26 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Prodi D3 Keperawatan Dairi Poltekkes Kemenkes Medan Edukasi Kesiapsiagaan Lansia Hadapi Bencana Angin Puting Beliung

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program Studi (Prodi) Diploma 3 Keperawatan Dairi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes Kemenkes) Medan, melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM). Pengabdian dimaksud berupa edukasi dan pelatihan kepada warga lanjut usia (lansia) dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam puting beliung.

Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dairi di Desa Bintang Mersada, Kecamatan Sidikalang, belum lama ini.

Ketua Tim PkM, Perak Maruli Asi Roha Hutagalung, didampingi Heriaty Berutu, serta Rugun Togianur Lingga, menjelaskan, edukasi dan pelatihan itu untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya warga lansia terhadap bencana alam angin puting beliung.

“Pelatihan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, khususnya warga lansia dan perangkat desa itu, juga merupakan bentuk tri dharma perguruan tinggi, dalam mendukung kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam,” ungkap Maruli.

Kegiatan itu, lanjut Maruli, mencakup berbagai sesi, mulai dari penyuluhan mengenai fenomena angin puting beliung, simulasi evakuasi mandiri, hingga pelatihan. Tim PkM juga memberikan modul edukatif yang dapat digunakan lansia dalam keadaan bencana.

“Kami berharap edukasi yang kami berikan dapat menjadi bekal bagi lansia di Desa Bintang Mersada ini, untuk lebih siap menghadapi bencana serta mampu bertindak cepat dan tepat saat situasi darurat terjadi,” jelasnya.

Maruli juga mengatakan, kolaborasi dan kepedulian terhadap keselamatan masyarakat ini, menjadi langkah awal membangun masyarakat yang tangguh dan responsif terhadap bencana.

Sementara itu, seorang warga lansia bermarga Sinurat, mengapresiasi edukasi dan pelatihan penanganan bencana yang dilakukan Prodi D3 Keperawatan Dairi tersebut.

“Kami mendapat banyak pengetahuan baru, yang sebelumnya tidak tahu apa yang harus dilakukan saat angin kencang datang. Sekarang kami jadi lebih siap dan tidak panik,” ujarnya.

Kepala Desa Bintang Mersada, Uswatun Bintang, menyambut baik edukasi dan pelatihan kesiapsiagaan lansia menghadapi bencana yang dilakukan Prodi D3 Keperawatan Dairi yang bekerja sama dengan BPBD Dairi tersebut. Menurutnya, penting ada sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat dalam membangun budaya sadar bencana.

“Karena Dairi merupakan wilayah yang rawan bencana angin puting beliung. Diperlukan pemahaman yang baik di masyarakat, khususnya bagi lansia, tentang cara mengenali tanda-tanda awal serta langkah-langkah penyelamatan diri,” kata Uswatun.

Seperti diketahui, bencana alam telah melanda Desa Bintang Mersada pada Sabtu, 9 Agustus 2025 lalu. Sejumlah rumah warga pun mengalami kerusakan. (rud/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Program Studi (Prodi) Diploma 3 Keperawatan Dairi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes Kemenkes) Medan, melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM). Pengabdian dimaksud berupa edukasi dan pelatihan kepada warga lanjut usia (lansia) dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam puting beliung.

Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dairi di Desa Bintang Mersada, Kecamatan Sidikalang, belum lama ini.

Ketua Tim PkM, Perak Maruli Asi Roha Hutagalung, didampingi Heriaty Berutu, serta Rugun Togianur Lingga, menjelaskan, edukasi dan pelatihan itu untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya warga lansia terhadap bencana alam angin puting beliung.

“Pelatihan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, khususnya warga lansia dan perangkat desa itu, juga merupakan bentuk tri dharma perguruan tinggi, dalam mendukung kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam,” ungkap Maruli.

Kegiatan itu, lanjut Maruli, mencakup berbagai sesi, mulai dari penyuluhan mengenai fenomena angin puting beliung, simulasi evakuasi mandiri, hingga pelatihan. Tim PkM juga memberikan modul edukatif yang dapat digunakan lansia dalam keadaan bencana.

“Kami berharap edukasi yang kami berikan dapat menjadi bekal bagi lansia di Desa Bintang Mersada ini, untuk lebih siap menghadapi bencana serta mampu bertindak cepat dan tepat saat situasi darurat terjadi,” jelasnya.

Maruli juga mengatakan, kolaborasi dan kepedulian terhadap keselamatan masyarakat ini, menjadi langkah awal membangun masyarakat yang tangguh dan responsif terhadap bencana.

Sementara itu, seorang warga lansia bermarga Sinurat, mengapresiasi edukasi dan pelatihan penanganan bencana yang dilakukan Prodi D3 Keperawatan Dairi tersebut.

“Kami mendapat banyak pengetahuan baru, yang sebelumnya tidak tahu apa yang harus dilakukan saat angin kencang datang. Sekarang kami jadi lebih siap dan tidak panik,” ujarnya.

Kepala Desa Bintang Mersada, Uswatun Bintang, menyambut baik edukasi dan pelatihan kesiapsiagaan lansia menghadapi bencana yang dilakukan Prodi D3 Keperawatan Dairi yang bekerja sama dengan BPBD Dairi tersebut. Menurutnya, penting ada sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat dalam membangun budaya sadar bencana.

“Karena Dairi merupakan wilayah yang rawan bencana angin puting beliung. Diperlukan pemahaman yang baik di masyarakat, khususnya bagi lansia, tentang cara mengenali tanda-tanda awal serta langkah-langkah penyelamatan diri,” kata Uswatun.

Seperti diketahui, bencana alam telah melanda Desa Bintang Mersada pada Sabtu, 9 Agustus 2025 lalu. Sejumlah rumah warga pun mengalami kerusakan. (rud/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru