26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

BRI Digitalisasi 164.444 Merchant di Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari data Bank Rakyat Indonesia (BRI), hingga akhir Mei 2023 total pengguna QRIS di Sumatera Utara (Sumut) sebanyak 164.444 merchant. Dengan total transaksi mencapai 292.200 pada kuartal 1 tahun 2023.

Retail Payment & Relationship Merchant Department Head BRI Regional Office Medan, Wisnu Iswahyudi mengatakan pihaknya melakukan berbagai macam program promo di merchant sebagai booster transaksi. Seperti merchant yang ada di Mall Delipark.

“Pelaku usaha disana melakukan transaksi pembayaran digital dengan scan barcode menggunakan smartphone,”ujarnya, Senin (19/6/2023).

Wisnu juga menjelaskan bahwa pihaknya juga menjalin kerja sama ke sektor pemerintahan. Contohnya seperti Pemko Medan, saat ini dibeberapa jalan sudah menerapkan pembayaran parkir secara digital menggunakan QRIS.

Untuk mendorong pengguna QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Sumut, pihak BRI saat juga sudah menjalin kerjasama dengan Bank Indonesia yakni untuk program SIAP QRIS kepada pedagang pasar, sampai dengan kuartal I sudah masuk ke 5 pasar yang berkerja sama yaitu Pasar Petisah, Pasar Seisikambing, Pasar Kampung Lalang, Pasar Sentral, Pasar Glugur dan Pasar Delima.

Wisnu Iswahyudi menjelaskan, upaya digitalisasi di Sumut sangat membantu masyarakat dengan memberikan kemudahan dan keuntungan karena tercipta efisiensi terutama di sektor keuangan.

Perbankan yang dikenal dengan slogan ‘Melayani dengan Sepenuh Hati’ ini sangat mendukung proses digitalisasi di Sumut, mulai dari sisi layanan pembukaan rekening yang dapat dilakukan secara digital.

“Nasabah buka rekening tanpa antri dan datang ke kantor BRI,” jelasnya.

Dari sisi transaksi, BRI juga mendorong cashless payment (sistem pembayaran tanpa uang tunai). Sistem tersebut dapat melalui BRImo dan QRIS yang memberi kemudahan, keamanan dan kecepatan transaksi.

Pejabat dari RO Medan tersebut juga menjelaskan bahwa ada layanan digitalisasi bernama Chatbot Sabrina. Layanan diberikan untuk mempermudah nasabah memanfaatkan layanan keuangan dan layanan lainnya.

Chatbot Sabrina, “Robot” Customer Service dari BRI adalah teknologi chatbot yang membuatnya dapat berkomunikasi selayaknya interaksi antarmanusia. Layanan ini sering dikenal dengan sebutan asisten virtual BRI yang bisa memberikanmu informasi mengenai produk-produk BRI, pertanyaan umum seputar layanan perbankan, dan lain sebagainya.

Dari data yang berhasil dihimpun, total pelaku usaha atau merchant yang menggunakan QRIS di Sumatera Utara (Sumut) berjumlah 944 ribu atau tumbuh 31 persen (YoY), dengan proporsi terbesar pada segmen usaha mikro 64,52 persen. Data tersebut adalah keseluruhan kerja sama yang dilakukan Bank Indonesia dengan pihak bank maupun non perbankan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara (KPw BI Sumut), Doddy Zulverdi pada pasa sesi acara ‘Bincang Bareng Media’ yang dilaksanakan secara tatap muka dan virtual di KPw BI Sumut, Jalan Balai Kota Medan mengatakan dengan QRIS, semua aplikasi pembayaran bisa menangkap kode transaksi yang ada di barcode merchant. Aplikasi ini bisa dari penyelenggara manapun, baik bank maupun non bank.

“Secara spasial, jumlah merchat tertinggi terdapat di Kota Medan, yakni 445 ribu atau 47 persen dari total merchant yang ada,” ujar Doddy.

Fungsi QRIS, yakni untuk memudahkan proses transaksi dengan QR code agar lebih cepat, dan terjaga keamanannya. Tujuan QRIS adalah untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di wilayah Indonesia.

