30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jamaah Diimbau Kurangi Aktivitas Fisik

Tiga hari lagi calon jamaah haji (CJH) Indonesia mulai diterbangkan menuju Arab Saudi. Kedatangan jamaah nanti, bakal langsung disambut cuaca ekstrem. Mereka diminta untuk menjaga kesehatan, seperti mengurangi aktivitas fisik menjelang keberangkatan.

Sesuai jadwal CJH Indonesia mulai masuk asrama haji pada Sabtu (11/5) depan. Keesokan harinya (12/5) mereka mulai diterbangkan dengan tujuan Madinah. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengecek langsung kesiapan akomodasi dan layanan haji lainnya di Makkah. Diantara yang jadi perhatiannya adalah cuaca di Makkah yang begitu terik.

Yaqut mengatakan dirinya merasakan sendiri panasnya Makkah di angka 40 derajat celcius. “Padahal ini masih belum puncaknya,” katanya kemarin (8/5). Beberapa hari lalu, sambungnya, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak haji bisa mencapai 48 hingga 50 derajat celcius. Merespon cuaca yang panas itu, Yaqut menyampaikan beberapa poin untuk CJH yang bakal terbang. Diantaranya jamaah harus menjaga kesehatan dan kebugaran menjelang keberangkatan. Aktivis fisik harus mulai dikurangi. Khususnya bagi jamaah lansia atau memiliki penyakit tertentu.

Yaqut menegaskan, haji adalah ibadah fisik. Hampir seluruh rukun haji, menuntut aktivitas fisik. Untuk itu, jamaah harus menyiapkan fisik yang prima. “Makan makanan bergizi, vitamin. Ini akan membantu jamaah dalam menjaga stamina,” kata dia.

Sesampainya di Saudi, jamaah juga harus bisa menghemat tenaga. Tidak perlu banyak-banyak beraktivitas di luar hotel. Sebaiknya beristirahat di hotel. Dia juga menyampaikan petugas haji, khususnya dari unsur tenaga kesehatan siap melayani jamaah 24 jam. Baik itu di Makkah maupun Madinah.

Yaqut mengatakan, tahun ini urusan kesehatan mendapatkan perhatian lebih. Misalnya untuk bisa melunasi biaya haji, CJH wajib periksa kesehatan dahulu. Jika dinyatakan tidak sehat dan tidak memenuhi kelayakan istitoah, tidak bisa melunasi haji. Kemenag juga meluncurkan senam haji. Dengan gerakan ringan, senam haji bisa dipraktikkan di rumah masing-masing.

Setibanya di Makkah, Yaqut meninjau beberapa hotel untuk akomodasi haji. Selain itu dia juga meninjau kesiapan dapur katering serta layanan bus untuk jamaah. Ada tiga hotel yang ditinjau kesiapannya. Yaitu Hotel Romance Elit dengan kapasitas 1,700 orang dan Castle Ajyad Hotel yang berkapasitas 1.900) orang. Kemudian Hotel Wihdah berkapasitas 5.000 orang di Jarwal, Makkah. “Saya lihat secara umum semua baik. Ada kemajuan yang lebih baik,” katanya.

Yaqut berharap, pada waktunya nanti benar-benar siap memberikan layanan terbaik kepada jamaah. Dia menerangkan CJH akan mulai berangkat ke Madinah pada 12 Mei. Mereka akan tinggal selama sembilan hari di Madinah sebelum bertolak ke Makkah. Diperkirakan jamaah haji Indonesia akan mulai masuk Makkah pada 21 Mei.

Kemenag telah menyiapkan 169 unit hotel untuk jamaah haji Indonesia saat di Makkah. “Ada beberapa catatan perbaikan” katanya. Menurut Yaqut masih cukup waktu untuk melakukan perbaikan agar layanan lebih baik lagi, sebelum jamaah tiba di Makkah.

Di Terminal Syib Amir Makkah, Yaqut menyempatkan diri mengecek kesiapan bus salawat dan bus antar kota. Untuk bus salawat, pihak syarikah (perusahaan) telah menyiapkan bus yang ramah lansia dan disabilitas. Untuk memudahkan jamaah naik, deck bus ini bisa diturunkan. Pintu bus juga dilengkapi deck yang bisa dilewati kursi roda.

