25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Masjid Raya Kedatukan Sunggal Diusul Jadi Cagar Budaya

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Bobby Nasution mengusulkan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman yang terletak di Jalan PDAM Tirtanadi, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal menjadi Bangunan Cagar Budaya Kota Medan. Sebab diketahui mesjid raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman ini sudah berusia sekitar 400 tahun.

Usulan ini disampaikan Bobby Nasution ketika melakukan Safari Jumat di mesjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Jumat (17/11). Dengan dijadikannya sebagai cagar budaya nantinya sejarah tentang mesjid ini akan lebih diketahui masyarakat luas.

“Bangunan mesjid Kedatukan Sunggal Serbanyaman ini umurnya hampir sama dengan umur Kota Medan yang ditabung ini Kota Medan berusia 433 tahun dan Masjid Kedatukan Sunggal Serbanyaman kurang lebih 400 tahun. Saya inginnya bangunan ini dijadikan Cagar Budaya agar banyak yang diceritakan ataupun diambil pelajaran sejarah dari mesjid ini,” ujar Bobby Nasution.

Bobby Nasution menjelaskan, berdasarkan pengakuan pengurus mesjid sampai dengan hari ini belum ada renovasi ataupun perbaikan yang dilakukan baik itu oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan maupun Kedatukan Sunggal Serbanyaman. Dapat kita lihat selain menjadi tempat ibadah mesjid ini juga dapat dijadikan sebagai cagar budaya.

“Jika diperbaiki atau direnovasi karena ini bangunan sudah berdiri lama, maka pengerjaannya tidak boleh sembarangan, harus ahlinya. Sebab jika salah sedikit sejarah yang tinggal disini bisa jadi hilang. Gambar yang telah dibuat oleh pengurus masjid untuk direnovasi sudah bagus, untuk itu mari kita sama-sama merealisasikan perbaikan untuk Masjid Kedatukan Sunggal Serbanyaman,” papar Bobby.

Terkait dana untuk renovasi masjid, Bobby Nasution menyampaikan Pemko Medan akan membantu. Selain dana yang secara simbolis diserahkan dalam Safari Jumat yang akan diterima Pengurus masjid di awal Tahun 2024, jajaran Pemko Medan juga akan memberikan sumbangan secara pribadi untuk Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman.

“Pemko Medan akan membantu biaya renovasi Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman. Karena masjid ini belum termasuk dalam agenda Safari Jumat Pemko Medan, maka dana bantuan yang diberikan secara simbolis akan diterima pengurus masjid di awal Tahun 2024. Namun bantuan lainnya dari Pemko Medan sudah dapat diterima langsung pengurus mesjid,” tandas Bobby Nasution.

Di hadapan Kepala Adat Kedatukan Sunggal Serbanyaman Yang Mulia Datuk Raja Syahlafati Ichsan beserta para datuk, Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Al Ustadz H Azhari Juliadi SP, Ketua BKM Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman Datuk Indra Jaya serta pimpinan perangkat daerah di Lingkungan Pemko Medan, Bobby Nasution berharap melalui Safari Jumat yang dilaksanakan hari ini menjadi awal Pemko Medan untuk lebih memperhatikan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman. Sebab, diketahui dari pengurus masjid, Pemko Medan jarang berkunjung ke masjid bersejarah ini.

“Saya titip camat dan lurah untuk dapat sering berkunjung ke masjid ini. Selain itu perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan juga harus sering ke sini, bahkan kalau ingin membuat kegiatan atau acara Pemko Medan bisa dibuat di masjid ini, karena jika masjid ini dikenal maka akan lebih banyak masyarakat yang mengetahui,” urai Bobby Nasution.

Bobby Nasution juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada pengurus Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman karena telah memberikan dukungan terhadap pembangunan yang dilakukan Pemko Medan. Di mana, pengerjaan saluran drainase di wilayah ini ujungnya mengenai tanah Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pengurus Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman yang mengizinkan tanahnya untuk digali guna dilakukan pengerjaan drainase secara gratis tidak meminta biaya sedikitpun. Pengerjaan saluran drainase ini dilakukan Pemko Medan untuk kepentingan seluruh masyarakat Kota Medan. Mudah-mudahan dengan kemurahan hati ini dapat mengurangi genangan air di Kota Medan khususnya Kecamatan Medan Sunggal,” sebut Bobby Nasution.

Sementara itu Kepala Adat Kedatukan Sunggal Serbanyaman Yang Mulia Datuk Raja Syahlafati Ichsan mengucapkan banyak terima kasih kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mengusulkan masjid ini menjadi cagar budaya Kota Medan.

“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada pak Bobby Nasution yang ingin menjadikan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman ini sebagai cagar budaya. Dengan dijadikannya cagar budaya mesjid ini, maka ke depannya In Syah Allah masjid ini tetap terawat dan terjaga serta semakin banyak orang mengenal masjid ini,” katanya.

Terkait dengan tanah masjid yang terkena galian untuk saluran drainase, Datuk Raja mengungkapkan pihaknya mendukung penuh program pembangunan yang dilakukan Pemko Medan seperti pengerjaan saluran drainase. Tentunya pengerjaan ini merupakan upaya Pemko Medan dalam mengatasi permasalahan banjir.

“Kami dari Kedatukan Sunggal Serbanyaman sangat merespon baik pembangunan yang dilakukan Pemko Medan. Oleh karena itu kami memberikan izin tanpa memungut biaya satu rupiah pun. ini juga menjadi upaya kami membantu masyarakat khususnya yang terkena banjir di wilayah tersebut,” pungkasnya. (map/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Bobby Nasution mengusulkan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman yang terletak di Jalan PDAM Tirtanadi, Kelurahan Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal menjadi Bangunan Cagar Budaya Kota Medan. Sebab diketahui mesjid raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman ini sudah berusia sekitar 400 tahun.