Sementara, nominal batasan transaksi QRIS, paling banyak sebesar Rp 10 juta per transaksi. Penerbit bisa menetapkan batas transaksi nominal kumulatif harian atau bulanan, dari transaksi yang dilakukan oleh setiap pengguna QRIS.

Kehadiran QRIS nyatanya memudahkan transaksi pelaku bisnis, seperti halnya dirasakan oleh ketua klaster usaha tenun karya bunda, Ade Fitri (46) yang membuka stand di pameran Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). Ia mengakui sudah puluhan pembeli yang transaksi menggunakan QRIS. Menurutnya sangat efisien, mempermudah pengusaha tidak repot lagi menyediakan uang kembalian dari pembeli.

“Ada pembeli yang bercerita ke saya. transaksi digital sangat membantu karena keamanannya, tidak perlu lagi membawa uang tunai,” jelas Ade kepada awak media.

Hal berbeda diungkapkan pelaku penyedia jasa Agen BRILink Zeyas Jaya, Kartika Widia Ningsih (37). Ia bercerita bahwa ada waktu tunda transaksi menggunakan QRIS. “Pernah pelanggan melakukan transaksi pembayaran di BRILink saya, namun agak lama menunggu masuk ke rekening saya,” ujarnya.

Ibu 2 anak itu bercerita bahwa transaksi terakhir pelanggan menggunakan QRIS memang sudah lama. Sejak saat itu, ia memilih untuk transaksi manual. Lagian transaksi di daerah sini banyak yang menggunakan uang tunai, “Kebanyakan pelanggan datang kesini hanya untuk transfer,” ujarnya.

Agen BRILink yang membuka lapak jasanya di Jalan Marelan Raya Pasar 2, Kecamatan Medan Marelan itu mengharapkan ada semacam sosialisasi secara personal. Ia mendengar akhir-akhir ini, sudah tidak lama lagi transaksi menggunakan QRIS. “Namun karena masih ragu dan takut uang transaksi tidak masuk ke saya, saya memilih untuk menggunakan transaksi secara manual,” pungkasnya. (dat/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dari data Bank Rakyat Indonesia (BRI), hingga akhir Mei 2023 total pengguna QRIS di Sumatera Utara (Sumut) sebanyak 164.444 merchant. Dengan total transaksi mencapai 292.200 pada kuartal 1 tahun 2023.

Retail Payment & Relationship Merchant Department Head BRI Regional Office Medan, Wisnu Iswahyudi mengatakan pihaknya melakukan berbagai macam program promo di merchant sebagai booster transaksi. Seperti merchant yang ada di Mall Delipark.

“Pelaku usaha disana melakukan transaksi pembayaran digital dengan scan barcode menggunakan smartphone,”ujarnya, Senin (19/6/2023).

Wisnu juga menjelaskan bahwa pihaknya juga menjalin kerja sama ke sektor pemerintahan. Contohnya seperti Pemko Medan, saat ini dibeberapa jalan sudah menerapkan pembayaran parkir secara digital menggunakan QRIS.

Untuk mendorong pengguna QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Sumut, pihak BRI saat juga sudah menjalin kerjasama dengan Bank Indonesia yakni untuk program SIAP QRIS kepada pedagang pasar, sampai dengan kuartal I sudah masuk ke 5 pasar yang berkerja sama yaitu Pasar Petisah, Pasar Seisikambing, Pasar Kampung Lalang, Pasar Sentral, Pasar Glugur dan Pasar Delima.

Wisnu Iswahyudi menjelaskan, upaya digitalisasi di Sumut sangat membantu masyarakat dengan memberikan kemudahan dan keuntungan karena tercipta efisiensi terutama di sektor keuangan.

Perbankan yang dikenal dengan slogan ‘Melayani dengan Sepenuh Hati’ ini sangat mendukung proses digitalisasi di Sumut, mulai dari sisi layanan pembukaan rekening yang dapat dilakukan secara digital.

“Nasabah buka rekening tanpa antri dan datang ke kantor BRI,” jelasnya.

