30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

KM Kelud ‘yang Baru’ Akhirnya Muncul

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Setelah masa docking sejak 7 September yang lalu, KM Kelud akhirnya muncul dengan penampilan batu di Terminal Bandar Deli Belawan, Senin (2/10/2023). Penampilan kapal yang telah beroperasi sejak tahun 1998 ini merupakan yang pertama kali setelah 30 tahun.

Awalnya, kapal ini bertahan dengan warna krem dan putih, serta di bagian cerobong KM Kelud juga dapat terlihat logo raksasa PT Pelni yang berwarna biru. Kini, setelah docking, kapal ini berwarna putih dengan campuran warna biru tua di bagian luar.

Mualim II KM Kelud, Endang ketika ditemui diatas KM Kelud mengatakan, ini merupakan proyek contoh (pilot project) sebelum melakukan program serupa ke 25 kapal Pelni lainnya.

Tidak cuma “wajah”, interior KM Kelud juga direnovasi khususnya di area komersial seperti bioskop, kafe dan ruang hiburan yang semua dirubah menjadi lebih modern.

“Di antaranya, teater mini di dek 2, toko-toko di dek 4 dan 6, yang semula namanya Pelni Mart menjadi Segara Mart,” ujarnya.

Kemudian restoran dan ‘top up store’ yang bisa digunakan untuk UMKM dari masing-masing daerah yang dilewati oleh kapal-kapal ada di dek 5 dan ‘minimarket’ serta kafe di dek 8 ‘outdoor’.

Untuk bagian ruang bioskop tidak ada perubahan secara signifikan hanya bagian kursi yang diganti menjadi lebih modern.

Kemudian, Pelni juga berupaya meningkatkan aspek keselamatan penumpang dan penerapan peraturan terbaru Konvensi Internasional Untuk Keselamatan Penumpang di Laut (SOLAS) kepada armada kapal Pelni dengan memasang infrastruktur keselamatan terbaru, yaitu Marine Evacuation System (MES) pada KM Kelud dan akan diikuti oleh pemasangan di seluruh kapal Pelni lainnya.

“Sistem MES ini diberlakukan pertama kali di Indonesia, dan baru Kelud yang memberlakukannya,” ucap Endang.

MES ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat proses evakuasi penumpang dari kapal jika terjadi keadaan darurat, dengan sistem kerja yakni ketika Kapal Kelud dalam keadaan darurat atau mau tenggelam, pertama alat ini dibuka dan langsung dijatuhkan ke laut, secara otomatis dari alat tersebut mengeluarkan sebuah alat seperti jaring, jadi ketika ada kejadian penumpang langsung lompat ke jaring tersebut dan langsung dilakukan evakuasi.

“Sekoci 12 unit tetap kami sediakan sebagai alat alternatif,” tutup Endang.(mag-1/ram)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Setelah masa docking sejak 7 September yang lalu, KM Kelud akhirnya muncul dengan penampilan batu di Terminal Bandar Deli Belawan, Senin (2/10/2023). Penampilan kapal yang telah beroperasi sejak tahun 1998 ini merupakan yang pertama kali setelah 30 tahun.

Awalnya, kapal ini bertahan dengan warna krem dan putih, serta di bagian cerobong KM Kelud juga dapat terlihat logo raksasa PT Pelni yang berwarna biru. Kini, setelah docking, kapal ini berwarna putih dengan campuran warna biru tua di bagian luar.

Mualim II KM Kelud, Endang ketika ditemui diatas KM Kelud mengatakan, ini merupakan proyek contoh (pilot project) sebelum melakukan program serupa ke 25 kapal Pelni lainnya.

Tidak cuma “wajah”, interior KM Kelud juga direnovasi khususnya di area komersial seperti bioskop, kafe dan ruang hiburan yang semua dirubah menjadi lebih modern.

“Di antaranya, teater mini di dek 2, toko-toko di dek 4 dan 6, yang semula namanya Pelni Mart menjadi Segara Mart,” ujarnya.

Kemudian restoran dan ‘top up store’ yang bisa digunakan untuk UMKM dari masing-masing daerah yang dilewati oleh kapal-kapal ada di dek 5 dan ‘minimarket’ serta kafe di dek 8 ‘outdoor’.

Untuk bagian ruang bioskop tidak ada perubahan secara signifikan hanya bagian kursi yang diganti menjadi lebih modern.

Kemudian, Pelni juga berupaya meningkatkan aspek keselamatan penumpang dan penerapan peraturan terbaru Konvensi Internasional Untuk Keselamatan Penumpang di Laut (SOLAS) kepada armada kapal Pelni dengan memasang infrastruktur keselamatan terbaru, yaitu Marine Evacuation System (MES) pada KM Kelud dan akan diikuti oleh pemasangan di seluruh kapal Pelni lainnya.

“Sistem MES ini diberlakukan pertama kali di Indonesia, dan baru Kelud yang memberlakukannya,” ucap Endang.

MES ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat proses evakuasi penumpang dari kapal jika terjadi keadaan darurat, dengan sistem kerja yakni ketika Kapal Kelud dalam keadaan darurat atau mau tenggelam, pertama alat ini dibuka dan langsung dijatuhkan ke laut, secara otomatis dari alat tersebut mengeluarkan sebuah alat seperti jaring, jadi ketika ada kejadian penumpang langsung lompat ke jaring tersebut dan langsung dilakukan evakuasi.

“Sekoci 12 unit tetap kami sediakan sebagai alat alternatif,” tutup Endang.(mag-1/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/