30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Demokrat Pertimbangkan Edy, Ijeck, dan Bobby untuk Pilgub Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Nama mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, mantan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajecksah, hingga Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, masuk dalam radar Partai Demokrat untuk diusung pada Pilgub Sumut 2024. Namun begitu tidak tertutup kemungkinan partai berlambang mercy ini akan mengusung kadernya sendiri.

“Kita tidak tahu juga, satu, dua, atau tiga hari ke depan muncul sosok terbaik untuk kita yakini bisa menjadi Gubernur Sumut selanjutnya. Bisa jadi, dari kader Demokrat juga,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Muhammad Lokot Nasution didampingi Sekretaris Yudha Johansyah, Kepala Bakomstrada Chairil Huda dan Kepala BPPM Imam Akbar, kepada wartawan di Democratif Cafe, Kantor DPD Partai Demokrat Sumut, Jalan Sudirman Medan, Jumat (29/9) malam.

Menurut Lokot, Partai Demokrat terbuka kepada siapa saja yang ingin maju di Pilgub Sumut 2024. Lokot pun membeberkan kriteria calon Gubernur Sumut yang akan didukung partainya di Pilgub 2024. “Parameternya adalah elektabilitas. Pasti semua partai mau menang, tapi emosional bagus, elektabilitas bagus, kita mengarah ke dua parameter itu,” kata Lokot.

“Tapi, yang menentukan ke mana Demokrat ini melabuhkan parahunya pada Pemilihan Gubernur Sumut adalah Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Bapak Bambang Susilo Yudhoyono. Kita hanya merekomendasikan saja,” tambahnya.

Saat ini, kata Lokot, sudah ada sejumlah nama yang diperkirakan bakal maju dalam Pilgub Sumut 2024, diantaranya Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah. “Ada juga adik kita Bobby Nasution, tapi belum secara resmi menyatakan maju. Namun, di masyarakat sudah terembus kencang informasinya, “ sebut Lokot.

Dari ketiga sosok itu, kata Lokot, Partai Demokrat sudah memberikan lampu hijau kepada mantan Pangkostrad, Edy Rahmayadi. Alasannya, kata Lokot, partai berlambang mercy ini secara psikologis memiliki hubungan sangat baik dengan Edy. “Secara psikologis kami sama Bang Edy cukup baik sekali. Kami melihat dia memimpin Sumut ini, cukup baik,” katanya.

Diapun memuji kinerja baik Edy saat memimpin Provinsi Sumut ini. Termasuk, mantan Ketua Umum PSSI itu, memutus rantai negatif tentang Gubernur Sumut yang berakhir masa jabatannya di tengah jalan karena berurusan dengan penegak hukum atas kasus korupsinya. “Beberapa pemilahan langsung Pilgub Sumut ini, yang tidak ditangkap polisi, jaksa, dan KPK baru Bang Edy Rahmayadi. Kita perlu kasih tepuk tangan kepadanya,” ucap Lokot.

Ia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, selama memimpin di periode 2018-2023. “Kami adalah salah satu partai pengusung mereka (Eramas) saat itu, dan juga konsisten mengusung sampai akhir masa jabatan. Jadi kami berterima kasih karena sudah mengakhiri jabatan dengan baik, tanpa tersandung kasus hukum,” ungkap Lokot.

Usai masa jabatan Edy dan Ijeck berakhir pada 5 September lalu, Lokot mengaku ditelpon Ijeck yang juga Ketua DPD Partai Golkar Sumut. Menurutnya, saat itu Ijeck mengucapkan terima kasih kepada Partai Demokrat. “Saya ditelpon Bang Ijeck. Kami juga mengucapkan terima kasih sama Bang Ijeck. Bahwasanya, sudah mewakili Partai Demokrat memimpin Sumatera Utara 5 tahun. Begitu juga, sama Bang Edy,” ungkapnya.

