Jennifer Lawrence; Daya Tarik Utama The Hunger Games
Pemilihan pemeran utama menjadi salah satu faktor penting sebuah film. Fakta ini akan menjadi tantangan terbesar The Hunger Games dengan Jennifer Lawrence sebagai ikonnya. Film yang disebut sebagai the next Twilight Saga karena kemiripan karakteristik filmnya itu, diyakini bakal merajai box office.
Kehadiran Lawrence akan dianggap menjadi penentu kesuksesan The Hunger Games. Kredibilitas akting Lawrence sudah mendapat respons positif sejak dia memerankan Ree Dolly dalam film indie Winter”s Bone (2010).
Para kritikus memujinya, Oscar pun mengganjarnya dengan nominasi Best Actress. Raihan ini menjadikan Lawrence aktris termuda kedua peraih nominasi tersebut dalam sejarah Academy Awards.
Sutradara The Hunger Games, Gary Ross, juga menyebutkan bahwa karakter Lawrence yang kuat akan menjadi salah satu daya tarik utama The Hunger Games. “Dia berani, kuat, percaya diri, paham siapa dirinya, dan ceria. Jen sangat cocok merepresentasikan tokoh utama, Katniss,” ujar Ross. Ross menyebut talenta Lawrence sangat unik di generasinya. Pemeran Mystique dalam X-Men: First Class itu juga mudah beradaptasi dengan linkungan barunya.
Menurut beberapa pihak, keunikan cerita The Hunger Games dan sosok Lawrence itu akan membuat sang distributor, Lionsgate, mengeruk banyak keuntungan. Kesempatan memecahkan rekor pemasukan minggu pertama rata-rata franchise Twilight yang mencapai USD 140 juta (sekitar Rp 1,2 triliun) pun terbuka lebar. “Film ini (The Hunger Games, Red) bisa mengubah Lionsgate dan mengeruk pemasukan besar di box office,’’ujar Marla Backer, analis dari Hudson Square Research, kepada The Wrap.
The Hunger Games mendapatkan beragam tanggapan sejak sang bintang, Lawrence, mengumumkan di akun resmi Twitter-nya. Banyak yang memuji, tidak sedikit pula yang menyayangkan karena ceritanya dianggap terlalu “tua” untuk segmen remaja.
“Kami menemukan lokasi di luar yang bisa dibayangkan orang-orang. Lokasi ini sangat sempurna,” ujar sang produser, Dengan kemiripan kisah remaja dan romansanya, banyak yang menyebut bahwa film ini adalah the next The Twilight Saga.
The Hunger Games sendiri merupakan film adaptasi novel laris karangan Suzanne Collins. Novel tersebut telah dicetak dalam 26 bahasa berbeda di 38 negara. Sebagian besar cerita menggambarkan reality show kejam dengan konsep survival.
Reality show itu terjadi di sebuah tempat bernama Panem (versi masa depan dari Benua Amerika bagian Utara) dengan pusat pemerintahan di kota bernama Capitol. Sebagai pemegang kekuasaan, mereka membuat acara The Hunger Games dengan memilih peserta satu putra dan putri. Mereka harus bertarung sampai mati. (kkn/c2/any/jpnn)