26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dosen UMA dan STIM Sukma Kolaborasi Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Pedagang Bisnis Online

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di era digital saat ini, Bahasa Inggris semakin menjadi kebutuhan utama. Dengan internet yang menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, Bahasa Inggris tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai kunci untuk membuka akses ke informasi global.

Menurut data yang dihimpun Bumi et al. (2021) dan Septiana (2019), sekitar 52% konten internet menggunakan Bahasa Inggris. Ini artinya, ketidakmampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa ini dapat mengakibatkan hilangnya akses ke lebih dari setengah isi internet, yang pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan bisnis, terutama di dunia yang semakin terglobalisasi.

Dalam konteks perdagangan global, kemampuan berbahasa Inggris menjadi semakin penting. Neeley (2012) menegaskan, Bahasa Inggris telah menjadi bahasa global untuk bisnis.

Di era ini, pelaku bisnis tidak hanya dituntut untuk bertransaksi dengan pelanggan dalam negeri, tetapi juga harus siap menghadapi transaksi dengan pihak asing, yang seringkali dilakukan secara online. Di sinilah pentingnya bahasa Inggris sebagai alat komunikasi, karena banyak aplikasi dan situs web bisnis yang hanya tersedia dalam bahasa ini.

Namun, tantangan muncul ketika pelaku bisnis tidak memiliki keterampilan bahasa Inggris yang memadai. Di berbagai pameran internasional, banyak pelaku bisnis mengalami kesulitan dalam mempromosikan produk mereka karena keterbatasan dalam berkomunikasi.

Menurut Surani dan Cendana (2020), keterbatasan ini mencakup minimnya kosakata Bahasa Inggris, rendahnya kemampuan pengucapan (pronunciation), dan lemahnya penguasaan tata bahasa (grammar) baik lisan maupun tulisan. Hal ini tidak hanya menghambat mereka dalam memperkenalkan produk ke pasar internasional, tetapi juga mengurangi daya saing bisnis mereka secara keseluruhan.

Hal tersebut yang melatar belakangi pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dengan memberikan pendampingan maupun sosialisasi berbahasa Inggris sebagai upaya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para staff dan pengajar di Yayasan Chalisarurrahmi Luqman Hakim, Gang Sei Sipirok, Padang Bulan Selayang I, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.

Pelatihan ini dilaksanakan secara kolaborasi antara dosen Universitas Medan Area (UMA) dan dosen STIM SUKMA. Pelatihan ini dilaksanakan pada 20-21 Juli 2024 di Yayasan Chalisarurrahmi Luqman Hakim ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bahasa Inggris yang relevan untuk bisnis online.

Kegiatan ini dimulai dengan observasi lapangan untuk memahami fenomena bisnis online sebagai usaha sampingan, diikuti dengan kajian literatur mengenai pentingnya kemampuan bahasa Inggris dalam bisnis.

Pelatihan ini menggunakan metode ceramah untuk memberikan wawasan dasar, diikuti dengan sesi diskusi interaktif di mana peserta diberi kesempatan untuk bertanya dan mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari narasumber. Metode ini dirancang untuk memastikan bahwa para peserta tidak hanya memahami materi yang disampaikan tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam konteks bisnis mereka.

Pelatihan ini diikuti 15 orang staf dan pengajar di yayasan tersebut, yang semuanya menunjukkan partisipasi aktif selama sesi berlangsung.

Respon positif yang ditunjukkan para peserta, seperti banyaknya pertanyaan yang diajukan dan keterlibatan dalam diskusi, mengindikasikan bahwa materi yang disampaikan berhasil meningkatkan pengetahuan mereka. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik, diharapkan para staf dan pengajar dapat menjalankan bisnis online mereka dengan lebih efektif dan dapat menembus pasar internasional.

Dari kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa kemampuan bahasa Inggris para staf dan pengajar dalam menjalankan bisnis online masih perlu ditingkatkan. Meskipun mereka telah mendapatkan pengetahuan baru melalui pelatihan ini, upaya lanjutan dari pihak yayasan sangat diperlukan.

Rekomendasi yang diberikan adalah agar Yayasan Chalisarurrahmi Luqman Hakim menyediakan wadah atau program berkelanjutan untuk terus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para staf dan pengajar, sehingga bisnis online yang mereka jalankan dapat berkembang dan bersaing di pasar global. Dengan demikian, penguasaan bahasa Inggris tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi kunci sukses dalam bisnis online di era digital ini. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Di era digital saat ini, Bahasa Inggris semakin menjadi kebutuhan utama. Dengan internet yang menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, Bahasa Inggris tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai kunci untuk membuka akses ke informasi global.