Lebih lanjut Lokot mengungkapkan, untuk mendukung Cagub Sumut ditentukan dengan perolehan kursi di DPRD Sumut hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. “Artinya, kursi untuk mendukung kepala daerah merupakan hasil perolehan suara di Pileg 2024,” pungkasnya. (gus/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Nama mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, mantan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajecksah, hingga Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, masuk dalam radar Partai Demokrat untuk diusung pada Pilgub Sumut 2024. Namun begitu tidak tertutup kemungkinan partai berlambang mercy ini akan mengusung kadernya sendiri.

“Kita tidak tahu juga, satu, dua, atau tiga hari ke depan muncul sosok terbaik untuk kita yakini bisa menjadi Gubernur Sumut selanjutnya. Bisa jadi, dari kader Demokrat juga,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Muhammad Lokot Nasution didampingi Sekretaris Yudha Johansyah, Kepala Bakomstrada Chairil Huda dan Kepala BPPM Imam Akbar, kepada wartawan di Democratif Cafe, Kantor DPD Partai Demokrat Sumut, Jalan Sudirman Medan, Jumat (29/9) malam.

Menurut Lokot, Partai Demokrat terbuka kepada siapa saja yang ingin maju di Pilgub Sumut 2024. Lokot pun membeberkan kriteria calon Gubernur Sumut yang akan didukung partainya di Pilgub 2024. “Parameternya adalah elektabilitas. Pasti semua partai mau menang, tapi emosional bagus, elektabilitas bagus, kita mengarah ke dua parameter itu,” kata Lokot.

“Tapi, yang menentukan ke mana Demokrat ini melabuhkan parahunya pada Pemilihan Gubernur Sumut adalah Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Bapak Bambang Susilo Yudhoyono. Kita hanya merekomendasikan saja,” tambahnya.

Saat ini, kata Lokot, sudah ada sejumlah nama yang diperkirakan bakal maju dalam Pilgub Sumut 2024, diantaranya Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah. “Ada juga adik kita Bobby Nasution, tapi belum secara resmi menyatakan maju. Namun, di masyarakat sudah terembus kencang informasinya, “ sebut Lokot.

Dari ketiga sosok itu, kata Lokot, Partai Demokrat sudah memberikan lampu hijau kepada mantan Pangkostrad, Edy Rahmayadi. Alasannya, kata Lokot, partai berlambang mercy ini secara psikologis memiliki hubungan sangat baik dengan Edy. “Secara psikologis kami sama Bang Edy cukup baik sekali. Kami melihat dia memimpin Sumut ini, cukup baik,” katanya.

Diapun memuji kinerja baik Edy saat memimpin Provinsi Sumut ini. Termasuk, mantan Ketua Umum PSSI itu, memutus rantai negatif tentang Gubernur Sumut yang berakhir masa jabatannya di tengah jalan karena berurusan dengan penegak hukum atas kasus korupsinya. “Beberapa pemilahan langsung Pilgub Sumut ini, yang tidak ditangkap polisi, jaksa, dan KPK baru Bang Edy Rahmayadi. Kita perlu kasih tepuk tangan kepadanya,” ucap Lokot.

Ia pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, selama memimpin di periode 2018-2023. “Kami adalah salah satu partai pengusung mereka (Eramas) saat itu, dan juga konsisten mengusung sampai akhir masa jabatan. Jadi kami berterima kasih karena sudah mengakhiri jabatan dengan baik, tanpa tersandung kasus hukum,” ungkap Lokot.

Usai masa jabatan Edy dan Ijeck berakhir pada 5 September lalu, Lokot mengaku ditelpon Ijeck yang juga Ketua DPD Partai Golkar Sumut. Menurutnya, saat itu Ijeck mengucapkan terima kasih kepada Partai Demokrat. “Saya ditelpon Bang Ijeck. Kami juga mengucapkan terima kasih sama Bang Ijeck. Bahwasanya, sudah mewakili Partai Demokrat memimpin Sumatera Utara 5 tahun. Begitu juga, sama Bang Edy,” ungkapnya.

Lebih lanjut Lokot mengungkapkan, untuk mendukung Cagub Sumut ditentukan dengan perolehan kursi di DPRD Sumut hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. “Artinya, kursi untuk mendukung kepala daerah merupakan hasil perolehan suara di Pileg 2024,” pungkasnya. (gus/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/