MEDAN- Sumatera Utara (Sumut) memiliki potensi menjadi provinsi terbaik di Pulau Sumatera. Sumut dikenal memiliki beragam etnis dan letaknya sangat strategis serta dekat dengan Singapura. Kemudian, wilayahnya relatif jarang dilanda bencana alam dan aman.
Selain itu, wilayah Sumatera Utara memiliki kekayaan alam seperti hasil perkebunan berupa sawit dan karet, serta tambang. Berbeda dengan provinsi lain seperti, Sumatera Barat, dalam satu hari bisa tiga kali diguncang gempa.
“Mudah-mudahan Sumatera Utara bisa menjadi provinsi terbaik diantara provinsi yang ada di Pulau Sumatera,” ungkap Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi, pada acara jamuan makan malam dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu, Gatot Pujo Nugroho di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Senin (12/3) malam.
Selain itu, Gamawan juga menyatakan, kerukunan masyarakat Sumut dengan keberagaman etnis dan kaya sumber daya alam, semua menjadi modal Sumut untuk menjadi provinsi besar.
“Masyarakat yang heterogen cenderung lebih dinamis dari pada masyarakat yang homogen, karena perbedaan itu hikmah. Masyarakat yang heterogen akan lebih cepat maju dari pada masyarakat yang homogen,” kata Gamawan.
Gamawan memaparkan, sejak era reformasi ada kebebasan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat. Kebebasan itu, sebenarnya tidak serta merta bebas, tapi semuanya tetap dikawal dalam satu aturan perundang-undangan.
Seperti Organisasi Kemasyarakat (Ormas), paparnya, hingga kini ada sebanyak 65.577 ormas yang ada di Indonesia, baik organisasi kepemudaan, agama, maupun adat.
Dijelaskannya, keberagaman etnis ini mengarahkan kepada satu pelajaran tentang demokrasi. Karena multietnis di Sumatera Utara masih memiliki aturan adatnya masing-masing.
“Hal inilah yang menjadi pelajaran kita semua. Jadi perlu dipahami, demokrasi itu sebagai alat, nilai dan cara. Bila selama ini DPRD tidak akur dengan kepala daerah, maka dibilang tak demokrasi. Justru sebaliknya, demokrasi itu harus bersatu dan bermusyawarah untuk mencapai tujuan bersama,” jelasnya.
Sementara itu, H Gatot Pujo Nugroho menyatakan, Sumatera Utara memiliki beragam etnis, satu-satunya aset yang berbeda dari provinsi lain di Indonesia. Dengan keberagaman ini, bisa semakin indah untuk membangun Sumut. Apalagi, trilogi seperti tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama bersatu memberikan pemikiran demi menciptakan Sumut yang mandiri, sejahtera dan Sumut luar biasa.
“Sinergitas para tokoh agama, masyarakat dan pemuda bisa menciptakan pembangunan Sumut luar biasa,” katanya.
Sedangkan Ketua Umum Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumut, Maratua Simanjuntak mengatakan, ada tiga pilar penting untuk menciptakan kerukunan, pertama kerukunan budaya, umat beragama dan pemuda. Ketiganya inilah yang bisa menciptakan dengan saling menghargai dan silaturahim. (ari/ril)