27 C
Medan
Thursday, October 17, 2024
spot_img

RSUD Dr Pirngadi Tingkatkan Pelayanan, Siap Terima Masukan dari Masyarakat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – RSUD Dr Pirngadi menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) untuk memaparkan hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Semester I Tahun 2024 serta memberikan informasi terkait langkah-langkah perbaikan pelayanan yang telah dilakukan.

Dalam forum tersebut, Direktur RSUD Dr Pirngadi Suhartono, menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi rumah sakit, terutama terkait regulasi, pengelolaan obat, serta perbaikan dalam sistem pelayanan.

Suhartono mengungkapkan bahwa meskipun tantangan tersebut, khususnya obat-obatan sudah berlangsung selama bertahun-tahun, namun pihaknya terus berupaya untuk mengatasi berbagai permasalahan, salah satunya melalui transformasi pengelolaan informasi.

“Sudah sekitar lima tahun kami menghadapi tantangan regulasi, namun tahun ini kami berusaha membuka beberapa masalah melalui pendekatan transformasi pengelolaan informasi,” ujar Suhartono, di Ruang Rapat II, Rabu (16/10/2024).

Suhartono juga menekankan bahwa tanggung jawab pengelolaan rumah sakit tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi melibatkan berbagai mitra. “Kami tidak bisa mengatasi semua masalah sendirian. Regulasi yang ada membuat kami harus bekerja sama dengan banyak pihak, terutama dalam hal pengelolaan obat yang memiliki standar tinggi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Suhartono menjelaskan bahwa pihak rumah sakit telah membuat beberapa perubahan signifikan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk memperbaiki sistem kerja sama dengan mitra penyedia obat.

Meskipun tantangan seperti pengadaan obat sering kali menghambat operasional, RSUD Dr Pirngadi berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan obat dengan sebaik mungkin.

Salah satu langkah perbaikan yang sudah diterapkan adalah sistem antrean online, namun Suhartono mengakui bahwa sosialisasi terkait sistem ini masih kurang maksimal.

“Antrean online sudah kita lakukan, tetapi memang sosialisasinya masih perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih memahami dan memanfaatkannya secara optimal,” ujarnya.

Selain sistem antrean, pihaknya juga telah memberlakukan pendaftaran online, baik pasien BPJS maupun pasien umum.

Suhartono juga menyoroti tentang pendekatan yang harus dilakukan terhadap sumber daya manusia di rumah sakit, terutama perawat yang sudah senior. “Kami di RSUD Dr Pirngadi memiliki perawat-perawat yang rata-rata sudah senior dan memiliki pengalaman, tetapi tantangannya adalah bagaimana memberikan pendekatan agar mereka tetap memberikan pelayanan yang ramah dan prima,” katanya.

Menurut Suhartono, perubahan budaya kerja pelayanan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dalam waktu singkat. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, RSUD Dr Pirngadi terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Suhartono menyatakan bahwa pihaknya siap menerima masukan dari masyarakat untuk memperbaiki layanan yang ada.

“Jika ada keluhan atau saran, kami sangat terbuka untuk menerima masukan tersebut. Kami ingin terus berbenah, dan hal ini juga menjadi bagian dari komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik. Kami siap berkomunikasi dan bekerja sama dengan masyarakat demi perbaikan yang lebih baik,” tegasnya.

Suhartono juga menekankan pentingnya transparansi dan komunikasi antara rumah sakit dan masyarakat, agar segala keluhan dan masukan dapat ditindaklanjuti secara tepat.

“Kami berusaha menjadikan rumah sakit ini lebih terbuka, dan kami berkomitmen untuk selalu mendengarkan apa yang diinginkan masyarakat. Kami juga akan terus melakukan evaluasi agar pelayanan di RSUD Dr Pirngadi semakin meningkat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan RSUD Dr Pirngadi, Linny Lumongga Harahap, mengungkapkan bahwa survei ini menjadi dasar penting dalam melakukan evaluasi serta peningkatan pelayanan rumah sakit.

Survei yang melibatkan 600 responden ini mencakup sembilan variabel penting, yaitu persyaratan pelayanan, mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya/tarif, kompetensi pelaksana, perilaku petugas, penanganan pengaduan, sarana prasarana, dan spesifikasi produk layanan.

Berdasarkan hasil survei tersebut, beberapa aspek pelayanan rumah sakit mendapatkan penilaian yang cukup tinggi, namun ada juga yang masih perlu ditingkatkan.

Linny menjelaskan, dari hasil SKM yang dilakukan, tiga unsur layanan dengan nilai tertinggi adalah kompetensi petugas yang mendapat nilai 88,37, kualitas sarana dan prasarana dengan nilai 87,7, dan kesesuaian produk pelayanan yang memperoleh nilai 87,75.