Bus salawat disabilitas sudah disiapkan, ada sekitar 20 unit. Bus dilengkapi dengan deck yang bisa dilewati kursi roda. Sehingga, ini memudahkan lansia dan disabilitas untuk mengakses masuk bus. Bus salawat produksi tertua adalah tahun 2019. Banyak juga yang diproduksi pada 2022 dan 2023. Selain meninjau kesiapan hotel dan bus, Yaqut juga meninjau kesiapan dapur penyedia katering jamaah haji di Makkah. Dapur yang dikunjungi, yaitu Rayat Al Motahedon di Al Syawqiyah. Dapur ini akan menyiapkan katering untuk 4.065 jamaah perhari.

“Kita lihat dapurnya representatif, besar, luas, dan bersih. Kecukupan bahan makanan kita tanyakan dan mereka meyakinkan,” terangnya. Selain sarana memasak, dalam kunjungan ini, dia mengecek kesiapan bahan makanan, proses kerja dapur, sanitasi, dan juga storage atau tempat penyimpanan bahan makanan.

Yaqut sempat berdialog dengan salah satu chef dan dua asisten yang berasal dari Banjarmasin dan Bandung. Setiap dapur harus memiliki minimal dua chef dan empat asisten chef asal Indonesia. Disinggung soal penggunaan produk bumbu Indonesia, Yaqut mengatakan tahun ini sudah lebih 70 ton bumbu yang didatangkan dari Indonesia. Total kebutuhan lebih dari 200 ton. “Kita libatkan UMKM. Tahun lalu hanya 15 ton. Jadi jauh lebih baik,” ujar Gus Men.

Ada delapan jenis bumbu yang didatangkan dari Indonesia. Yaitu bumbu rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning. Untuk diketahui, tahun ini, ada 57 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah yang akan menyediakan katering bagi jamaah haji Indonesia.

Vaksin Jamaah Haji

Pada saat haji, orang dari seluruh penjuru dunia berkumpul. Pada saat ini, risiko terpapar penyakit cukup tinggi.

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia dr Syarief Hasan Lutfie SpKFR kemarin (8/5) merincikan berbagai kasus kesehatan selama penyelenggaraan haji. Data ini dikumpulkan berdasarkan kondisi tahun lalu. Secara komulatif ada lebih dari 700 orang meninggal saat melakukan ibadah haji. “Penyakit terbanyak yang dialami adalah pneumonia, penyakit paru obstruktif, dan demensia,” ujarnya saat ditemui pada acara Kalbe Academia for Media di Jakarta.

Syarief menyatakan jika pneumonia biasanya diketahui setelah dalam perawatan. Sebagian besar dialami lansia dan sering terjadi perburuhan kondisi. Namun ini biasanya bermula dari infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). “ISPA ini dialami hampir seluruh jamaah,” ungkapnya.

Bahkan dialami saat masih di Indonesia. Ini karena berkumpulnya banyak orang. Jika disepelekan bisa menyebabkan penyakit paru kronis.

Yang perlu diperhatikan adalah pemerintah Arab Saudi mensyaratkan dan merekomendasikan beberapa jenis vaksin ketika berkunjung ke wilayahnya. Misalnya untuk umrah. Diketahui imunisasi dapat mencegah perburukan kondisi ketika terpapar penyakit. Syarief mengatakan salah satu vaksin yang mendi syarat adalah meningococcal meningitis. Seluruh negara disyaratkan vaksin ini. “Ini wajib untuk yang berusia lebih dari satu tahun dari semua negara. Termasuk Indonesia,” tuturnya.

Dia menyayangkan vaksinasi ini sering dianggap sepele. Biasanya dilakukan sehari sebelum keberangkatan atau malah memalsukan dokumen agar seolah sudah vaksinasi. Padahal seharusnya vaksinasi ini dilakukan minimal 10 hari sebelum berangkat. “Selain itu tetap melakukan berbagai langkah preventif agar tetap sehat,” ungkapnya.

Kepala KKP Kelas I Soekarno-Hatta Naning Nugraheni pada kesempatan yang sama mengungkapkan petugas di bandara bisa mendeteksi dokumen vaksin palsu. Dia akui memang kasus pemalsuan dokumen vaksin ada. Naning pun menyayangkan hal ini karena vaksinasi bukan hanya syarat tapi berfungsi untuk melindungi diri.

