28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

UOB Indonesia Gelar Workshop Botanical Cyanotype Print di Dolok Masihul

SERDANGBEDAGAI, SUMUTPOS.CO – PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) menggelar kegiatan Workshop Botanical Cynotype Print bersama 43 pelajar dari sekolah SMP Swasta RA Kartini di kawasan Socfindo Conservation, desa Martebing, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara, Senin (27/11).

Kegiatan tersebut bertujuan mendukung kehidupan yang berkelanjutan dengan mendaur ulang bahan-bahan bekas organik menjadi sebuah karya seni yang dapat digunakan sehari-hari.

Dalam kegiatan ini, para pelajar didampingi instruktur dilatih membuat prakarya handmade dengan pewarna alami yang terbuat dari tanaman.

Pada sesi workshop, para pelajar mengawalinya dengan membasahi tanaman yang memiliki zat warna pada sebidang kain. Setelah itu, kain yang sudah mendapatkan warna alami tersebut didiamkan beberapa saat. Kemudian, kain mulai dikeringkan menggunakan pengering.

Saat sesi workshop berlangsung, para pelajar antusias membuat karya masing-masing dengan didampingi sejumlah instruktur. Dengan teliti, para pelajar SMP tersebut tampak serius mengerjakan prakaryanya hingga tahap akhir.

Panitia dan peserta Workshop Botanical Cyanotype Print di kawasan Socfindo Conservation, Desa Martebing Dolok Masihul, Serdangbedagai, Senin (27/11).

Dalam kesempatan ini, hadir sebagai narasumber workshop, Adi Sundoro ‘Asun’ yang merupakan pemenang Bronze Award UOB Panting of The Year 2022. Kepada pelajar yang menjadi peserta, Adi Sundoro memberikan arahan bagaimana tahapan-tahapan dalam membuat karya Botanical Cyanotype Print.

Adi Sundoro menjelaskan, Cyanotype merupakan teknik fotografi tertua yang ditemukan oleh Sor John Herschel (ilmuan dan ahli astronomi ) pada tahun 1842. Hasil cetaknya unik, berwarna biru (prusian blue) atau cyan. Cyanotype biasanya dikembangkan untuk keperluan dokumentasi spesimen pertanian dan gambar kerja (blue print). Selain kertas, juga dapat dicetak pada media lain seperti kain, kayu ataupun batu.

Sementara itu, pada sesi pembuatan eco enzyme, para pelajar diberikan literasi dan pemahaman tentang mengapa eco enzyme diperlukan. “Eco Enzyme memiliki manfaat salah satunya pembersih alami, seperti pembersih lantai, dan lain sebagainya,” ungkap Adi. (rel/tri)

SERDANGBEDAGAI, SUMUTPOS.CO – PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) menggelar kegiatan Workshop Botanical Cynotype Print bersama 43 pelajar dari sekolah SMP Swasta RA Kartini di kawasan Socfindo Conservation, desa Martebing, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara, Senin (27/11).

Kegiatan tersebut bertujuan mendukung kehidupan yang berkelanjutan dengan mendaur ulang bahan-bahan bekas organik menjadi sebuah karya seni yang dapat digunakan sehari-hari.

Dalam kegiatan ini, para pelajar didampingi instruktur dilatih membuat prakarya handmade dengan pewarna alami yang terbuat dari tanaman.

Pada sesi workshop, para pelajar mengawalinya dengan membasahi tanaman yang memiliki zat warna pada sebidang kain. Setelah itu, kain yang sudah mendapatkan warna alami tersebut didiamkan beberapa saat. Kemudian, kain mulai dikeringkan menggunakan pengering.

Saat sesi workshop berlangsung, para pelajar antusias membuat karya masing-masing dengan didampingi sejumlah instruktur. Dengan teliti, para pelajar SMP tersebut tampak serius mengerjakan prakaryanya hingga tahap akhir.

Panitia dan peserta Workshop Botanical Cyanotype Print di kawasan Socfindo Conservation, Desa Martebing Dolok Masihul, Serdangbedagai, Senin (27/11).

Dalam kesempatan ini, hadir sebagai narasumber workshop, Adi Sundoro ‘Asun’ yang merupakan pemenang Bronze Award UOB Panting of The Year 2022. Kepada pelajar yang menjadi peserta, Adi Sundoro memberikan arahan bagaimana tahapan-tahapan dalam membuat karya Botanical Cyanotype Print.

Adi Sundoro menjelaskan, Cyanotype merupakan teknik fotografi tertua yang ditemukan oleh Sor John Herschel (ilmuan dan ahli astronomi ) pada tahun 1842. Hasil cetaknya unik, berwarna biru (prusian blue) atau cyan. Cyanotype biasanya dikembangkan untuk keperluan dokumentasi spesimen pertanian dan gambar kerja (blue print). Selain kertas, juga dapat dicetak pada media lain seperti kain, kayu ataupun batu.

Sementara itu, pada sesi pembuatan eco enzyme, para pelajar diberikan literasi dan pemahaman tentang mengapa eco enzyme diperlukan. “Eco Enzyme memiliki manfaat salah satunya pembersih alami, seperti pembersih lantai, dan lain sebagainya,” ungkap Adi. (rel/tri)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/