Riban Umat Budha Rayakan Waisak di Vihara Borobudur
Ribuan Umat Buddha menghadiri puncak Perayaan Waisak 2556 BE di Vihara Borobudur, Jalan Imam Bonjol Medan, Minggu (6/5).
Mengambil tema Genta Waisak Melantunkan Semangat Mawas Diri dan Hidup Harmoni ini seyogianya telah dilakanakan sejak Jumat (4/5) kemarin, dengan melewati berbagai rangkaian kegiatan keagamaan.
“Perayaan Waisak di Vihara Borobudur telah berlangsung sejak Jumat kemarin dimulai dengan rangkaian puja bakti, hingga penyaluran lilin pada malam hari. Namun untuk detik-detik Waisak 2556 BE tahun 2012 dirayakan secara global pada hari Minggu pukul 10.34.49 WIB,”ujar Humas Persaudaraan Muda-Mudi Vihara Borobudur (PMVB), Adiyanto saat ditemui di Vihara Borobudur, Minggu (6/5).
Menurut Adiyanto, untuk rangkaian acara Waisak pada hari Minggu ini, sudah mulai dilaksanakan pada pukul 04.30 WIB, dengan melaksanakan prosesi San Pu Ipai atau melakukan sujud setiap tiga langkahnya.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan Shang Kung dan I FO atau pemandian Pratima Buddha pada pukul 09.45 WIB, dan pada pukul 13.30 WIB dengan pembacaan surat Cing Kang Cing.
“Untuk Puja Bakti Waisak akan ditutup dengan pembacaan Sutra Phu Men Phing dan Hui Siang yang berlangsung pada malam hari pukul 19.30 WIB. Sedangkan salah satu rangkaian acara Waisak lainnya yakni Visudhi Trisarna atau menyatakan berlindung pada Buddha, Dhamma dan Sangha, dan Visudi Upasaka atau pengambilan lima sila yang akan dilaksanakan di ruang Bhaktisala Vihara Borobudur oleh Yang Mulia Bhikkhu Jhinaddhammo Maha Thera ,” terangnya.
Perayaan Waisak di Vihara Borobudur tahun ini, juga mengadakan pemasangan pelita tiga hari berturut-turut 4-6 Mei 2012 yang bertujuan mengajak umat Buddha agar senantiasa mawas diri dan berada di jalan yang benar dengan Dhamma sebagai pelita dan sumber penerangan.
“Dengan demikian niscaya segala berkah kebaikan, kedamaian dan kebahagian dakan meyertai kita semua. Dan juga mendoakan kesemalamatan dan kemakmuran bagi bangsa dan negara agar terbebas dari segala musibah dan bencana,”ujarnya diakhir pertemuan.
Seperti diketahui, Waisak adalah Hari Raya Agama Buddha terbesar yang memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama, yang pertama adalah kelahiran sebagai Pangeran Siddharta, yang kedua pada saat mencapai Penerangan Sempurna dan menjadi Buddha serta yang ketiga adalah Buddah Parinibbana (wafat) pada usia 80 tahun.
Ketiga peristiwa penting ini semuanya terjadi pada bulan Purnama di bulan Waisak, yang merupakan bulan ke 5 sistem penanggalan pada masa Buddha Gautama. Pada masa ini, Waisak dirayakan oleh umat Buddha Indonesia saat bulan Purnama di bulan Mei. (uma)