LANGKAT, SUMUTPOS.CO – TIM Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Sumut dipimpin Dr Bahdin Nur Tanjung MM mengunjungi Dusun Pamah Semilir Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat.
Kunjungan ini sekaligus berkoordinasi dengan Ketua Panitia Launcing Wisata Alam Terpadu Jendela Bambu Lauser (WAT-JBL) Purnama Ginting terkait rencana pembukaan wisata alam berbasis konservasi (pelestarian) sumber daya air dan keanekaragaman hayati, Minggu (25/6).
Kawasan ini sekaligus menyertakan pasar tradisional berbasis kearifan lokal dengan produk olahan lokal organik dan obat-obatan tradisionil herbal yang diberi nama WAT-JBL tersebut. WAT-JBL ini berada pada kawasan penyangga Taman Nasional Lauser.
Kader konservasi yang tergabung dalam komunitas Jendela Bambu Leuser (JBL) Desa Telagah didukung Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Wampu menginisiasi pembukaan WAT-JBL.
Pada pembukaan WAT-JBL dilaksanakan penanaman pohon konservatif dan pohon produktif. Kemudian peresmian pasar tradisional dan pembukaan areal camving ground dan home stay.
Ketua F-PRB Sumut Dr H Bahdin Nur Tanjung MM didampingi Hermansyur dan Muliadi mengemukakan bahwa kegiatan ini salah satu kegiatan pengurangan risiko bencana yang harus didukung. Untuk itu, ia berharap dukungan dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi dan media massa.
Muliadi menambahkan bahwa lokasi WAT-JBL sangat bagus berada di hutan bambu yang menawan. Seperti dalam film-film China dan Jepang. Akses untuk ke lokasi juga bagus.
Pamah Semilir sebagai Wisata Alam yang baru dan mulai bangkit setelah pandemi Covid-19. Kawasan ini perlu dijaga kelestarian. “‘Sedini mungkin kita cegah kerusakan alam agar masyarakat terhindar dari risiko bencana,” pesan Muliadi.
Terpisah, Tokoh Masyarakat Sumut Dr Parlindungan Purba MM sangat antusias dan mendukung program ini. Sebagai ketua Yayasan Sari Mutiara Medan, Parlindungan Purba menginstruksikan kepada Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba untuk mengikuti dan mensupport acara tersebut.
Sebab kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan lingkungan terutama di daerah pinggiran Gunung Leuser sebagai hutan lindung dan konservasi nasional. Direncanakan Ketua Yayasan dan Rektor USM Indonesia akan hadir dalam acara tersebut. (dmp)