Liverpool akhirnya mengakhiri dahaga gelarnya setelah mengandaskan Cardif City pada final Carling Cup dengan dramatis, Minggu (26/2) kemarin malam. Suporter Liverpool pun berpesta di seluruh belahan dunia. Tak terkecuali para pecinta fanatik Liverpool di Medan yang tergabung dalam
Big Reds Medan.
Seperti laga-laga Liverpool biasanya, gelaran Nonton bareng (nobar) bukan hal yang asing. Namun malam itu, suasana nobar di Nuansa Cafe Dirgantara Polonia berbeda dari biasanya. Ya, suasana final selalu menggambarkan ketegangan yang tinggi.
Nuansa Cafe pun memerah dipenuhi puluhan anggota Big Reds. Dengan atribut Liverpool berupa jersey dan syal, mereka terus bernyanyi lagu-lagu ala suporter Liverpool mulai dari You’ll never walk alone, Field of anfield road hingga lagu-lagu untuk individu pemain.
Namun gol Cardif City lewat Mason di menit 19 membuat laga ini tidak mudah bagi Gerrard dkk. Tak lantas membuat Big Reds berhenti bernyanyi sembari menyelipkan asa timnya akan membalikkan keadaan.
Benar saja, di layar lebar terlihat aksi Martin Skrtel yang merangsek ke kotak penalti menceploskan gol penyama kedudukan di menit 60. Sorak sorai semakin riuh saat Dirk Kuyt yang baru masuk saat perpanjang waktu membalikkan keadaan di menit 108.
Nyatanya, Cardif kembali membuat jantung Liverpudlian berdegup kencang. Aksi tiga menit jelang perpanjangan waktu berakhir membuat mereka terhenyak.
Adu penalti tentu bukan hal yang diinginkan. Perjudian ini membuat beberapa anggota Big Reds Medan tak berani memandang layar. Beberapa lain tampak berdoa. Kecemasan berlanjut saat Gerard dan Adam gagal mengeksekusi penalti. Namun tiga pemain Cardif juga tak luput dari kegagalan.
Puncaknya saat Taylor gagal dan memastikan kemenangan Liverpool dari adu tos-tosan. Para anggota big Reds saling berpelukan dan berteriak kegirangan. Bahkan beberapa melakukan aksi cebur diri ke kolam. Korwil Big Reds Medan, Trisna juga terlihat bersujud syukur.
“Luar biasa malam ini. Ini final dan Liverpool selalu melaluinya dengan tidak mudah. Seperti di Istanbul 2005 dan Menghadapi West Ham di Final FA 2006, Liverpool selalu berhasil comeback. Di final ini kita gak ngelihat Cardif itu tim dari championship (kasta kedua-red). Yang pasti sangat puas sekali,” pungkasnya. Para anggota Big Reds Medan pun membubarkan diri dengan senyum sumringah. Bisa dibayangkan selebrasi yang lebih meriah jika Liverpool menjuarai kompetisi yang lebih akbar. (mag-18)