BALIGE, SUMUTPOS.CO – Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) mengklaim capaian kinerja 2022 lebih baik dari tahun sebelumnya. Mulai dari tugas otoritatif maupun koordinatif.
Sebagai Badan Layanan Umum (BLU) satu-satunya di bawah Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif. BPODT memiliki tugas di antaranya: melakukan koordinasi, sinkronisasi, fasilitasi perencanaan, pengembangan, pembangunan dan pengendalian di kawasan Pariwisata Danau Toba (tugas koordinatif) dan melakukan perencanaan, pengembangan, pembangunan, pengelolaan dan pengendalian di lahan zona otorita Danau Toba (tugas otoritatif).
Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan mengatakan, dari sisi otoritatif ada dua pencapaian yang diperoleh BPODT di 2022. Pertama, pencapaian di sisi investasi. Pada tahun tersebut BPODT berhasil menjalin kerja sama dengan Labersa Grup. Kerja sama ditandai dengan dilaksanakannya kegiatan peletakan batu pertama (groundbreaking ceremony) di kawasan otoritatif yang diberi nama Labersa Kaldera Resort.
Groundbreaking yang dilaksanakan pada 21 Desember 2022 lalu turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Solahuddin Uno, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.
“Kerja sama ini kita tunggu-tunggu hampir tujuh tahun. Hasilnya nanti kita harapkan multiyears sekitar Rp600 miliar,” ucap Jimmy saat menggelar konferensi pers di Hotel Labersa, Balige, Jumat (3/2).
“Dan pemerintah komit mendorong pembangunan kawasan pariwisata Danau Toba, khususnya di kawasan otoritatif,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Jimmy, pencapaian berikutnya adalah Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sebagai BLU, selain mendapat dana dari BUMN, BPODT diharapkan mampu mencari pendapatan.
“Kami bisa mencapai dan melebihi target yang diharapkan. Totalnya kami mendapat Rp4,6 miliar. Di 2023 kami akan coba tingkatkan jumlah pengunjung dari 211 ribu menjadi 400 ribu wisatawan,” katanya.
Jimmy menambahkan, terkait fungsi koordinatif, BPODT sudah banyak melakukan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat di kawasan Danau Toba. Terutama mendorong peningkatan kualitas anak-anak muda.
“Masa depan Danau Toba sangat bergantung kepada mereka (generasi muda). Pengembangan UMKM juga terus dilakukan. Bukan hanya dilatih lalu dibiarkan. Tapi kita pantau dan promosikan sampai berkembang,” ujarnya.
Menanggapi perhelatan F1 Power Boat atau F1H20 yang akan diselenggarakan di Pelabuhan Muliaraja Napitupulu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba pada 24 -26 September 2023. Jimmy menjelaskan bahwa event tersebut sudah mulai diinisiasi BPODT bersama Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia dari 2022 lalu.
“Namun karena kami tidak memiliki anggaran yang cukup. Sementara BUMN punya, maka mereka yang menjadi pelaksana utamanya. Sementara kami menjadi pendukung ajang bergengsi tersebut,” jelas Jimmy.(gus)