30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jadi Lokasi Wisata Religi

Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri di Kota Depok

Empat tahun sudah Masjid Kubah Emas menjadi simbol baru peradaban Islam di Kota Depok. Pamor masjid yang dibangun Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid itu terus didatangi wisatawan muslim dari seluruh tanah air dan asing.

Ketenarannya sudah tidak diragukan lagi. Sejak kali pertama digunakan pada 31 Desember 2006 lalu,  Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri menjadi magnet wisata baru Kota Depok. Kemegahan dan keagungan masjid dengan kubah berlapis emas itu sudah didatangi puluhan ribu umat muslim. Bukan  hanya dari dalam negeri tapi juga mancanegara. “Hampir setiap akhir pekan masjid ini padat pengunjung.

Mereka dari datang dari berbagai daerah,” terang Irwan, juru foto Masjid Kubah Emas.  Lelaki yang setiap hari mencari nafkah sebagai juru foto lepas itu mengaku tak pernah sepi order. Terlebih saat akhir pekan dan musim libur sekolah. Bukan hanya pengunjung lokal yang meminta diabadikan dalam karya fotografi saat berada di Masjid Kubah Emas tapi juga banyak wisatawan asing.

“Pengunjung asing kebanyakan berasal dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan negara-negara lain. Ketenaran Masjid Kubah Emas ini sudah mendunia,” ucapnya bangga. Warga asli Kota Depok ini mengaku bersyukur adanya Masjid Kubah Emas. Tak hanya menambah keimanan terhadap ajaran Islam tetapi juga memberikan nilai tambah dalam bidang ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Pasalnya, banyak warga sekitar masjid itu ikut menikmati kunjungan wisatawan ke masjid tersebut. Lantaran memberikan peluang usaha bagi warga lokal. Masjid yang berdiri di atas lahan 70 hektar ini kali pertama digunakan salat Idul Adha 1427 Hijriyah lalu. Dengan luas bangunan 8.000 meter persegi, masjid ini terbagi atas ruang utama, ruang mezanin, halaman dalam, selasar atas, dan ruangan fungsional lainnya.

Masjid ini mampu menampung 15 ribu jamaah untuk salat serta 20 ribu untuk kegiatan majelis taklim. Secara umum arsitektur masjid ini mengikuti tipologi ciri kubah, minerat, halaman dalam, dan penggunaan hiasan dekoratif. Di dalam masjid berukuran 45×57 meter ini terdapat 6 minerat berbentuk segi enam yang menjulang keangkasa setinggi 40 meter. Itu melambangkan rukun iman.

Keenam minerat dibungkus granit abu-abu dengan ornamen melingkar. Pada kubahnya sendiri berlapis mozaik emas 24 karat. Kaligrafi yang terdapat di setiap dinding Masjid Kubah Emas itu bergaya tsulutsy yang dikerjakan ahli khat Indonesia yang pernah menulis mushaf Masjid Istiqlal. Mihrab atau bangunan menjorok ke dalam pada dinding bagian depan masjid menunjukan arah kiblat.

Di sana terdapat empat pilar berbalut batu granit porto rose dari Afrika Selatan. Pendiri Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri, Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid, tak pernah terpikir menjadikan Masjid Kubah Emas sebagai tempat wisata. Sebab, konsep awal pembangunan masjid berlokasi di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok untuk mendukung kawasan Islamic Center Dian Al Mahri.

“Pendiri masjid tidak pernah memikirkan atau menjadikan Masjid Kubah Emas sebagai tempat wisata,” terang pengelola Islamic Center Dian Al Mahri,  Yudi Camaro kemarin.  Tapi, pendirian Masjid Kubah Emas salah satu bagian penting dari rencana kawasan Islamic Center Dian Al Mahri lokasi pendidikan yang terdiri atas pondok pesantren, TK, SD, SMP dan SMU. Serta juga membuat area publik dakwah dan peradaban Islam.