Linny juga menjelaskan tentang tren tingkat kepuasan penerima layanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Kota Medan dari tahun ke tahun.

“Nilai SKM RS Pirngadi dari tahun ke tahun terus meningkat. Di mana, pada 2020 nilai SKM Pirngadi 77,58, 2021 nilai SKM 78,3, 2022 nilai SKM 80,16 dan 2023 nilai SKM 83,08,” ujar Linny.

Linny menegaskan bahwa SKM ini merupakan langkah penting bagi RSUD Dr Pirngadi dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, terutama dalam hal penanganan keluhan pasien. “Kami menyadari bahwa penanganan pengaduan pasien harus lebih optimal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memperbaiki sistem ini agar setiap masukan dari pasien dapat ditangani dengan lebih baik dan cepat,” tegas Lini sembari menyampaikan pengaduan bisa juga dilakukan melalui sosmed resmi RSUD dr Pirngadi, dan kontak pengaduan RS Pirngadi (061) 4158701, 082288475977 (WhatsaApp) dan juga website resmi rsudpirngadi.medan.go.id.

Di tempat yang sama, Kabag Umum RSUD Dr Pirngadi Medan, Ahmad Mulia Nasution, mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar dan harapan masyarakat.

Dalam keterangannya, Ahmad Mulia Nasution menjelaskan bahwa setiap keluhan yang masuk, baik terkait perilaku petugas, persyaratan administrasi, maupun aspek pelayanan lainnya, menjadi perhatian serius bagi manajemen rumah sakit.

“Kami terus memantau dan menindaklanjuti setiap keluhan yang disampaikan pasien atau keluarganya. Pelayanan terkait kesesuaian persyaratan administrasi dan perilaku petugas juga terus kami evaluasi agar kinerja rumah sakit semakin baik,” ujar Ahmad Mulia Nasution.

Selain itu, RSUD Dr Pirngadi juga memiliki Komite Mutu yang bertugas menjamin mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.

“Kami memiliki komite mutu yang fokus untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan standar akreditasi. RSUD Dr. Pirngadi telah mendapatkan akreditasi Paripurna, yang merupakan akreditasi tertinggi, dan ini menjadi bukti bahwa kami selalu berupaya menjaga kualitas layanan yang terbaik,” ujarnya.

Forum Konsultasi Publik ini juga dihadiri Wadir SDM dan Pendidikan RSUD Pirngadi, Rina Amelia, SPsi, MPsi. (ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – RSUD Dr Pirngadi menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) untuk memaparkan hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Semester I Tahun 2024 serta memberikan informasi terkait langkah-langkah perbaikan pelayanan yang telah dilakukan.

Dalam forum tersebut, Direktur RSUD Dr Pirngadi Suhartono, menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi rumah sakit, terutama terkait regulasi, pengelolaan obat, serta perbaikan dalam sistem pelayanan.

Suhartono mengungkapkan bahwa meskipun tantangan tersebut, khususnya obat-obatan sudah berlangsung selama bertahun-tahun, namun pihaknya terus berupaya untuk mengatasi berbagai permasalahan, salah satunya melalui transformasi pengelolaan informasi.

“Sudah sekitar lima tahun kami menghadapi tantangan regulasi, namun tahun ini kami berusaha membuka beberapa masalah melalui pendekatan transformasi pengelolaan informasi,” ujar Suhartono, di Ruang Rapat II, Rabu (16/10/2024).

Suhartono juga menekankan bahwa tanggung jawab pengelolaan rumah sakit tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi melibatkan berbagai mitra. “Kami tidak bisa mengatasi semua masalah sendirian. Regulasi yang ada membuat kami harus bekerja sama dengan banyak pihak, terutama dalam hal pengelolaan obat yang memiliki standar tinggi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Suhartono menjelaskan bahwa pihak rumah sakit telah membuat beberapa perubahan signifikan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk memperbaiki sistem kerja sama dengan mitra penyedia obat.

Meskipun tantangan seperti pengadaan obat sering kali menghambat operasional, RSUD Dr Pirngadi berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan obat dengan sebaik mungkin.

Salah satu langkah perbaikan yang sudah diterapkan adalah sistem antrean online, namun Suhartono mengakui bahwa sosialisasi terkait sistem ini masih kurang maksimal.

“Antrean online sudah kita lakukan, tetapi memang sosialisasinya masih perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih memahami dan memanfaatkannya secara optimal,” ujarnya.

Selain sistem antrean, pihaknya juga telah memberlakukan pendaftaran online, baik pasien BPJS maupun pasien umum.

Suhartono juga menyoroti tentang pendekatan yang harus dilakukan terhadap sumber daya manusia di rumah sakit, terutama perawat yang sudah senior. “Kami di RSUD Dr Pirngadi memiliki perawat-perawat yang rata-rata sudah senior dan memiliki pengalaman, tetapi tantangannya adalah bagaimana memberikan pendekatan agar mereka tetap memberikan pelayanan yang ramah dan prima,” katanya.

