DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Dharmawangsa, mengadakan sosialisasi pengenalan platform e-commerce berbasis aplikasi yang bernama “Dalu 10 Store” kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Kegiatan ini mendapatkan dukungan hibah pendanaan dari Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun anggaran 2024. Sosialisasi yang dilaksanakan di Kantor Desa Dalu 10 B, Tanjung Morawa pada Kamis, 29 Agustus 2024, pukul 14.00 WIB ini, menghadirkan Medi H. Tinambunan M.Kom sebagai narasumber.
Menurut Muhammad Asnawi SE MM selaku Ketua Tim PKM, selain untuk turut serta meningkatkan pendapatan pelaku UMKM Desa Dalu 10-B, pengenalan aplikasi Dalu 10 Store ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan literasi mereka akan pentingnya menerapkan transformasi digital dalam promosi penjualan produknya.
“Sebab, di zaman yang semakin canggih seperti saat ini, strategi pemasaran konvensional saja dirasa tidak cukup. Pelaku UMKM harus bisa memahami dan mampu dalam menerapkan promosi berbasis online dengan memanfaatkan berbagai platform digital demi menjangkau pasar yang lebih luas, baik skala lokal, nasional hingga internasional,” kata Muhammad Asnawi SE MM didampingi anggota tim, Sri Wahyuni S.Kom., M.Kom dan Rafiqah Yusna Siregar M.I.Kom.
Menurut Asnawi, Desa Dalu 10-B ini berpotensi dan harus terus dikembangkan. “Banyak lahan tidur di desa ini yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” ungkapnya.
Asnawi juga menekankan, aplikasi Dalu 10 Store ini sudah dirancang dengan berbagai fitur dan tampilan yang tidak akan membuat bingung para pelaku UMKM dalam menggunakannya. “Setelah menggunakan aplikasi ini, masyarakat bisa melihat dan mempromosikan produk-produknya yang dari makanan ringan hingga makanan berat atau bahkan kerajinan tangan juga bisa,” terangnya.
Dia juga mengatakan, Aplikasi Dalu 10 Store ini bisa diunduh secara gratis di Google Play Store dan penggunaannya sangat mudah seperti aplikasi e-commerce lainnya. “Pengguna cukup melakukan registrasi akun di awal pendaftaran, lalu mengunduh konten produk lengkap dengan keterangannya, seperti harga, review pelanggan sebelumnya dan sebagainya,” jelasnya.
Asnawi juga mengungkapkan, sistem yang digunakan sudah terintegrasi dengan aplikasi Raja Ongkir untuk menentukan ongkos pengiriman barang kepada konsumen. “Melalui aplikasi ini, juga diharapkan dapat terciptanya lapangan pekerjaan baru, khususnya di sektor jasa kurir pengiriman barang,” harapnya.
Kepala Desa Dalu 10-B, Wantoro menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim dari Universitas Dharmawangsa atas kontribusi memajukan desa dengan konsep digitalisasi. Ia juga berharap akan ada gayung bersambut antara desa dengan Universitas Dharmawangsa agar terus menjalin kerjasama demi semakin majunya desa dan meningkatnya pendapatan warga sekitar.
“Dengan mempromosikan produk lokal seperti tempe, melinjo, emping, peternakan ikan lele dan nila ke aplikasi ini, semakin banyak pelanggan yang datang dan ekonomi warga dan desa bisa terdongkrak,” katanya.
Wantoro juga mengatakan, digitalisasi UMKM adalah salah satu prioritas pemerintah untuk memperkuat perekonomian nasional. “Kami ingin UMKM di Desa Dalu 10B semakin kompetitif di pasar nasional dan global. Melalui digital marketing dan e-commerce, kami berharap masyarakat dapat meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar,” pungkasnya. (rel/adz)