Yudi tak menampik kalau kemasyuran Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri telah didengar umat muslim di seluruh dunia. Sehingga masjid ini kerap dijadikan tujuan wisata religi dari dalam mau pun luar negeri.(*)

Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri di Kota Depok

Empat tahun sudah Masjid Kubah Emas menjadi simbol baru peradaban Islam di Kota Depok. Pamor masjid yang dibangun Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid itu terus didatangi wisatawan muslim dari seluruh tanah air dan asing.

Ketenarannya sudah tidak diragukan lagi. Sejak kali pertama digunakan pada 31 Desember 2006 lalu,  Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri menjadi magnet wisata baru Kota Depok. Kemegahan dan keagungan masjid dengan kubah berlapis emas itu sudah didatangi puluhan ribu umat muslim. Bukan  hanya dari dalam negeri tapi juga mancanegara. “Hampir setiap akhir pekan masjid ini padat pengunjung.

Mereka dari datang dari berbagai daerah,” terang Irwan, juru foto Masjid Kubah Emas.  Lelaki yang setiap hari mencari nafkah sebagai juru foto lepas itu mengaku tak pernah sepi order. Terlebih saat akhir pekan dan musim libur sekolah. Bukan hanya pengunjung lokal yang meminta diabadikan dalam karya fotografi saat berada di Masjid Kubah Emas tapi juga banyak wisatawan asing.

“Pengunjung asing kebanyakan berasal dari Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura dan negara-negara lain. Ketenaran Masjid Kubah Emas ini sudah mendunia,” ucapnya bangga. Warga asli Kota Depok ini mengaku bersyukur adanya Masjid Kubah Emas. Tak hanya menambah keimanan terhadap ajaran Islam tetapi juga memberikan nilai tambah dalam bidang ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Pasalnya, banyak warga sekitar masjid itu ikut menikmati kunjungan wisatawan ke masjid tersebut. Lantaran memberikan peluang usaha bagi warga lokal. Masjid yang berdiri di atas lahan 70 hektar ini kali pertama digunakan salat Idul Adha 1427 Hijriyah lalu. Dengan luas bangunan 8.000 meter persegi, masjid ini terbagi atas ruang utama, ruang mezanin, halaman dalam, selasar atas, dan ruangan fungsional lainnya.

Masjid ini mampu menampung 15 ribu jamaah untuk salat serta 20 ribu untuk kegiatan majelis taklim. Secara umum arsitektur masjid ini mengikuti tipologi ciri kubah, minerat, halaman dalam, dan penggunaan hiasan dekoratif. Di dalam masjid berukuran 45×57 meter ini terdapat 6 minerat berbentuk segi enam yang menjulang keangkasa setinggi 40 meter. Itu melambangkan rukun iman.

Keenam minerat dibungkus granit abu-abu dengan ornamen melingkar. Pada kubahnya sendiri berlapis mozaik emas 24 karat. Kaligrafi yang terdapat di setiap dinding Masjid Kubah Emas itu bergaya tsulutsy yang dikerjakan ahli khat Indonesia yang pernah menulis mushaf Masjid Istiqlal. Mihrab atau bangunan menjorok ke dalam pada dinding bagian depan masjid menunjukan arah kiblat.

Di sana terdapat empat pilar berbalut batu granit porto rose dari Afrika Selatan. Pendiri Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri, Hj Dian Juriah Maimun Al Rasyid, tak pernah terpikir menjadikan Masjid Kubah Emas sebagai tempat wisata. Sebab, konsep awal pembangunan masjid berlokasi di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok untuk mendukung kawasan Islamic Center Dian Al Mahri.

“Pendiri masjid tidak pernah memikirkan atau menjadikan Masjid Kubah Emas sebagai tempat wisata,” terang pengelola Islamic Center Dian Al Mahri,  Yudi Camaro kemarin.  Tapi, pendirian Masjid Kubah Emas salah satu bagian penting dari rencana kawasan Islamic Center Dian Al Mahri lokasi pendidikan yang terdiri atas pondok pesantren, TK, SD, SMP dan SMU. Serta juga membuat area publik dakwah dan peradaban Islam.

Yudi tak menampik kalau kemasyuran Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri telah didengar umat muslim di seluruh dunia. Sehingga masjid ini kerap dijadikan tujuan wisata religi dari dalam mau pun luar negeri.(*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/