Pemain Bisa Diganti jika Meninggal Dunia atau Ada Surat Pengunduran Diri
MEDAN-Pupus sudah mimpi kepengurusan PSSI Sumut versi Darwin Syamsul yang ingin mengambil alih sekaligus merombak tim sepak bola dan tim futsal yang akan berlaga pada PON XVIII mendatang.
Ini terkait dengan kebijakan KONI Sumut yang ingin mempertahankan tim sepak bola dan tim futsal yang telah terbentuk sejak 25 Juni 2010 itu.
Ketua Harian KONI Sumut, John Lubis kemarin mengatakan pihaknya sebenarnya tak ingin ikut campur dalam pusaran permasalahan yang ada di tubuh PSSI Sumut sekarang ini. Namun mengingat ini berkaitan dengan penyelenggaraan PON XVIII, maka KONI Sumut tak ingin masalah yang terjadi itu mengganggu persiapan para atlet.
“Tim PON ini kan kita yang menjalankan dan mendanainya. Semua cabang sudah kita daftarkan atletnya. Ada dua tahap yakni lewat jalur entry by number dan selanjutnya entry by name. Nah, saat ini baru tahap entry by number. Jadi dengan tim yang sudah cukup lama dibentuk dan digembleng kita akan pertahankan tim itu,” ujarnya, Rabu (21/3) kemarin menanggapi kabar adanya upaya merombak skuad yang sudah ada.
Menurut John Lubis, para pemain yang didaftarkan tentu tidak bisa diganggu gugat. Kecuali memang ada beberapa hal yang membuat atlet tersebut tidak bisa turun bertanding. “Sebenarnya dari peraturannya pemain yang sudah didaftarkan sudah mutlak. Jika kita mau menggantinya bisa-bisa saja tapi alasannya harus kuat. Cedera misalnya. Tapi sebenarnya peraturannya sangat ketat untuk itu bahwa atlet baru bisa diganti jika dia meninggal dunia. Artinya perjuangan atlet meloloskan tim ke PON itu harus dihargai,” tambah John.
Hal itu sebenarnya diberlakukan agar Pengprov-pengprov cabang olahraga tidak seenaknya mengganti atlet. “Peraturan itu gunanya untuk menghempang adanya kebijakan Pengprov soal suka atau tidak suka. Jadi kalau pun memang atlet tersebut akan diganti dengan yang lain harus dilampirkan surat pengunduran diri dari atlet yang bersangkutan,” tambahnya.
Lebih lanjut menurut John pihaknya tak ingin terlibat dalam konflik yang ada. “Kita tidak ingin ikut kemelut antara pengurus PSSI Sumut dengan pihak lain. Memang sampai saat ini KONI Sumut belum merekomendasikan PSSI Sumut dibawah kepemimpinan Darwin. Masalah PSSI Sumut itu masih masuk dalam Badan Arbitrase Nasional Indonesia. Jika nantinya mereka diakui, maka KONI Sumut siap mendukung. Tapi jika tidak, maka mereka jangan memaksakan kehendak,” pungkas Jhon Lubis. (mag-18/jun)