DELI SERDANG, SUMUTPOS.CO- Tim pengabdian masyarakat dari Politeknik Negeri Medan (Polmed) bekerja sama dengan Politeknik Nilai Malaysia, mengadakan program optimalisasi pemanfaatan bambu betung melalui teknik pelurusan dan pengawetan di Desa Bangunsari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bambu betung sebagai bahan baku industri kreatif dan konstruksi yang lebih tahan lama serta bernilai ekonomi tinggi.
Tim pengabdian ini terdiri dari para dosen Politeknik Negeri Medan, yaitu Dr. Ir. Surya Dharma, S.T., M.T., Angga Bahri Pratama, S.Pd., M.T., Dr. Ferry Fachrizal, S.T., M.Kom., Dina Tri Septiningtiyas, S.Pd., M.T., dan Mardiana, S.T., M.Kom. Sementara dari Politeknik Nilai Malaysia, tim ini diperkuat oleh Ts. Harun Bin Sahat, Noor Aisyah Binti Mohd Zahari, dan Wan Fadhilah Bin Wan Hitam.
Dalam kegiatan ini, tim melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat setempat mengenai teknik pelurusan bambu untuk meningkatkan keindahan serta kualitas penggunaannya dalam berbagai produk industri. Teknik pelurusan bambu dilakukan dengan pemanasan menggunakan api dan tekanan tertentu agar batang bambu menjadi lebih lurus dan mudah digunakan.
Selain itu, pengawetan bambu dengan metode perendaman dalam larutan khusus juga diajarkan guna memperpanjang usia pakai, sehingga lebih tahan terhadap serangan hama dan kondisi lingkungan yang lembab.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap masyarakat Desa Bangunsari dapat memanfaatkan bambu betung secara lebih optimal, baik untuk kebutuhan pribadi maupun sebagai sumber pendapatan melalui industri kecil dan menengah,” ujar Dr. Ir. Surya Dharma, S.T., M.T. selaku ketua tim pengabdian.
Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Bangunsari, yang sebagian besar bekerja di sektor perkebunan dan pertanian. Dengan adanya pelatihan ini, mereka mendapatkan keterampilan baru dalam pemanfaatan bambu betung yang dapat membantu masyarakat setempat dalam pengelolaan bambu betung untuk kebutuhan industri.
“Dengan adanya pelatihan ini sangat membantu masyarakat setempat dalam mempermudah pemanfaatan bambu betung untuk keperluan kerajinan yg ada di desa ini,” ujar Kasilan selaku mitra dalam pengabdian ini.
Selain memberikan pelatihan, tim juga menyerahkan beberapa peralatan sederhana yang dapat digunakan untuk proses pelurusan dan pengawetan bambu.
Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan nilai tambah bambu betung dan mengembangkan usaha berbasis bambu di wilayah tersebut sehingga dapat menjadi komoditas unggulan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga berpotensi untuk dipasarkan lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Direktur Politeknik Negeri Medan Dr. Ir. Idham Kamil, S.T., M.T., dalam sambutannya menyampaikan kerjasama dengan Politeknik Nilai Malaysia ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara dunia akademik, sektor pertanian dan UMKM.
“Politeknik Negeri Medan ingin memberikan kontribusi nyata bagi para pengrajin bambu betung di Desa Bangunsari dengan memberikan pelatihan yang dapat langsung diterapkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan bambu betung produk mereka,” pungkas Dr. Ir. Idham Kamil, S.T., M.T. (rel/adz)