Naning juga mengungkapkan, selain vaksin meningitis, yang juga diwajibkan adalah vaksin polio. Ini untuk daerah yang ditemukan kasus polio, calon jamaah hajinya wajib vaksinasi polio. “Yang ditemukan kasus polio kan di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, nah mereka wajib vaksin polio,” ujarnya. (wan/lyn/jpg)

Tiga hari lagi calon jamaah haji (CJH) Indonesia mulai diterbangkan menuju Arab Saudi. Kedatangan jamaah nanti, bakal langsung disambut cuaca ekstrem. Mereka diminta untuk menjaga kesehatan, seperti mengurangi aktivitas fisik menjelang keberangkatan.

Sesuai jadwal CJH Indonesia mulai masuk asrama haji pada Sabtu (11/5) depan. Keesokan harinya (12/5) mereka mulai diterbangkan dengan tujuan Madinah. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengecek langsung kesiapan akomodasi dan layanan haji lainnya di Makkah. Diantara yang jadi perhatiannya adalah cuaca di Makkah yang begitu terik.

Yaqut mengatakan dirinya merasakan sendiri panasnya Makkah di angka 40 derajat celcius. “Padahal ini masih belum puncaknya,” katanya kemarin (8/5). Beberapa hari lalu, sambungnya, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa suhu di Arab Saudi pada puncak haji bisa mencapai 48 hingga 50 derajat celcius. Merespon cuaca yang panas itu, Yaqut menyampaikan beberapa poin untuk CJH yang bakal terbang. Diantaranya jamaah harus menjaga kesehatan dan kebugaran menjelang keberangkatan. Aktivis fisik harus mulai dikurangi. Khususnya bagi jamaah lansia atau memiliki penyakit tertentu.

Yaqut menegaskan, haji adalah ibadah fisik. Hampir seluruh rukun haji, menuntut aktivitas fisik. Untuk itu, jamaah harus menyiapkan fisik yang prima. “Makan makanan bergizi, vitamin. Ini akan membantu jamaah dalam menjaga stamina,” kata dia.

Sesampainya di Saudi, jamaah juga harus bisa menghemat tenaga. Tidak perlu banyak-banyak beraktivitas di luar hotel. Sebaiknya beristirahat di hotel. Dia juga menyampaikan petugas haji, khususnya dari unsur tenaga kesehatan siap melayani jamaah 24 jam. Baik itu di Makkah maupun Madinah.

Yaqut mengatakan, tahun ini urusan kesehatan mendapatkan perhatian lebih. Misalnya untuk bisa melunasi biaya haji, CJH wajib periksa kesehatan dahulu. Jika dinyatakan tidak sehat dan tidak memenuhi kelayakan istitoah, tidak bisa melunasi haji. Kemenag juga meluncurkan senam haji. Dengan gerakan ringan, senam haji bisa dipraktikkan di rumah masing-masing.

Setibanya di Makkah, Yaqut meninjau beberapa hotel untuk akomodasi haji. Selain itu dia juga meninjau kesiapan dapur katering serta layanan bus untuk jamaah. Ada tiga hotel yang ditinjau kesiapannya. Yaitu Hotel Romance Elit dengan kapasitas 1,700 orang dan Castle Ajyad Hotel yang berkapasitas 1.900) orang. Kemudian Hotel Wihdah berkapasitas 5.000 orang di Jarwal, Makkah. “Saya lihat secara umum semua baik. Ada kemajuan yang lebih baik,” katanya.

Yaqut berharap, pada waktunya nanti benar-benar siap memberikan layanan terbaik kepada jamaah. Dia menerangkan CJH akan mulai berangkat ke Madinah pada 12 Mei. Mereka akan tinggal selama sembilan hari di Madinah sebelum bertolak ke Makkah. Diperkirakan jamaah haji Indonesia akan mulai masuk Makkah pada 21 Mei.

Kemenag telah menyiapkan 169 unit hotel untuk jamaah haji Indonesia saat di Makkah. “Ada beberapa catatan perbaikan” katanya. Menurut Yaqut masih cukup waktu untuk melakukan perbaikan agar layanan lebih baik lagi, sebelum jamaah tiba di Makkah.

Di Terminal Syib Amir Makkah, Yaqut menyempatkan diri mengecek kesiapan bus salawat dan bus antar kota. Untuk bus salawat, pihak syarikah (perusahaan) telah menyiapkan bus yang ramah lansia dan disabilitas. Untuk memudahkan jamaah naik, deck bus ini bisa diturunkan. Pintu bus juga dilengkapi deck yang bisa dilewati kursi roda.

