Tuhan Yesus telah mengorbankan nyawanya bagi umat manusia. Pengorbanannya di kayu salib di bukit Golgota untuk menebus dosa manusia.
Semua dilakukannya karena kasihnya pada umat manusia dan ia berharap manusia tidak binasa tapi beroleh hidup yang kekal. Paskah adalah melepaskan diri dari dosa atau past over, dimana pengorbanan Yesus dinyatakan bagi umat manusia agar bebas dari segala kutuk dosa dan hidup dalam prinsip salib dengan hidup dalam buah-buah roh dan menjauhkan diri dari sifat duniawi dan kedagingan. Itu sebabnya Tuhan Yesus mati bagi kita supaya kita hidup dalam kemenangan.
Demikian disampaikan oleh Pdt Paul F Wakkary— Gembala Sidang GPdI Filadelphia Medan Polonia dalam renungan Paskahnya pekan ini.
Harapannya tambah Pdt Wakkary, Tuhan Yesus mengorbankan nyawanya supaya umatnya memuliakan Dia melalui hidupnya dan melayani dia.
Dalam renungan paskah tersebut, dilanjutkannya hendaknya umat menguduskan diri dari sifat-sifat duniawi yang menjurus pada kebinasaan. Dalam Galatia 5 : 19 dikatakan perbuatan daging telah nyata yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Tapi tetap berpegang teguh pada firman dan doa dengan hidup dalam buah roh yang mendatangkan sukacita di bumi dan surga. Ditambahkan buah roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Galatia 5 : 22-23), jelas Ketua Umum Panitia Hari Doa Sedunia-Sumut 2012 ini. (rs/*)