Seorang pemuda melihat seorang gadis manis didorong naik ke atas panggung supaya dapat dilihat pembeli budak. Pemuda itu marah melihat manusia diperjualbelikan seperti hewan. Pelelangan gadis itu dibuka dengan harga tinggi.
Ketika juru lelang hendak mengumumkan bahwa gadis itu terjual, tiba-tiba pemuda itu mengangkat tangannya dan berkata, “saya mau membelinya dengan harga dua kali lipat.” Pemuda itu membuka tasnya dan menunjukkan emas. Kemudian juru lelang itu menyatakan bahwa pemuda itu berhak atas gadis tersebut.
Gadis itu turun dari panggung dengan penuh kebencian, kemudian ia meludahi wajah pemuda itu. Saat pemuda itu menghampirinya, gadis tersebut membuang mukanya. Sambil mengulurkan tangannya, pemuda itu berkata, “Ini surat pembebasanmu, engkau bebas.” Gadis itu masih membisu sehingga pemuda itu mengulangi perkataannya.
Tiba-tiba gadis itu berkata, “Aku membencimu, engkau sudah membeliku, sekarang mengapa mempermainkanku?” “Dengar, ini berkas yang menyatakan bahwa sekarang kau bebas,” kata pemuda itu menjelaskan. “Engkau baru membeliku, aku tidak percaya sekarang engkau membebaskanku,” bantah gadis itu. “Saya memang membelimu untuk membebaskanmu!” kata pemuda itu tegas. Gadis itu tersungkur dan berkata, “Engkau membeliku untuk membebaskanku?!” Kemudian gadis itu memeluk kaki pemuda itu dan berkata, “Sekarang aku ingin melayanimu Tuan, karena engkau telah membeliku untuk membebaskanku.”
Kemuliaan hati pemuda itu merupakan gambaran kemuliaan hati YESUS yang menebus kita bukan dengan emas tetapi dengan darahNya sendiri. YESUS rela terkutuk di atas kayu salib, supaya kita bebas dari kutuk dosa. Tidak ada pengorbanan yang lebih besar dari pengorbanan YESUS yang sudah menebus kita dari perbudakan dosa. Sadarilah bahwa tanpa penebusan YESUS, kita selamanya akan diperbudak dosa dan hidup dalam bayang-bayang maut. Karena itu hargai pengorbananNYA, kasihi dan layanilah Dia dengan segenap hati.(Diambil dari buku Ibadah harian keluarga HKBP Distrik XV Sumbagsel Edisi Maret 2011, tanggal 29 Maret 2011.)