Bus salawat disabilitas sudah disiapkan, ada sekitar 20 unit. Bus dilengkapi dengan deck yang bisa dilewati kursi roda. Sehingga, ini memudahkan lansia dan disabilitas untuk mengakses masuk bus. Bus salawat produksi tertua adalah tahun 2019. Banyak juga yang diproduksi pada 2022 dan 2023. Selain meninjau kesiapan hotel dan bus, Yaqut juga meninjau kesiapan dapur penyedia katering jamaah haji di Makkah. Dapur yang dikunjungi, yaitu Rayat Al Motahedon di Al Syawqiyah. Dapur ini akan menyiapkan katering untuk 4.065 jamaah perhari.

“Kita lihat dapurnya representatif, besar, luas, dan bersih. Kecukupan bahan makanan kita tanyakan dan mereka meyakinkan,” terangnya. Selain sarana memasak, dalam kunjungan ini, dia mengecek kesiapan bahan makanan, proses kerja dapur, sanitasi, dan juga storage atau tempat penyimpanan bahan makanan.

Yaqut sempat berdialog dengan salah satu chef dan dua asisten yang berasal dari Banjarmasin dan Bandung. Setiap dapur harus memiliki minimal dua chef dan empat asisten chef asal Indonesia. Disinggung soal penggunaan produk bumbu Indonesia, Yaqut mengatakan tahun ini sudah lebih 70 ton bumbu yang didatangkan dari Indonesia. Total kebutuhan lebih dari 200 ton. “Kita libatkan UMKM. Tahun lalu hanya 15 ton. Jadi jauh lebih baik,” ujar Gus Men.

Ada delapan jenis bumbu yang didatangkan dari Indonesia. Yaitu bumbu rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning. Untuk diketahui, tahun ini, ada 57 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah yang akan menyediakan katering bagi jamaah haji Indonesia.

Vaksin Jamaah Haji

Pada saat haji, orang dari seluruh penjuru dunia berkumpul. Pada saat ini, risiko terpapar penyakit cukup tinggi.

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia dr Syarief Hasan Lutfie SpKFR kemarin (8/5) merincikan berbagai kasus kesehatan selama penyelenggaraan haji. Data ini dikumpulkan berdasarkan kondisi tahun lalu. Secara komulatif ada lebih dari 700 orang meninggal saat melakukan ibadah haji. “Penyakit terbanyak yang dialami adalah pneumonia, penyakit paru obstruktif, dan demensia,” ujarnya saat ditemui pada acara Kalbe Academia for Media di Jakarta.

Syarief menyatakan jika pneumonia biasanya diketahui setelah dalam perawatan. Sebagian besar dialami lansia dan sering terjadi perburuhan kondisi. Namun ini biasanya bermula dari infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). “ISPA ini dialami hampir seluruh jamaah,” ungkapnya.

Bahkan dialami saat masih di Indonesia. Ini karena berkumpulnya banyak orang. Jika disepelekan bisa menyebabkan penyakit paru kronis.

Yang perlu diperhatikan adalah pemerintah Arab Saudi mensyaratkan dan merekomendasikan beberapa jenis vaksin ketika berkunjung ke wilayahnya. Misalnya untuk umrah. Diketahui imunisasi dapat mencegah perburukan kondisi ketika terpapar penyakit. Syarief mengatakan salah satu vaksin yang mendi syarat adalah meningococcal meningitis. Seluruh negara disyaratkan vaksin ini. “Ini wajib untuk yang berusia lebih dari satu tahun dari semua negara. Termasuk Indonesia,” tuturnya.

Dia menyayangkan vaksinasi ini sering dianggap sepele. Biasanya dilakukan sehari sebelum keberangkatan atau malah memalsukan dokumen agar seolah sudah vaksinasi. Padahal seharusnya vaksinasi ini dilakukan minimal 10 hari sebelum berangkat. “Selain itu tetap melakukan berbagai langkah preventif agar tetap sehat,” ungkapnya.

Kepala KKP Kelas I Soekarno-Hatta Naning Nugraheni pada kesempatan yang sama mengungkapkan petugas di bandara bisa mendeteksi dokumen vaksin palsu. Dia akui memang kasus pemalsuan dokumen vaksin ada. Naning pun menyayangkan hal ini karena vaksinasi bukan hanya syarat tapi berfungsi untuk melindungi diri.

Naning juga mengungkapkan, selain vaksin meningitis, yang juga diwajibkan adalah vaksin polio. Ini untuk daerah yang ditemukan kasus polio, calon jamaah hajinya wajib vaksinasi polio. “Yang ditemukan kasus polio kan di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, nah mereka wajib vaksin polio,” ujarnya. (wan/lyn/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/