26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Komisi II Dukung Dinkes Medan Skrining TBC Terhadap 200 Warga secara Gratis

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagai langkah pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis (TBC) di masyarakat, Pemko Medan melalui Dinas Kesehatan secara rutin melakukan Skrining TBC. Skrining TBC kali ini dipusatkan di UPT Puskesmas Helvetia, Sabtu (27/6/2024).

Terlihat antusias masyarakat cukup tinggi untuk mengikuti skrining TBC yang diadakan secara gratis tersebut. Dari sejak pagi, masyarakat sudah mengantre untuk memeriksakan kesehatan dirinya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri yang hadir langsung meninjau pelaksanaan skrining TBC tersebut mengatakan, kegiatan ini diberinama Active Case Finding Tuberkulosis atau penemuan TBC secara aktif. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan penemuan kasus TBC agar dapat diobati dan tidak menularkan ke orang lain.

“Sasaran pemeriksaan hari ini sebanyak 200 masyarakat. Penyakit menular ini kalau sudah kita temukan dan obati maka menjadi awal bagi kita untuk dapat mengendalikan penyakit tersebut. Sebab apabila tidak ditemukan maka akan menjadi sumber penularan dimasyarakat,” ucap Pocut.

Lalu bagaimana cara menemukan penyakit TBC tersebut? Pocut menjelaskan bahwa pihaknya harus melalui tahap skrining atau pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat yang dinilai sangat beresiko tertular penyakit TBC. “Maka dari itu yang hari ini kita undang adalah masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC yang telah di diagnosa, apakah itu keluarganya atau orang terdekat lainya,” ujar Pocut.

Selain itu, bilang Pocut lagi, masyarakat penderita komorbid seperti penyakit DM juga turut dilakukan pemeriksaan. Sebab mereka memiliki resiko tinggi tertular penyakit TBC. Tidak itu saja, Pocut juga menambahkan pasien yang memiliki penyakit yang dapat menurunkan imunitas tubuh seperti HIV AIDS juga turut diperiksa.

Bagi masyarakat yang dinyatakan tertular namun tidak bergejala, nantinya bilang Pocut akan diberikan obat Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT). “Kita ingin menyelesaikan masalah ini sampai dengan ke akarnya, jadi sebelum bergejala namun sudah tertular wajib harus kita berikan TPT,” pungkasnya.

Terpisah, Anggota Komisi II DPRD Kota Medan, T. Edriansyah Rendy SH, MKn, mendukung penuh kegiatan skrining TBC yang dilakukan Dinkes Medan secara gratis kepada warga Kota Medan.

Politisi Partai NasDem yang akrab disapa Rendy tersebut mengatakan, kegiatan tersebut memang harus dilakukan untuk dapat memutus penularan TBC. “Kita sangat mendukung kegiatan skrining TBC gratis tersebut, itu kegiatan yang sangat baik. Dengan dilakukannya skrining, kita tahu seberapa besar penyeberangan sehingga kita bisa konsen terhadap pencegahannya,” kata Rendy kepada Sumut Pos, Minggu (28/7/2024).

Rendy pun meminta agar skrining TBC gratis tersebut dapat dilakukan secara masif di setiap puskesmas yang ada di Kota Medan agar penyebaran pemeriksaan dapat lebih luas dan jumlah masyarakat yang diperiksa dapat lebih banyak. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagai langkah pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis (TBC) di masyarakat, Pemko Medan melalui Dinas Kesehatan secara rutin melakukan Skrining TBC. Skrining TBC kali ini dipusatkan di UPT Puskesmas Helvetia, Sabtu (27/6/2024).

Terlihat antusias masyarakat cukup tinggi untuk mengikuti skrining TBC yang diadakan secara gratis tersebut. Dari sejak pagi, masyarakat sudah mengantre untuk memeriksakan kesehatan dirinya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Medan, dr Pocut Fatimah Fitri yang hadir langsung meninjau pelaksanaan skrining TBC tersebut mengatakan, kegiatan ini diberinama Active Case Finding Tuberkulosis atau penemuan TBC secara aktif. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan penemuan kasus TBC agar dapat diobati dan tidak menularkan ke orang lain.

“Sasaran pemeriksaan hari ini sebanyak 200 masyarakat. Penyakit menular ini kalau sudah kita temukan dan obati maka menjadi awal bagi kita untuk dapat mengendalikan penyakit tersebut. Sebab apabila tidak ditemukan maka akan menjadi sumber penularan dimasyarakat,” ucap Pocut.

Lalu bagaimana cara menemukan penyakit TBC tersebut? Pocut menjelaskan bahwa pihaknya harus melalui tahap skrining atau pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat yang dinilai sangat beresiko tertular penyakit TBC. “Maka dari itu yang hari ini kita undang adalah masyarakat yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC yang telah di diagnosa, apakah itu keluarganya atau orang terdekat lainya,” ujar Pocut.

Selain itu, bilang Pocut lagi, masyarakat penderita komorbid seperti penyakit DM juga turut dilakukan pemeriksaan. Sebab mereka memiliki resiko tinggi tertular penyakit TBC. Tidak itu saja, Pocut juga menambahkan pasien yang memiliki penyakit yang dapat menurunkan imunitas tubuh seperti HIV AIDS juga turut diperiksa.

Bagi masyarakat yang dinyatakan tertular namun tidak bergejala, nantinya bilang Pocut akan diberikan obat Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT). “Kita ingin menyelesaikan masalah ini sampai dengan ke akarnya, jadi sebelum bergejala namun sudah tertular wajib harus kita berikan TPT,” pungkasnya.

Terpisah, Anggota Komisi II DPRD Kota Medan, T. Edriansyah Rendy SH, MKn, mendukung penuh kegiatan skrining TBC yang dilakukan Dinkes Medan secara gratis kepada warga Kota Medan.

Politisi Partai NasDem yang akrab disapa Rendy tersebut mengatakan, kegiatan tersebut memang harus dilakukan untuk dapat memutus penularan TBC. “Kita sangat mendukung kegiatan skrining TBC gratis tersebut, itu kegiatan yang sangat baik. Dengan dilakukannya skrining, kita tahu seberapa besar penyeberangan sehingga kita bisa konsen terhadap pencegahannya,” kata Rendy kepada Sumut Pos, Minggu (28/7/2024).

Rendy pun meminta agar skrining TBC gratis tersebut dapat dilakukan secara masif di setiap puskesmas yang ada di Kota Medan agar penyebaran pemeriksaan dapat lebih luas dan jumlah masyarakat yang diperiksa dapat lebih banyak. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/