Menurut data yang dihimpun Bumi et al. (2021) dan Septiana (2019), sekitar 52% konten internet menggunakan Bahasa Inggris. Ini artinya, ketidakmampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa ini dapat mengakibatkan hilangnya akses ke lebih dari setengah isi internet, yang pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan bisnis, terutama di dunia yang semakin terglobalisasi.

Dalam konteks perdagangan global, kemampuan berbahasa Inggris menjadi semakin penting. Neeley (2012) menegaskan, Bahasa Inggris telah menjadi bahasa global untuk bisnis.

Di era ini, pelaku bisnis tidak hanya dituntut untuk bertransaksi dengan pelanggan dalam negeri, tetapi juga harus siap menghadapi transaksi dengan pihak asing, yang seringkali dilakukan secara online. Di sinilah pentingnya bahasa Inggris sebagai alat komunikasi, karena banyak aplikasi dan situs web bisnis yang hanya tersedia dalam bahasa ini.

Namun, tantangan muncul ketika pelaku bisnis tidak memiliki keterampilan bahasa Inggris yang memadai. Di berbagai pameran internasional, banyak pelaku bisnis mengalami kesulitan dalam mempromosikan produk mereka karena keterbatasan dalam berkomunikasi.

Menurut Surani dan Cendana (2020), keterbatasan ini mencakup minimnya kosakata Bahasa Inggris, rendahnya kemampuan pengucapan (pronunciation), dan lemahnya penguasaan tata bahasa (grammar) baik lisan maupun tulisan. Hal ini tidak hanya menghambat mereka dalam memperkenalkan produk ke pasar internasional, tetapi juga mengurangi daya saing bisnis mereka secara keseluruhan.

Hal tersebut yang melatar belakangi pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dengan memberikan pendampingan maupun sosialisasi berbahasa Inggris sebagai upaya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para staff dan pengajar di Yayasan Chalisarurrahmi Luqman Hakim, Gang Sei Sipirok, Padang Bulan Selayang I, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.

Pelatihan ini dilaksanakan secara kolaborasi antara dosen Universitas Medan Area (UMA) dan dosen STIM SUKMA. Pelatihan ini dilaksanakan pada 20-21 Juli 2024 di Yayasan Chalisarurrahmi Luqman Hakim ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bahasa Inggris yang relevan untuk bisnis online.

Kegiatan ini dimulai dengan observasi lapangan untuk memahami fenomena bisnis online sebagai usaha sampingan, diikuti dengan kajian literatur mengenai pentingnya kemampuan bahasa Inggris dalam bisnis.

Pelatihan ini menggunakan metode ceramah untuk memberikan wawasan dasar, diikuti dengan sesi diskusi interaktif di mana peserta diberi kesempatan untuk bertanya dan mendapatkan penjelasan lebih lanjut dari narasumber. Metode ini dirancang untuk memastikan bahwa para peserta tidak hanya memahami materi yang disampaikan tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam konteks bisnis mereka.

Pelatihan ini diikuti 15 orang staf dan pengajar di yayasan tersebut, yang semuanya menunjukkan partisipasi aktif selama sesi berlangsung.

Respon positif yang ditunjukkan para peserta, seperti banyaknya pertanyaan yang diajukan dan keterlibatan dalam diskusi, mengindikasikan bahwa materi yang disampaikan berhasil meningkatkan pengetahuan mereka. Dengan kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik, diharapkan para staf dan pengajar dapat menjalankan bisnis online mereka dengan lebih efektif dan dapat menembus pasar internasional.

Dari kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa kemampuan bahasa Inggris para staf dan pengajar dalam menjalankan bisnis online masih perlu ditingkatkan. Meskipun mereka telah mendapatkan pengetahuan baru melalui pelatihan ini, upaya lanjutan dari pihak yayasan sangat diperlukan.

Rekomendasi yang diberikan adalah agar Yayasan Chalisarurrahmi Luqman Hakim menyediakan wadah atau program berkelanjutan untuk terus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para staf dan pengajar, sehingga bisnis online yang mereka jalankan dapat berkembang dan bersaing di pasar global. Dengan demikian, penguasaan bahasa Inggris tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi kunci sukses dalam bisnis online di era digital ini. (rel/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/