Usulan ini disampaikan Bobby Nasution ketika melakukan Safari Jumat di mesjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Jumat (17/11). Dengan dijadikannya sebagai cagar budaya nantinya sejarah tentang mesjid ini akan lebih diketahui masyarakat luas.

“Bangunan mesjid Kedatukan Sunggal Serbanyaman ini umurnya hampir sama dengan umur Kota Medan yang ditabung ini Kota Medan berusia 433 tahun dan Masjid Kedatukan Sunggal Serbanyaman kurang lebih 400 tahun. Saya inginnya bangunan ini dijadikan Cagar Budaya agar banyak yang diceritakan ataupun diambil pelajaran sejarah dari mesjid ini,” ujar Bobby Nasution.

Bobby Nasution menjelaskan, berdasarkan pengakuan pengurus mesjid sampai dengan hari ini belum ada renovasi ataupun perbaikan yang dilakukan baik itu oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan maupun Kedatukan Sunggal Serbanyaman. Dapat kita lihat selain menjadi tempat ibadah mesjid ini juga dapat dijadikan sebagai cagar budaya.

“Jika diperbaiki atau direnovasi karena ini bangunan sudah berdiri lama, maka pengerjaannya tidak boleh sembarangan, harus ahlinya. Sebab jika salah sedikit sejarah yang tinggal disini bisa jadi hilang. Gambar yang telah dibuat oleh pengurus masjid untuk direnovasi sudah bagus, untuk itu mari kita sama-sama merealisasikan perbaikan untuk Masjid Kedatukan Sunggal Serbanyaman,” papar Bobby.

Terkait dana untuk renovasi masjid, Bobby Nasution menyampaikan Pemko Medan akan membantu. Selain dana yang secara simbolis diserahkan dalam Safari Jumat yang akan diterima Pengurus masjid di awal Tahun 2024, jajaran Pemko Medan juga akan memberikan sumbangan secara pribadi untuk Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman.

“Pemko Medan akan membantu biaya renovasi Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman. Karena masjid ini belum termasuk dalam agenda Safari Jumat Pemko Medan, maka dana bantuan yang diberikan secara simbolis akan diterima pengurus masjid di awal Tahun 2024. Namun bantuan lainnya dari Pemko Medan sudah dapat diterima langsung pengurus mesjid,” tandas Bobby Nasution.

Di hadapan Kepala Adat Kedatukan Sunggal Serbanyaman Yang Mulia Datuk Raja Syahlafati Ichsan beserta para datuk, Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Al Ustadz H Azhari Juliadi SP, Ketua BKM Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman Datuk Indra Jaya serta pimpinan perangkat daerah di Lingkungan Pemko Medan, Bobby Nasution berharap melalui Safari Jumat yang dilaksanakan hari ini menjadi awal Pemko Medan untuk lebih memperhatikan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman. Sebab, diketahui dari pengurus masjid, Pemko Medan jarang berkunjung ke masjid bersejarah ini.

“Saya titip camat dan lurah untuk dapat sering berkunjung ke masjid ini. Selain itu perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan juga harus sering ke sini, bahkan kalau ingin membuat kegiatan atau acara Pemko Medan bisa dibuat di masjid ini, karena jika masjid ini dikenal maka akan lebih banyak masyarakat yang mengetahui,” urai Bobby Nasution.

Bobby Nasution juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada pengurus Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman karena telah memberikan dukungan terhadap pembangunan yang dilakukan Pemko Medan. Di mana, pengerjaan saluran drainase di wilayah ini ujungnya mengenai tanah Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pengurus Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman yang mengizinkan tanahnya untuk digali guna dilakukan pengerjaan drainase secara gratis tidak meminta biaya sedikitpun. Pengerjaan saluran drainase ini dilakukan Pemko Medan untuk kepentingan seluruh masyarakat Kota Medan. Mudah-mudahan dengan kemurahan hati ini dapat mengurangi genangan air di Kota Medan khususnya Kecamatan Medan Sunggal,” sebut Bobby Nasution.

Sementara itu Kepala Adat Kedatukan Sunggal Serbanyaman Yang Mulia Datuk Raja Syahlafati Ichsan mengucapkan banyak terima kasih kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mengusulkan masjid ini menjadi cagar budaya Kota Medan.

“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada pak Bobby Nasution yang ingin menjadikan Masjid Raya Kedatukan Sunggal Serbanyaman ini sebagai cagar budaya. Dengan dijadikannya cagar budaya mesjid ini, maka ke depannya In Syah Allah masjid ini tetap terawat dan terjaga serta semakin banyak orang mengenal masjid ini,” katanya.

Terkait dengan tanah masjid yang terkena galian untuk saluran drainase, Datuk Raja mengungkapkan pihaknya mendukung penuh program pembangunan yang dilakukan Pemko Medan seperti pengerjaan saluran drainase. Tentunya pengerjaan ini merupakan upaya Pemko Medan dalam mengatasi permasalahan banjir.

“Kami dari Kedatukan Sunggal Serbanyaman sangat merespon baik pembangunan yang dilakukan Pemko Medan. Oleh karena itu kami memberikan izin tanpa memungut biaya satu rupiah pun. ini juga menjadi upaya kami membantu masyarakat khususnya yang terkena banjir di wilayah tersebut,” pungkasnya. (map/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/