Dari sisi transaksi, BRI juga mendorong cashless payment (sistem pembayaran tanpa uang tunai). Sistem tersebut dapat melalui BRImo dan QRIS yang memberi kemudahan, keamanan dan kecepatan transaksi.

Pejabat dari RO Medan tersebut juga menjelaskan bahwa ada layanan digitalisasi bernama Chatbot Sabrina. Layanan diberikan untuk mempermudah nasabah memanfaatkan layanan keuangan dan layanan lainnya.

Chatbot Sabrina, “Robot” Customer Service dari BRI adalah teknologi chatbot yang membuatnya dapat berkomunikasi selayaknya interaksi antarmanusia. Layanan ini sering dikenal dengan sebutan asisten virtual BRI yang bisa memberikanmu informasi mengenai produk-produk BRI, pertanyaan umum seputar layanan perbankan, dan lain sebagainya.

Dari data yang berhasil dihimpun, total pelaku usaha atau merchant yang menggunakan QRIS di Sumatera Utara (Sumut) berjumlah 944 ribu atau tumbuh 31 persen (YoY), dengan proporsi terbesar pada segmen usaha mikro 64,52 persen. Data tersebut adalah keseluruhan kerja sama yang dilakukan Bank Indonesia dengan pihak bank maupun non perbankan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara (KPw BI Sumut), Doddy Zulverdi pada pasa sesi acara ‘Bincang Bareng Media’ yang dilaksanakan secara tatap muka dan virtual di KPw BI Sumut, Jalan Balai Kota Medan mengatakan dengan QRIS, semua aplikasi pembayaran bisa menangkap kode transaksi yang ada di barcode merchant. Aplikasi ini bisa dari penyelenggara manapun, baik bank maupun non bank.

“Secara spasial, jumlah merchat tertinggi terdapat di Kota Medan, yakni 445 ribu atau 47 persen dari total merchant yang ada,” ujar Doddy.

Fungsi QRIS, yakni untuk memudahkan proses transaksi dengan QR code agar lebih cepat, dan terjaga keamanannya. Tujuan QRIS adalah untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di wilayah Indonesia.

Sementara, nominal batasan transaksi QRIS, paling banyak sebesar Rp 10 juta per transaksi. Penerbit bisa menetapkan batas transaksi nominal kumulatif harian atau bulanan, dari transaksi yang dilakukan oleh setiap pengguna QRIS.

Kehadiran QRIS nyatanya memudahkan transaksi pelaku bisnis, seperti halnya dirasakan oleh ketua klaster usaha tenun karya bunda, Ade Fitri (46) yang membuka stand di pameran Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU). Ia mengakui sudah puluhan pembeli yang transaksi menggunakan QRIS. Menurutnya sangat efisien, mempermudah pengusaha tidak repot lagi menyediakan uang kembalian dari pembeli.

“Ada pembeli yang bercerita ke saya. transaksi digital sangat membantu karena keamanannya, tidak perlu lagi membawa uang tunai,” jelas Ade kepada awak media.

Hal berbeda diungkapkan pelaku penyedia jasa Agen BRILink Zeyas Jaya, Kartika Widia Ningsih (37). Ia bercerita bahwa ada waktu tunda transaksi menggunakan QRIS. “Pernah pelanggan melakukan transaksi pembayaran di BRILink saya, namun agak lama menunggu masuk ke rekening saya,” ujarnya.

Ibu 2 anak itu bercerita bahwa transaksi terakhir pelanggan menggunakan QRIS memang sudah lama. Sejak saat itu, ia memilih untuk transaksi manual. Lagian transaksi di daerah sini banyak yang menggunakan uang tunai, “Kebanyakan pelanggan datang kesini hanya untuk transfer,” ujarnya.

Agen BRILink yang membuka lapak jasanya di Jalan Marelan Raya Pasar 2, Kecamatan Medan Marelan itu mengharapkan ada semacam sosialisasi secara personal. Ia mendengar akhir-akhir ini, sudah tidak lama lagi transaksi menggunakan QRIS. “Namun karena masih ragu dan takut uang transaksi tidak masuk ke saya, saya memilih untuk menggunakan transaksi secara manual,” pungkasnya. (dat/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/