26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dosen USU Melakukan Penyuluhan di Desa Sempajaya, Berastagi

Budidaya Maggot dalam Mengolah Sampah Organik untuk Pakan Ikan Berkualitas

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, dengan pendanaan dari Non-PNBP, pada Hari Kamis (27/9/23) lalu.

Kegiatan pengabdian ini diketuai Rivaldi Sidabutar, S.T., M.T., dengan anggota Sheylin Wimora Lumban Tobing S.T. M.Eng., Muhammad Hendra Sahputra Ginting S.T., M.T. dan Mersi Suriani Sinaga, S.T., M.T. serta dibantu oleh mahasiswa S1 Jurusan Teknik Kimia USU, yakni Juan Akmal Nasution, Mhd. Rivaldi Syahputra, Debora Kristina Simbolon, Muhammad Rizky Pulungan.

Pada Pengabdian ini tema yang diusung yaitu “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Maggot dengan Sisa Sampah Organik sebagai Alternatif Pakan Ikan di Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo”. Para dosen dan mahasiswa memberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara membudidayakan maggot dengan menggunakan sampah organik yang dihasilkan dari kebun kopi, yang berupa kulit biji kopi, serta jenis sampah organik lainnya.

“Jadi maggot itu merupakan larva dari lalat jenis black soldier yang dapat dibudidayakan dengan memberikan kulit biji kopi ataupun jenis sampah organik lainnya untuk dikonsumsi dan diuraikan oleh maggot tersebut”, jelas ketua pengabdian, Rivaldi Sidabutar.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berupa sosialisasi dan penyuluhan ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama berupa presentasi mengenai maggot, berupa pengenalan terhadap maggot, siklus hidup maggot, serta tahapan budidaya maggot itu sendiri.

Pada sesi kedua yaitu berupa, interaksi langsung dengan para warga dengan adanya tanya jawab dari para warga kepada tim Pengabdian Masyarakat, serta menyerahkan secara langsung maggot yang telah dibawa oleh tim pengabdian kepada para warga yang hadir dalam penyuluhan agar kemudian dapat dipraktekkan para warga di rumah masing-masing.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi dan penyuluhan ini, tim pengabdian berharap agar dapat mempermudah masyarakat dalam menangani sampah organik yang didapat dari kebun atau sawah, serta meningkatkan perekonomian dengan menjadi lahan pekerjaan dan usaha baru untuk masyarakat.

Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan plakat pengabdian masyarakat dari tim pengabdian kepada Bapak Perangkat Desa Sempajaya, Kabupaten Karo. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, dengan pendanaan dari Non-PNBP, pada Hari Kamis (27/9/23) lalu.

Kegiatan pengabdian ini diketuai Rivaldi Sidabutar, S.T., M.T., dengan anggota Sheylin Wimora Lumban Tobing S.T. M.Eng., Muhammad Hendra Sahputra Ginting S.T., M.T. dan Mersi Suriani Sinaga, S.T., M.T. serta dibantu oleh mahasiswa S1 Jurusan Teknik Kimia USU, yakni Juan Akmal Nasution, Mhd. Rivaldi Syahputra, Debora Kristina Simbolon, Muhammad Rizky Pulungan.

Pada Pengabdian ini tema yang diusung yaitu “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Maggot dengan Sisa Sampah Organik sebagai Alternatif Pakan Ikan di Desa Sempajaya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo”. Para dosen dan mahasiswa memberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai tata cara membudidayakan maggot dengan menggunakan sampah organik yang dihasilkan dari kebun kopi, yang berupa kulit biji kopi, serta jenis sampah organik lainnya.

“Jadi maggot itu merupakan larva dari lalat jenis black soldier yang dapat dibudidayakan dengan memberikan kulit biji kopi ataupun jenis sampah organik lainnya untuk dikonsumsi dan diuraikan oleh maggot tersebut”, jelas ketua pengabdian, Rivaldi Sidabutar.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berupa sosialisasi dan penyuluhan ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama berupa presentasi mengenai maggot, berupa pengenalan terhadap maggot, siklus hidup maggot, serta tahapan budidaya maggot itu sendiri.

Pada sesi kedua yaitu berupa, interaksi langsung dengan para warga dengan adanya tanya jawab dari para warga kepada tim Pengabdian Masyarakat, serta menyerahkan secara langsung maggot yang telah dibawa oleh tim pengabdian kepada para warga yang hadir dalam penyuluhan agar kemudian dapat dipraktekkan para warga di rumah masing-masing.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi dan penyuluhan ini, tim pengabdian berharap agar dapat mempermudah masyarakat dalam menangani sampah organik yang didapat dari kebun atau sawah, serta meningkatkan perekonomian dengan menjadi lahan pekerjaan dan usaha baru untuk masyarakat.

Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan plakat pengabdian masyarakat dari tim pengabdian kepada Bapak Perangkat Desa Sempajaya, Kabupaten Karo. (rel/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/