MEDAN, SUMUTPOS.CO – Standing Committee on Reproductive Health Including AIDS Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (SCORA PEMA FK USU) menggelar acara Sexual Health Awareness Fair, di Puskesmas Glugur Darat, Medan Timur, pada Sabtu, 24 Agustus 2024 lalu.
Kegiatan yang diberi nama SAFE SCORA PEMA FK USU 2024 ini, mengangkat tema, ‘CHAMPS: Cervical Health Awareness and Menopause Preparation Strategies’.
Ketua Umum SCORA PEMA FK USU, Muhammad Abrar Haidar Gunawan mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap kanker serviks dan juga strategi mempersiapkan fase menopause untuk para ibu berusia 30-45 tahun.
“Acaranya berupa penyuluhan seminar kanker serviks, seminar menopause, ice breaking, games dan pemeriksaan pap smear gratis, yang dihadiri sebanyak 50 peserta dari kalangan ibu-ibu, berdomisili di Glugur Darat, Medan Timur,” ujar Abrar didampingi Ketua Panitia acara, Jordan Hamonangan Abet Nego Sihombing kepada Sumut Pos di Medan, Selasa (3/9).
Turut hadir, Pemateri Seminar Kanker Serviks, dr Dwi Faradina MKed (OG) SpOG, yang juga sebagai Subspesialis Onkologi-Ginekologi (K), serta Pemateri Seminar Menopause, dr Dwi Faradina MKed (OG) SpOG, yang juga merupakan Subspesialis Onkologi-Ginekologi (K). Selain itu juga hadir, Perwakilan Departemen Patologi Anatomi, Staf Departemen Patologi Anatomi, dr Devi Nafilah Yuzar MKed (PA) SpPA, Kepala Puskesmas Glugur Darat dr Sri Wirya Ningsih MKes beserta staf dan Dosen Pembina SCORA PEMA FK USU, dr Sri Amelia.
Dalam acara tersebut, pihaknya memberikan informasi yang akurat dan komprehensif mengenai kanker serviks, termasuk penyebab, faktor risiko, gejala dan pentingnya dilakukan pemeriksaan
rutin agar dapat terhindar dari penyakit kanker serviks.
“Kita mengedukasi tentang pentingnya deteksi dini melalui pap smear dan tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) untuk mengurangi risiko pengembangan kanker serviks,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Abrar, juga memberikan informasi yang komprehensif mengenai definisi, tahapan-tahapan menopause, gejala fisik serta emosional menopause. Kemudian juga, teknik mengelola gejala secara alami dan medis, diet serta nutrisi untuk kesehatan menopause, dan strategi untuk mengelola stres, kecemasan, juga depresi.
“kami merasakan perlunya melakukan sebuah aksi yang berkaitan dengan edukasi tentang kanker serviks dan edukasi mengenai menopause serta dilaksanakannya pemeriksaan pap smear untuk menangani masalah kesehatan yang saat ini kita hadapi,” imbuhnya.
Ia berharap, dengan diadakannya acara ini, dapat menambah wawasan masyarakat, khususnya wanita yang lebih rentan untuk mengalami menopause, agar bisa
mempersiapkan diri untuk kualitas hidup yang lebih baik ke depannya.
“Alhamdulillah sambutan peserta sangat antusias mengikuti acara tersebut, terutama saat pemeriksaan pap smear gratis. Di saat pemeriksaan hasilnya negatif, tidak ada yang mengidap penyakit kanker serviks,” tandasnya. (dwi/han)