Menurut Suhartono, perubahan budaya kerja pelayanan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dalam waktu singkat. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, RSUD Dr Pirngadi terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Suhartono menyatakan bahwa pihaknya siap menerima masukan dari masyarakat untuk memperbaiki layanan yang ada.

“Jika ada keluhan atau saran, kami sangat terbuka untuk menerima masukan tersebut. Kami ingin terus berbenah, dan hal ini juga menjadi bagian dari komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik. Kami siap berkomunikasi dan bekerja sama dengan masyarakat demi perbaikan yang lebih baik,” tegasnya.

Suhartono juga menekankan pentingnya transparansi dan komunikasi antara rumah sakit dan masyarakat, agar segala keluhan dan masukan dapat ditindaklanjuti secara tepat.

“Kami berusaha menjadikan rumah sakit ini lebih terbuka, dan kami berkomitmen untuk selalu mendengarkan apa yang diinginkan masyarakat. Kami juga akan terus melakukan evaluasi agar pelayanan di RSUD Dr Pirngadi semakin meningkat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan RSUD Dr Pirngadi, Linny Lumongga Harahap, mengungkapkan bahwa survei ini menjadi dasar penting dalam melakukan evaluasi serta peningkatan pelayanan rumah sakit.

Survei yang melibatkan 600 responden ini mencakup sembilan variabel penting, yaitu persyaratan pelayanan, mekanisme dan prosedur, waktu penyelesaian, biaya/tarif, kompetensi pelaksana, perilaku petugas, penanganan pengaduan, sarana prasarana, dan spesifikasi produk layanan.

Berdasarkan hasil survei tersebut, beberapa aspek pelayanan rumah sakit mendapatkan penilaian yang cukup tinggi, namun ada juga yang masih perlu ditingkatkan.

Linny menjelaskan, dari hasil SKM yang dilakukan, tiga unsur layanan dengan nilai tertinggi adalah kompetensi petugas yang mendapat nilai 88,37, kualitas sarana dan prasarana dengan nilai 87,7, dan kesesuaian produk pelayanan yang memperoleh nilai 87,75.

Linny juga menjelaskan tentang tren tingkat kepuasan penerima layanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr Pirngadi Kota Medan dari tahun ke tahun.

“Nilai SKM RS Pirngadi dari tahun ke tahun terus meningkat. Di mana, pada 2020 nilai SKM Pirngadi 77,58, 2021 nilai SKM 78,3, 2022 nilai SKM 80,16 dan 2023 nilai SKM 83,08,” ujar Linny.

Linny menegaskan bahwa SKM ini merupakan langkah penting bagi RSUD Dr Pirngadi dalam mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, terutama dalam hal penanganan keluhan pasien. “Kami menyadari bahwa penanganan pengaduan pasien harus lebih optimal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memperbaiki sistem ini agar setiap masukan dari pasien dapat ditangani dengan lebih baik dan cepat,” tegas Lini sembari menyampaikan pengaduan bisa juga dilakukan melalui sosmed resmi RSUD dr Pirngadi, dan kontak pengaduan RS Pirngadi (061) 4158701, 082288475977 (WhatsaApp) dan juga website resmi rsudpirngadi.medan.go.id.

Di tempat yang sama, Kabag Umum RSUD Dr Pirngadi Medan, Ahmad Mulia Nasution, mengungkapkan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar dan harapan masyarakat.

Dalam keterangannya, Ahmad Mulia Nasution menjelaskan bahwa setiap keluhan yang masuk, baik terkait perilaku petugas, persyaratan administrasi, maupun aspek pelayanan lainnya, menjadi perhatian serius bagi manajemen rumah sakit.

“Kami terus memantau dan menindaklanjuti setiap keluhan yang disampaikan pasien atau keluarganya. Pelayanan terkait kesesuaian persyaratan administrasi dan perilaku petugas juga terus kami evaluasi agar kinerja rumah sakit semakin baik,” ujar Ahmad Mulia Nasution.

Selain itu, RSUD Dr Pirngadi juga memiliki Komite Mutu yang bertugas menjamin mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien.

“Kami memiliki komite mutu yang fokus untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan standar akreditasi. RSUD Dr. Pirngadi telah mendapatkan akreditasi Paripurna, yang merupakan akreditasi tertinggi, dan ini menjadi bukti bahwa kami selalu berupaya menjaga kualitas layanan yang terbaik,” ujarnya.

Forum Konsultasi Publik ini juga dihadiri Wadir SDM dan Pendidikan RSUD Pirngadi, Rina Amelia, SPsi, MPsi. (ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/